HALSEL, CN – Hadirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa adalah upaya Pemerintah Pusat untuk mendorong Desa agar Desa maju Sejahtera dan Mandiri. Dalam mewujudkan amanah Undang-Undang tersebut, tentunya menyisihkan berbagai macam tantangan dan permasalahan.
Di era Dana Desa saat ini, Pemerintah Desa dan masyarakat lebih leluasa merencenakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat kebutuhan Desa dibidang Pembangunan dan Pemberdayaan masyarakat. Namun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam pelaksanaan Dana Desa hingga saat ini, masih banyak didominasi oleh kegiatan-kegiatan Fisik dibidang Pembangunan Desa dan relatif minim presentase Alokasi anggaran dibidang Pemberdayaan masyarakat. Hal ini disebabkan karena dibidang Pembangunan Desa atau kegiatan Fisik masih dibutuhkan di Desa.
Selain itu, kegiatan Fisik merupakan kegiatan yang mudah dikerjakan oleh masyarakat Desa. Lain hal dengan kegiatan-kegiatan Pemberdayaan Masyarakat yang sampai saat ini masih kesulitan untuk dilaksanakan, terutama menyangkut dengan Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Salah seorang warga Desa Modayama yang juga selaku Pendamping Desa di Tenaga Ahli Kabupaten Halsel, Edi Udin menyampaikan bahwa pihak kampus yakni Rektor Unkhair Ternate dalam kesempatan itu menyampaikan, hadirnya program pendampingan Desa atau bina Desa dari Fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Khairun Ternate ini, ia harapkan sebagai solusi dari berbagai macam persoalan menyangkut dengan Pengelolaan Dana Desa lebih khusus kegiatan Pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan badan BUMDes. Meningkat badan BUMDes adalah motor penggerak ekonomi di Desa dan pilar ekonomi Desa yang berfungsi sebagai lembaga sosial dan komersial dengan tujuan mencari keuntungan melalui penawaran sumberdaya lokal ke pasar, maka ada korelasi dengan kegiatan-kegiatan di Desa saat ini.
“Kegiatan program pendampingan Desa atau bina Desa merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan Tinggi dalam Tri Darma Perguruan Tinggi salah satunya adalah universitas Khairun Ternate. Kegiatan pendampingan Desa atau bina Desa merupakan kegiatan yang telah dilakukan sebanyak Enam kali dan Desa Modayama menjadi prioritas kali ini. Desa Modayama Kecamatan Kayoa Utara Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dipilih karena memiliki potensi unggulan yang masih terpendam khususnya di sektor perikanan Kelautan. Sehingga pantas dijadikan sebagai Desa wisata pantai, wisata selam, wisata mancing dan agro wisata,” kata Rektor Unkhair Ternate.
Edi mengatakan bahwa pendamping Desa dari Kementerian Desa, Daerah tertinggal dan transmigrasi Republik Indonesia juga akan bersinergis dengan perguruan tinggi. Dalam hal kegiatan-kegiatan pendampingan masyarakat di wilayah dampingan, sehingga apa yang ditargetkan dan cita-citakan bersama dapat tercapai yakni membuat Desa lebih Mandiri dan Sejahtera.
Kegiatan program pendampingan Desa atau bina Desa ini lakukan. Lanjut Edi, mulai dari Tanggal 27 s/d 30 Agustus 2020 dengan Dua agenda yaitu seminar Desa dengan Tema Desa adalah sumber kehidupan manusia dan pendidikan Badan BUMDes.
“Melalui kegiatan pendampingan Desa atau bina Desa ini, kami berterima kasih kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Khairun Ternate yang telah memilih Desa kami sebagai Desa prioritas atau Desa binaan pada program pendampingan Desa atau bina Desa. Kami berharap pendampinagn dan pembinaan yang dilakukan ini terus dilakukan secara kontinyu pada Tiga hal pokok yakni analisa masalah, potensi dan pemberdayaan ekonomi pada analisis kelayakan usaha, sehingga badan BUMDes kami bisa berkembang dan maju.’’ Edi Udin Tenaga Ahli Kabupaten Halsel sekaligus putra Desa Modayama itu, Selasa (1/9/2020).
Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan peresmian ruma baca oleh Kadis kearsipan dan perpustakaan Maluku Utara, Rahwan K Suamba didampingi Rektor Unversitas Kahirun Ternate, Wahda Wakil Ketua DPRD Provinsi Malut sekaligus pembagian masker dan hand sanitizer.
Hadir dalam kegiatan program pendampingan Desa atau bina Desa tersebut yakni Doktor ahli di bidang peternakan, perikanan, pertanian, sosiologi dan ekonomi diantaranya Dr. Wahda Zainal Imam, Dr. Muamil Sunan, Dr. Abdurahman Hoda, Dr. Amran Husen, Dr. Irham, Dr. Dedi, Dr. Suryati Cokrodiningrat, Dr. Sawal Abdul Ajid dan Dr. Suwito. Selain para doktor yang dihadirkan kegiatan dalam pendampingan Desa atau bina Desa ini juga menghadirkan Camat Kota Ternate Utara untuk berbagi pengalaman dengan masyarakat Desa Modayama terkait air bersih karena Camat Ternate Utara memiliki pengalaman menghadapi Daerahnya yang tidak memiliki air bersih, sehingga membangun air serapan. Dengan harapan dapat membantu masyarakat untuk memperoleh sumber air yang baik bagi keberlanjutan masyarakat.