oleh

Rawat Semangat Perjuangan, PMII Komisariat Se-Kota Ternate Gelar Diskusi

TERNATE, CN – Untuk menginternalisasi basis pengetahaun diseluruh Anggota maupun Kader, Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Se-Kota Ternate, menggelar diskusi, Jumat (28/8/2020) malam.

Pengurus Komisariat PMII Se-Kota Ternate yang dimaksud adalah, Komisariat IAIN Ternate, Komisariat Unkhair Ternate, Komisariat STIKIP Kieraha ternate, dan Komisariat 45 UMMU.

Diskusi yang bertajuk “Memaknai kembali NDP sebagai Ruh Perjuangan PMII” tersebut dilaksanakan di Sekretariat Ikatan Alumni (IKA) PMII Maluku Utara.

Kegiatan yang selesai pada pukul 03.00 WIT ini, menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya, Ketua Komisariat IAIN Ternate, Rizkiyawan Hasan, Ketua Komisariat Unkhair Ternate, Firman Jafar, Ketua Kopri Komisariat STIKIP kieraha Ternate, Dahlia Mudar, serta Ketua Kaderisasi Komisariat 45 UMMU, Husnaidi Juma.

“Bagi saya, poin penting dalam memaknai NDP kita tidak boleh terjebak dalam aspek teoritis, tetapi harus di barengi dengan aktualisasi yang itu mewakili sifat dasar manusia sebagai Ibadatulah (Peribadatan Kepada Allah) dan Imaratul Ard’l(Fungsi manusia untuk mengelola, melestarikan dan menjaga seluruh ciptaan Allah) dan semua itu dapat dilakukan dengan sikap responsif yang dimiliki oleh seluruh sahabt2 PMII,” ucap Ketua Komisariat IAIN ternate dalam menyampaikan materinya.

Saat dikonfirmasi wartawan, Rizkiyawan Hasan selaku ketua komisariat IAIN ternate menyebut, Kegiatan Diskusi itu merupakan program lanjutan dari Bidang Kaderisasi Komisariat Se-Kota Ternate, untuk mempertemukan seluruh komisariat Se-Kota Ternate.

“Kegiatan ini dilakukan untuk menginternalisasi basis pengetahaun seluruh sahabat dan sahabati,” ujarnya.

Kata dia, tema tersebut sengaja diangkat karena arah gerak PMII di Komisariat seakan mengalami Disorientasi gerakan.

“Bagi kami salah satu problemnya adalah karena selama ini sahabat dan sahabati PMII hanya mengilhami NDP (Nilai Dasar Pergerakan) hanya dalam tataran nilai semata, dan tidak ada upaya untuk meradikalisasi pengetahuan nilai itu untuk menyentuh realitas hari ini yang dipenuhi ketimpangan sosial,” tegas pria yang biasa disapa Wawan itu. (Ridal CN)

banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250