JAKARYA-CN, Momentum Hari Sumpah Pemuda Hari Ini Senin 28 Oktober 2019, Muhammad Ja’far Hasibuan Juara 1 Dunia di Shanghai China, pemuda hebat yang berprestasi di International ini berkeinginan yang gigih ingin bertemu Presiden RI, sejauh ini belum mendapatkan perhatian diapun tidak di Undang 17 Agustus 2019 di Istana kemarin dan Hari ini Hari Sumpah Pemuda Nasional Ke-91 yang dilaksanakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dan menggelar acara bertajuk Malam Anugerah Kepemudaan 2019.
Acara ini mengambil tema ‘Bersatu Kita Maju’, Acara tersebut akan digelar di Jakarta Concert Hall iNews Jakarta, Hari ini Senin (28/10/2019). Malam Anugerah Kepemudaan itu sekaligus akan menutup rangkaian Bulan Pemuda yang telah di-launching pada tanggal 1 Oktober yang lalu di Halaman Kantor Kemenpora.
“Di negeri ini sepertinya orang yang berprestasi kurang dihargai dan dibantu. Sementara anak pejabat nikah saja diberi bantuan dan hadiah,Sementara Seorang gadis asal Batam, Yusi Fadila, mendapat undangan ke Istana Negara bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Semua gara-gara video makan mangganya di Instagramnya viral.” keluhnya
Sementara makan dengan kulitnya bisanya di undang ke istana begitu juga gagal paskibraka dan juga tidak memiliki prestasi.
Ja’far satu satunya anak bangsa bergelar Juara Dunia Tahun 2019 lewat penemuan sepektakulernya, sayangnya sejauhnya belum mendapat perhatian dari pemerintah atas gelar juaranya.
Sudah ada ribuan banyak pemberitaan lewat media baik media nasional dan international belum juga di dengar pemerintah, dan bahkan sudah melayangkan surat ke istana ingin bertemu, tapi belum ada tanggapan, suratnya telah dikirim disampaikan ke Kemenpora RI agar di jadwalkan, sebutnya pihak istana, Ja’far harus mencari tokoh bangsa, untuk merekomendasikan bisa bertemu Presiden, itu arahan pihak Istana, Deputi Bidang Kelembagaan dan Kemasyarakatan Segneg. Terkait hal itu, Ja’far kesulitan mencari rekomendasi tokoh bangsa untuk bisa bertemu Presiden Jokowi, hal ini diungkapnya kepada media ini.
” Iya benar, jadi saya kesulitan mencari rekomendasi untuk bertemu Presiden Jokowi,” kata Ja’far kepada media ini, Senin (28/10).
“Sebagai warga negara Indonesia, keinginan saya bertemu Pak Presiden bukan semata-mata minta dana, tapi ingin mempresentasikan temuan saya, di hadapan Pak Presiden dan Jajaran Menteri Kabinet Jilid II, sejak Bulan April 2019 kemarin sudah ditunggu, sampai saat ini belum diundang,” lanjut Ja’far.
Salah satu alasannya bertemu Presiden Jokowi dan Kabinet Kerja Jilid II Indonesia, menurut Ja’far, Indonesia Darurat Penyakit.
“Rakyat sakit Negara tidak bisa kuat” jika ingin negara kuat rakyat harus sehat, dengan cara pengobatan herbal, dengan di buka dan dikembangkannya herbal atau membuka Universitas Herbal ini jadi solusi otomatis defisit BPJS bisa berkurang, contohnya penyakit Diabetes atau penyakit Gula, kalau dia berobat sama dokter secara kimia, otomatis akhirnya cuci darah, kalau dengan herbal tidak kena komplikasi.
Contohnya lagi seperti luka, kalau sudah parah, dokter harus amputasi, sedangkan secara pengobatan herbal, tidak perlu amputasi, sehingga tidak jadi beban pemerintah, contah lagi dari penyakit diabetes, bisa kena mata, menjadi buta, akhirnya jadi beban pemerintah dan beban keluarga. Sedangkan semua penyakit bisa dicegah, bisa diobati dan disembuhkan.
Otomatis rakyat Indonesia, khusus petani herbal, bisa maju dan berkembang, dengan menanam tanaman herbal, dan hasil kelautan, otomatis GNP kita tambah naik.
Potensi obat herbal di Indonesia sebenarnya masih terbuka lebar, karena belum dimanfaatkan secara optimal. Indonesia bisa belajar dari China yang pengobatan tradisionalnya sudah maju, dimana anak Indonesia,”tambah Ja’far.
Sebut Ja’far, China merupakan negara pengguna pengobatan tradisional terbesar di dunia.
“Pengunaan herbal di China mencapai 50 Persen dari seluruh pengobatan. Umumnya negara di dunia hanya 35 Persen saja,” kata Ja’far, pakar herbal kulit untuk manusia dan hewan ĺuar dan dalam, dimana pemanfaatan herbal di Indonesia sebenarnya bisa mencontoh China, jika studi tentang tanaman obat semakin banyak. Bahkan, obat tradisional akan bisa setara dengan obat sintetik.
Diharapkan pemerintah jilid ke II, dengan program obat herbal temuan Ja’far, masyarakat dan tenaga kesehatan bisa lebih dekat dengan jamu yang bersumber dari hewan dan tumbuhan,” terangnya.
“Kabinet jilid ke II ini diharapkan fokus pada kesehatan rakyat, bila perlu gandeng penemu obat kulit bagi manusia dan hewan luar dan dalam, tapi sejauh ini belum ada pembicaraan detail tentang produksi obat secara massal dengan beliau. Ya, masih terbatas memberi ucapan selamat saja, belum ada yang memberikan apresiasi hadiah Juara Dunia dari Pemerintah Indonesia, dan begitu juga pernah diundang Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, sudah terlanjur berjanji kepada Ja’far untuk memfasilitasi semua izin dan pabriknya, hanya tinggal janji, menjadi kenangan terindah belum ditunaikan, sampai saat ini,” ungkap Ja’far lagi.
Justru, kata Ja’far, sejak ia tampil di acara Hitam Putih Trans 7, mulai banyak yang mengontak lewat IG, TWITTER, FB dan Whatshap sampai tidak terlayani lagi.
“Sudah banyak yang kontak, bahkan ada ribuan yang hendak minta dan membeli obat ini, kebanyakan dari luar negeri. Sayangnya, saya masih mengerjakannya secara konvesional, sehingga belum dapat memproduksi secara massal karena tidak ada apresiasi pemerintah Indonesia terkait prestasi ini,” terang Ja’far.
Diakui oleh Ja’far, sudah ada beberapa pihak koorporasi yang sudah menghubungi, namun sejauh ini belum ada yang cocok, alasannya, karena saya ingin, jika Allah berkehendak untuk dibuatkan pabrik, biarlah diisi oleh putra-putri negeri ini saja, tak perlu harus tenaga kerja asing, itu niat dan harapan saya,” pungkas Ja’far yang kini tengah sibuk dengan Duta Santripreneur Indonesia, mempersiapkan agenda Santri Enterpreneurship di Sumatera Utara.
Muhammad Ja’far Hasibuan dijuluki Tokoh Dunia, anak Indonesia yang diakui dunia karena penemuanya, obat kulit bagi manusia dan hewan luar dan dalam, yang dinamakan Biofar Shrimp Skin Care, artinya Bio Adalah Alami, Far adalah penggalan nama Penemu Ja’far Shrimp adalah udang halus kecil segar, berkembang biak di bawah bakau dan Skincare adalah mengindikasi penyakit kulit bagi manusia dan hewan, luar dan dalam, yang diproduksi oleh CV. Biofar Shrimp Skincare, yang bisa digunakan untuk hewan dan manusia, saat ini sedang viral Vidionya di Hitam Putih Trans 7.
Lanjutnya, “temuan saya ini sudah diakui dunia,” ucapnya.
Putera kelahiran Sumatera utara inipun viral di international, juga menjadi orang pertama di Asia, pada Pameran Teknologi Internasional China (Shanghai) dan (selanjutnya disebut CSITF), yang disetujui oleh dewan negara, diselenggarakan bersama oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Sains dan Teknologi, Kantor Kekayaan Intelektual Negara dan Pemerintah Kota Shanghai, Lembaga PBB yang mendukung yakni UNIDO, UNDP dan WIPO, dan diselenggarakan oleh Kamar Dagang Cina untuk Impor dan Ekspor Mesin dan Produk Elektronik, Pusat Pertukaran Teknologi Internasional Shanghai dan Donghao Lansheng (Group) Co, Ltd, adalah profesional tingkat nasional, khusus untuk perdagangan teknologi internasional.
Sekadar informasi, acara kegiatan CSITF ke-7 telah berlangsung pada 16-02 Juli 2019 di Shanghai World Expo Exhibition & Convention Center beberapa waktu yang lalu. Filosofi inti CSITF adalah “Teknologi Lebih Baik, Kehidupan Lebih Baik”, dengan tema “Pengembangan Berbasis Inovasi, Perlindungan Kekayaan Intelektual, Promosi Perdagangan Teknologi”.
SCITF bertujuan untuk secara aktif membangun tampilan otoritatif, pertukaran, dan platform layanan yang mempromosikan pengembangan perdagangan teknologi dan pelaksanaan strategi peningkatan inovasi, dengan mengintegrasikan daya ilmiah dan teknologi, serta prestasi inovasi di dalam dan luar negeri.
Ja’far memohon dukungan dari elemen masyarakat untuk bisa bertemu Jokowi.(Red)
Komentar