Oleh : Lahtam landale
Ketua umum hipma halsel jabodetabek
MAHASISWA, halmahera selatan yang saat ini berada di zona merah akibat covid 19 perlu kiranya menjadi perhatian khusus dari pemerintah daerah harusnya begitu, sebab mahasiswa merupakan generasi penerus daerah kedepan sehingga pemerintah dalam hal ini bapak bupati Bahrain kasuba selaku orang nomor satu di lingkup pemda halsel harus jelih mengambil kebijakan supaya mengutamakan keselamatan mahasiswa yang berada di jakarta dan sekitarnya yang semakin mencekam akibat covid 19.namun pemerintah halmahera selatan terkesan mengabaikan keselamatan mahasiswa sehingga kami justru kurangnya mendapat kiriman uang dari ibu dan bapak di kampung dikarenakan kebijakan pemerintah stay at home,guna mencegah menyebarnya corona virus.
Apalagi dengan adanya penerapan pembatasan ruang sosial,baiknya pemerintah halmahera selatan lebih jelih memperhatikan mahasiswa di tempat studi jabodetabek yang di anggap sebagai zona merah akibat terinfeksi virus corona,bukan pemerintah hanya memperlakukan pencegahan di daerah saja.
Berdasarkan informasi yang kami dengar katanya pemerintah juga melarang mahasiswa untuk mudik di saat dekatnya bulan suci puasa ramadhan bagi orang islam,alasannya takut membawa dan menyebar luaskan ke daerah.
Olehnya itu dengan himbauan pemerintah tentang isolasi diri di rumah ( kosan )bagi kami mahasiswa adalah merupakan sebuah dampak sehingga pemerintah halsel harus serius mengutamakan keselamatan mahasiswa di zona merah akibat covid 19 apalagi dengan adanya di perpanjang masa darurat virus tersebut,maka pemerintah halsel tentunya tidak hanya Memberikan pencegahan saja tapi perlu mengutamakan pengadaan dan penyediaan dalam bentuk bantuan guna meringankan beban kedua orang tua kami di kampung yang terhambat kerja untuk mencukupi kebutuhan dan keperluan keseharian kami.
Di tengah tengah situasi seperti ini kami mahasiswa yang berada di zona rawan akibat covid 19 perlu mempertanyakan sikap kepedulian pemerintah daerah sebab kami menganggap pemerintah pada dasarnya mengambil sikap bijak atas pertimbangan baik demi kemaslahatan mahasiswa dalam situasi darurat akibat virus corona, maka dengan pertimbangan situasi hari ini kami sekian mahasiswa mengharapkan kepedulian dan bantuan dari pemerintah halmahera selatan bukan justru mengabaikan.
lahtam landale salah satu
Mahasiswa asal desa bahu, kecamatan mandioli selatan, mengatakan ketegasan bahwa “bupati dalam pernyataannya soal TKA tidak bisa di pulangkan karna konon katanya membantu pertumbuhan perekonomian daerah yang baru baru ini menjadi polemik di awak media, justru saya menilai Bupati Bahrain Kasuba telah mengabaikan mahasiswa dan melindungi TKA serta mementingkan ekonomi, dari pada keselamatan masyarakatnya (mahasiswa) yang berada di zona merah akibat covid 19 yang suda memakan ratusan nyawa penduduk indonesia terutama di zona merah yang semakin mencekam kasus terinfeksi”Tegasnya
Sambung dia, ketua umum hipma halsel jabodetabek terpilih priode 2020-2022 ini mengatakan “sikap kepedulian pemda bisa di nilai dari sejak 2016 saya kulia di jakarta sampai sekarang pemda tidak mendata berapa banyak mahasiswa halsel yg melanjut studi di jakarta sehingga mahasiswa begitu terabaikan, padahal mahasiswa yang melanjut studi di jabodetabek dari sepuluh kabupaten kota yang ada di maluku utara. Lebih dominasi mahasiswa asal halmahera selatan yang jumlahnya ratusan mahasiswa dari berbagai desa dan kecamatan di halmahera selatan”.(Red/CN)
Komentar