HALSEL, CN – Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kukupang (HIPPMAKU) bersama masyrakat Desa Kukupang Kecamatan Joronga Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Gelar aksi didepan kantor Desa dan melakukan pemlangan kantor Desa, Rabu (10/6/2020).
Aksi yang digelar oleh HIPPMAKU dan masyrakat ini guna mempertanyakan soal kejelasan sisa Dana pencegahan Covid-19 sebesar Rp 50 Juta yang tak terpakai habis.
Ketua umum HIPPMAKU, Hendra Nawawi dalam orasinya yang di himpun Media Cerminnusantara.co.id menyampaikan bahwa Kepala Desa kukupang Fauji Ibrahim dalam menjalankan pemerintahan selama in sangat tertutup, sebab tidak ada keterbukaan soal transparansi penggunaan DD dan ADD.
Selain tidak transparansi dalam pengelolaan Dana Desa, Anggaran penangan dan pencegahan Covid-19 juga entah kemana.
Sebab anggaran penangana Covid 19 sebesar Rp 50 Juta yang berdasarkan rincian belanja kwitansinya. Fauji Ibrahim hanya menggunakan pembelian Masker 500 Pcs, Alat Semprot Disinfektan 2 dan 3 gelong jerigen untuk tempat cuci tangan itupun terlihat hanya didalam bulan puasa,” Kata Hendara dalam Orasinya
Senada dengan itu, Miksan Usman yang merupakan kader Angkatan Muda Muhammadiyah Halsel dalam orasinya mempertanyakan soal dana pencegahan Covid-19 Rp. 50 jt yang ghoib,
dia juga menyoroti soal himbauan atau intruksi pak bupati tentang pembentukan Posko & Satgas Desa untuk pencegahan covid-19 yabg tidak di indahkan dan tdk dibentuk oleh kepala Desa.
Lebih jauh miskam menilai bahwa fauji Ibrahim tidak kooporatif terhadap intruksi Bupati.
“Saya sangat menyayangkan sikap ketidak patuhan Fauji Ibrahim terhadap Edaran Bupati dalam pembentukan posko & satgas covid-19 di desa kukupang,” Kata Miskam
Lanjutnya, Padahal tujuan & kemanfaatanya sangat jelas untuk memutus matai rantai dari dampak wabah virus corona ini dan juga untuk menjaga, membentengi dan melindungi keselamatan kesehatan warga masyrakat desa kukupang secara umum.
“Ini merupakan tindakan pembangkangan terhadap pimpinan yang lebih tinggi diatasnya, Praktik semacam ini tdk wajar dan tidak patut untuk ditiru olh kades-kades yang lain,” Tutup Miskam
Dikesempatan yang sama Kepala Desa Kukupang Fauji Ibrahim di dampinngi sekekertaris Desa Basri Mandar dihadapan masa aksi. Fauji Menyampaikan bahwa anggaran utk tanggap & pencegahan Covid-19 Rp. 50 Juta itu tidak terpakai habis.
“Dana pencegahan Covid-19 Rp. 50 Jt itu tara pake habis dan masi ada sisa kurang lebih 30 Juta dan sekarang tersimpan di ATM pribadi saya,” Kata Fauji.
Lanjutnya, Soal keterlambatan penyaluran BLT Dana Desa karna waktu, pencairan dana DD tahap pertama itu aturan juknisnya agak telambat jadi dananya kami sudah alihkan ke fisik dan bayar utang desa.
“Jadi semntra torang melakukan pendataan bagi warga penerima BLT Dana Desa sambil menuggu pencairan tahap II baru torang salurkan BLT kepada warga yg berhak menerima,” pungkasnya. (Red/CN)
Komentar