BOGOR, CN – Kondisi tanah pertanian di Indonesia sedang sakit akibat kelebihan pupuk kimia. Akibat pupuk kimia, tanah menjadi tidak sehat lantaran berkurangnya unsur hara.
Kondisi ini menimbulkan keprihatinan banyak kalangan termasuk PT. Solusi Lingkungan Industri Nusantara (SLIN) sebagai produsen pupuk Pronik.
Perusahaan yang memproduksi pupuk organik Pronik ini pun merangkul para petani di Kabupaten Bogor melalui acara Temu Kelompok Tani se-Kabupaten Bogor Bersama Pupuk Pronik.
Acara yang diikuti puluhan pertani dari beberapa kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Bogor ini berlangsung di Kampung Ciletuh RT 05 RW 8, Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Rabu (24/6/2020).
Direktur Utama PT. SLIN, Coki, mengatakan, melalui acara tersebut pihaknya ingin mengajak petani ramah lingkungan dalam bercocok tanam dengan mempergunakan pupuk organik.
“Jika selama ini tanah selalu diberi pupuk kimia akan merugi. Sebab produksi tanaman akan turun dan tentunya akan mempengaruhi pendapatan petani. Kami mencoba memberikan solusi menciptakan pupuk Pronik untuk memperbaiki kualitas tanah. Jadi Pronik ini adalah pupuk yang baik bagi nutrisi tanah dan tanaman. Kami telah melakukan percobaan di Pangalengan dan hasilnya sangat baik, sekarang kami ingin mencoba di wilayah Bogor,” ungkapnya.
Coki menjelaskan, pupuk Pronik terbuat dari bahan fermentasi susu. Pronik memiliki keunggulan di antaranya bersifat praktis (bisa langsung pakai), bisa digunakan untuk semua jenis tanaman, mempercepat masa tanam, berbahan ramah lingkungan, sangat baik untuk pertumbuhan awal dan fase vegetatif, meningkatkan produksi, dan meningkatkan kualitas tanaman.
“Untuk 1 hektare hanya butuh 1-2 ton sebagai pupuk dasar. Per satu pohon hanya butuh 200 gram saja. Pupuk Pronik merupakan pengganti dari pupuk kandang yang merupakan pupuk organik yang selama ini digunakan petani. Tapi Pronik lebih unggul dari pupuk kandang karena bisa langsung pakai dan secara kualitas jauh lebih baik,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, PT. SLIN juga siap berkerjasama dengan petani membuat demplot (kebun percobaan). “Untuk stok kami saat ini sudah memproduksi 100 ton/hari dan punya dua pabrik di Jonggol dan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Untuk petani di wilayah Bogor kami siap antar, free ongkir. (Dody CN)