TERNATE, CN – Puluhan Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang kota ternate, menggelar aksi di depan Kantor Walikota Ternate, selasa (03/12/2019). Aksi Unjuk Rasa dari komisariat di seluru Universitas – universitas kota ternate.
Aksi ini dalam rangka HMI Menggugat Kebijakan Pembangunan Pemerintahan Kota (PEMKOT) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Ternate.
Masa aksi meminta PEMKOT dan DPRD Kota ternate melihat performa Ekonomi Kota di Ternate pada Tahun 2018-2019 yang banyak terjadi permasalahan di antaranya pembangunan, pengangguran, kemiskinan dan inflasi di kota ternate, serta masalah pembangunan lain yaitu ketimpangan pembamgunan antara wilaya kota ternate, bertumbuhan sektor informal, Tingginya arus masuk Orang dan Meningkatnya penduduk Miskin kota, ancaman Krisis air bersi, sulitnya akses terhadap tanah, masuknya ALFAMIDI di kota ternate.
Data statistik yang menunjukan pertumbuhan ekonomi mencapai 7,92 persen sedangkan angka pengangguran semakin meningkat mencapai 5,19 persen, dan naiknya angka kemiskinan mencapai 6, 67 rubu jiwa, dalam hal ini faktok yang berpotensi mendorong peningkatan kemiskinan adalah harga sejumlah kebutuhan pokok cenderung melonjak di antaranya Beras, telur ayam, daging ayam, gula pasir, terkait hal ini stabilitas harganya perlu di jaga semaksimal mungkin karena merupakan penyumbang utama garis kemiskinan.
Begitu juga inflasi kota ternate berdasarkan pada data mei 2019 mencapai 4,24 persen, ditambah masala ketimpangan pembangunan di antaranya” inflastruktur Jalan, puskesmas dan pendidikan, pendidikan yang sampaiĀ pada tahun 2019 ini belum lagai tertuntaskan, area parkir yang tidak di jadikan suber pendapatan oleh pemerintah kota ternate, kemerautan penataan perdagangan, bayak Perda yang sudah di sahkan tapi tidak di jalankan.
Adapaun sikap serta tuntutan HMI yang di tujukan kepada PEMKOT dan DPRD Kota ternate”, mendesak kepada pemerintah kotah ternate untuk membijaki masalah pengamgguran kemiskinan dan inflasi, segera melakukan ekspansi agar menigkatkan PAD kota ternate, menetapkan retribusi arial parkir di depan Jatilad Mol, Depan tokoh Dua Sekawan, segera membatalkan ALFAMIDI yang masuk di kota ternate karna yang nantinya membunu usaha-usaha kecil masyarakat kota ternate, megevaluasi PERDA yang sudah di sahkan tapi tidak perna di jalankan, memberhenti pembangunan reklamasi pantai yang mengancam akan terjadinya abrasi pantai dan bisa merusak keberlangsungan hidup biota laut, apa bila tuntutan dan sikap ini tidak di lanjuti secara serius untuk di selesaikan, atas nama lembaga HMI Cabang Ternate akan tetap mengawal bahkan memboikot Kantor Walikota Ternate dan DPRD hingga tuntas.
Olehnya itu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi perjuangan, melakukan aksi protes sebagai bentuk penegasan agar kiranya rentetan masala di atas bisa teratasi dan dapat diselesaikan oleh PMKOT dan DPRD Kota ternate.
Hasil pantauan wartawan cerminnuantara.com ini, Dalam aksi unjuk rasa itu sempat terjadi konflik antara masa Aksi dan Satuan Polisi Pamong Praja (POL PP), pasalnya masa aksi di halangi masuk ke dalam kantor walikota ternate, masa pun membakar beberapa ban di depan pagar kantor walikota. (Fajrin)
Komentar