Halsel, CN : Sosok Usman Sidik (US) sejatinya menjadi magnet bagi pemimpin Daerah di Halmahera Selatan. Jika melihat perjalanan US, karirnya berjenjang dari mulai wartawan, salah satu direksi pada BUMN, menjadi Wasekjen PKB dan Wabendum PKB, maka sudah pantas US dijadikan sebagai ‘keyword’ dan ‘googlenya’ sebagai pemimpin daerah.
Lalu, apa rahasia yang bisa ditiru dari sosok US sebagai pemimpin di Halsel sebagai bupat :
Pertama, sederhana : Kesederhanaan sebetulnya bisa dibentuk atau direkayasa. Jika pemimpin daerah dan calon pemimpin, masih hobi berfoya-foya dan berperilaku hedonistik mulailah untuk menjadi sederhana.
Selama itu, ada pemimpin daerah yang masih suka dengan kehidupan malam, main kartu, dan ‘bermain’ perempuan. Tipe yang seperti ini jangan berharap bisa sukses. Sudah saatnya para pemimpin melayani rakyat dan memprioritaskan rakyat diatas segala kepentingan pribadi, keluarga dan golongan.
Kedua, isteri tak mencampuri pekerjaan pemerintah : di daerah sudah menjadi rahasia umum, seorang isteri kepala daerah memiliki peran penting ‘lebih’ daripada suaminya. tapi tidak boleh ikut campur tangan dalam menentukan pejabat yang akan mengisi pos-pos kepala dinas.
Hal ini tentu akan sangat berbahaya bagi pembangunan di daerah. Kedepan, jika ingin sukses, seorang pemimpin daerah harus fokus dengan apa yang akan dan harus dilakukan untuk kemajuan daerah.
Seorang isteri Kepala Daerah ‘haram’ hukumnya mengerjakan proyek-proyek pembangunan. Bahkan, ada di suatu daerah, proyek-proyek pembangunan dikerjakan oleh perusahaan isteri bupatinya.
Ketiga, dekat dan bersentuhan dengan rakyat : US sudah membuktikan kedekatannya dengan rakyat. Wajar jika ada kegembiraan ketika sosok US bersilaturrahmi pada gempa gane. Hal ini bisa dilakukan oleh pemimpin daerah atau calon pemimpin yang akan menjadi bupati. Mengapa rakyat tak cukup hanya dengan sekali atau dua kali pertemuan. Atau hanya ketika rakyat ada masalah.
Buatlah jadwal untuk menyapa rakyat secara periodik. Dengarkan keluhan mereka dan selesaikan masalahnya tanpa harus menunggu anggaran. Kok bisa? Asalkan untuk kepentingan rakyat jangan takut dipenjara kendati anggaran belum ada. Jika tidak berani, seorang pemimpin daerah berani berkorban mengeluarkan kocek sendiri untuk menyelesaikan sebuah persoalan rakyat.
Keempat, menyelesaikan masalah terbesar di daerah : Seorang pemimpin daerah harus memiliki prioritas apa yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Ambilah sebuah isu penting agar bisa lebih mendekatkan diri dengan rakyat. Membangun jalan dan jembatan itu biasa dan lazim dilakukan oleh pemimpin di daerah. Yang langka adalah, menyelesikan masalah terbesar yang dihadapi oleh masyaraka!
Kelima, menjauhi pencitraan yang palsu : Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan politik Halsel, pencitraan palsu sudah amat basi dan tak bisa lagi digunakan dalam pemerintahan sekanang ini.
Bagi pemimpin daerah, hindarilah pencitraan palsu. Misalkan, pemda rela menggelontorkan anggaran bagian hubungan masyarakat (humas) yang nilainya milyaran hanya untuk advertorial di media massa. Sementara, isinya manipulatif, penuh puja-puji dan tidak sesuai dengan fakta yang ada. Isi dari sebuah advertorial pun, terkadang bukan faktual melainkan baru berbagai ragam rencana yang belum tentu dilakukan oleh pemerintah setempat.
Lebih baik anggaran advertorial yang selama ini hanya ‘mengayakan’ perusahaan media, digunakan untuk kebutuhan mendesak yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.
Keenam, membumikan gotong royong : Gotong royong adalah khas dari bumi Saruma. Cara dialog, makan bersama dengan rakyat, dan terus memberikan pengertian menjadi jalan keluar dari berbagai persoalan Petani. Nelayan, Prsahabatan yang ada di Halmahera Selatan
Pemimpin daerah harus bisa melakukan itu. Pola pembentukan tim yang selama ini dibentuk oleh pemerintahan di Halsel, tidak bekerja efektif karena tidak menggunakan cara dialog selain cara otoritarian dan premanistik
Lihat saja, banyak terminal type A yang tidak berfungsi, pembangunan terminal yang memakan biaya milyaran rupiah hanya jadi ajang tempat pungli dan penarikan retribusi. Ini menjadi tanda bahwa pemimpin daerah saat akan melakukan proyek pembangunan tidak melibatkan masyarakat, bahkan sama sekali tidak memiliki inovasi dan semangat gotong royong dalam memajukan daerah.
Ketujuh, melakukan reformasi birokrasi : Kebobrokan birokrasi di Halsel sudah menjadi bongkahan masalah dan menghambat pelayanan kepada masyarakat. Seorang pemimpin daerah harus berani melakukan reformasi birokrasi.
Namun, faktanya, pembentukan pelayanan satu atap tidak bekerja efektif karena masih ada kutipan dari birokrasi sehingga masyarakat merasa dirugikan.
Kedelapan, tegas dan memilih pejabat yang kredebel : Namun, di daerah seorang kepala dinas, staf ahli bupati banyak diisi oleh pejabat yang sama sekali tidak memiliki kompetensi, selain faktor kedekatan atau ada hubungan keluarga dengan sang bupati. Makanya, wajar jika daerah memiliki inovasi karena para pembantunya tidak bekerja maksimal.
Kesembilan, menata daerah dengan branding yang jelasBanyak daerah memakai branding yang tidak jelas. Filosofi daerah terkadang sama sekali tidak memiliki nilai historis dengan daerah bersangkutan. Akibatnya, branding daerah tidak mewakili potensi daerah.
Bahkan, dengan branding yang dimiliki malah menyiksa. Branding Halsel dengan ‘Spirit of Saruma’, benar-benar sesuai dengan yang dimiliki oleh Halmahera Selatan.
Kesepuluh, memiliki tim yang bekerja, bukan mencari pekerjaan dengan pencalonan Bupati : Nah ini yang harus menjadi perhatian penting, bagi saya yang mencalonkan diri sebagai bupati. Pada saat ini US mencalonkan diri sebagai calon Bupati Halsel, tim yang dimiliki bekerja benar-benar memiliki kemampuan yang bisa menganalisis kelebihan, potensi, kelemahan dan kekurangan US.
Untuk perjalanan nanti, tidak usah heran jika kita mengalami black campaign dengan fitnah yang luar biasa, karena faktor US effect yang tak bisa dilawan dengan cara-cara politik bersih. Dari sini bisa kita jadikan pelajaran berharga, untuk milikilah tim yang bekerja untuk kemenangan. Bukan tim yang menyandarkan hidup dengan pencalonan US sebagai bupati.
Kesepuluh point ini adalah acuan US sebagai calon bupati halsel 2020-2025. US juga tidaklah sempurna dan ideal untuk mengikuti gaya kepemimpinannya. Tapi rekam jejak beliau tersebut sudah teruji. Apakah ini masih kurang juga?. (red)
Komentar