JAKARTA, CN – Menjelang Pemilihan Rektor Universitas Prof.Dr. Moestopo, banyak kalangan menilai dan mengkawatirkan bahwa proses pemilihan Rektor hanya dagelan dan sandiwara seperti yang sudah duluan. Senat Universitas hanya sebagai pajangan dan ujung-ujungnya Yayasan yang menentukan. Hal ini diungkapkan Sekjen Alumni FEB Universitas Prof. Dr.Moestopo dihadapan para awak media, Kamis (6/8/2020) di Jakarta.
Menurut Hari, pemilihan Rektor kali ini harus terbuka, transparan dan adil, sehingga akan dihasilkan Rektor yang mumpuni, berkualitas dan mampu membawa kemajuan universitas Moestopo.
Saat ini Tantangan sangat berat bagi Rektor ke depan, jika tidak diisi oleh orang yang sudah teruji dan memiliki jejaring yang luas baik dalam negeri maupun luar negeri, jika tidak Moestopo akan terpuruk dan dalam ambang kehancuran.
“Oleh karena itu. Yayasan harus bijak, jeli, teliti dan berpandangan jauh ke depan demi kemajuan Moestopo, jangan menunjuk Rektor hanya karena kedekatan, tapi harus didasarkan pada kemampuan, kinerja dan rekam jejak yang sudah diperbuat memajukan Moestopo,” pinta Hari.
Menutup wawancaranya, Hari berpesan agar Yayasan dan Senat Universitas dapat membaca keinginan publik.
“Bagi segenap civitas akademika moestopo agar mengawal dan mengawasi proses pemilihan Rektor di Moestopo,” ujar Hari.(Dody CN)