oleh

Kriminalisasi Pekerja Lokal ICM dan GMKI Desak Manajer PT. Harita Pecat Superintendent HRD Edi Purnomo

HALSEL, CN – Kriminalisasi Pekerja Lokal Pulau Obi, Ikatan Canga Muda desak Manager PT. Harita Group Pecat HRD. Edi Purnomo.

Kehadiranna Group di Halmahera selatan sejatinya diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran di daerah ini, akan tetapi harapan ini berubah menjadi duka dan amarah ketika ada oknum perusahan yang mencoba mencederai semangat dan filosofi kehadiran perusahan-perusahan di daerah ini.

Salah satunya dipraktekan oleh beberapa HRD PT.TBP terhadap pekerja lokal obi, yang melakukan PHK secara sepihak tanpa melalui tahapan-tahapan yang semestinya dilakukan.

Masa Aksi Dengan Pick Up Rute PT. Harita Group Cabang Labuha, Kab. Halsel

Menyikapi hal ini, Aliansi Peduli Pekerja Lokal yang terdiri dari beberapa organisasi Ikatan Canga Muda (ICM) Hal – Sel dan GMKI Cabang Bacan melakukan aksi Ujuk rasa untuk memperjuangkan hak hak pekerja lokal yang di kebiri oleh pihak perusahaan yang beroperasi di Kawasi Pulau Obi.

Brayen Putra Lajame selaku Kordinator lapangan, dalam orasinya mengatakan di depan Kantor Cabang PT. Harita Group di Labuha, Kab. Halmahera Selatan .

“Pimpinan perusahaan PT. Harita Group segera pulangkan HRD Edi Purnomo dan Erwin dari tanah dodomi kami Obi tercinta, karena di duga kuat mereka berdua yang merupakan dalang intelektual melakukan pendiskriminalisasi terhadap pekerja lokal obi terus menerus yang lagi marak saat ini,” (11/09/2019).

Masa Aksi Sedang Berorasi

Kesempatan yang sama Rinaldo Dogowini salah satu orator mengatakan dengan lantang bahwa aksi ini merupakan aksi jilid pertama sebagai bentuk warning mereka terhadap pimpinan perusahaan tambang yang beroperasi di Obi Kawasi agar jangan semena-mena melakukan PHK terhadap pekerja lokal.

“Apalagi PHK yang di lakukan bertentangan dengan UU ketenaga kerjaan,” tegasnya.

Lanjut Jefrison dalam orasi akhir menegaskan jika pimpinan PT Harita Group tidak memecat dan memulangkan Edi Purno dan Erwin, maka aksi anarkis yang terjadi di area pertambangan beberapa tahun lalu.

“Kami pastikan akan terjadi kembali, pungkasnya,” ujar Dia. (Zul/Budi)

banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250

Komentar