TERNATE, CN – Sejumlah siswa SMA Muhammadiyah angkatan 1991-1992 akhirnya angkat bicara terkait dengan polemic status calon Bupati Halmahera Selatan (Halsel), Usman Sidik sebagai pelajar di Sekolah tersebut.
Nur Hi Banda, misalnya ketika dihubungi, Kamis (17/9/2020) membenarkan kalau Usman Sidik merupakan siswa seangkatannya di SMA Muhammadiyah Kota Ternate dan bersama-sama mengikuti Ujian Nasional Tahun ajaran 1991-1992.
Selain itu, Nur menceritakan pengalamannya sewaktu di SMA Muhammadiyah, kalau Usman Sidik itu sosok yang sangat dekat dengannya.
Akan tetapi, kata Nur dengan menggunakan bahasa Makian, kalau Usman yang juga Wakil Bendahara Umum DPP PKB itu, ketika di SMA Muhammadiyah penampilannya tidak terlalu ganteng, selain hitam juga sangat kurus.
“Saya sangat kenal Usman saat di SMA Muhammadiyah Ternate kala itu, selain hitam, kurus tetapi selalu percaya diri sangat tinggi dan selalu memakai pomade merk tanco,” kenang wanita asal Desa Moloku, Kecamatan Gane Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan itu.
Bahkan, Nur Hi Banda mengakui kalau Usman Sidik kala di SMA Muhammadiyah, pernah mengejarnya, meskipun begitu, Usman merupakan teman sangat dekat.
Usman Sidik sendiri bersama rekan-rekan seangkatan sebagian besar berasal dari Pulau Makian, sehingga ada rasa ikatan emosional cukup tinggi dan sesuai Ujian selalu bercengkrama.
Olehnya itu, Nur sendiri mengaku heran kalau ada pihak-pihak tertentu yang mencoba mempolitisir status Usman Sidik bukan siswa SMA Muhammadiyah Kota Ternate.
“Tentunya, Usman Sidik itu merupakan siswa pindahan dari Kayoa ke SMA Muhammadiyah dan menyelesaikan ujian di sekolah itu bersama rekan-rekan lainnya,” tutup Nur Hi Banda.
Sebelumnya, alumni SMA Muhammadiyah Kota Ternate Tahun 1992, Ruslan Ade mengakui bahwa nama Usman Sidik benar-benar siswa SMA Muhammadiyah Kota Ternate.
“Kalau ada orang lain yang menyatakan Usman Sidik bukan Alumni SMA Muhammadiyah Ternate itu pernyataan yang keliru dan mengada-ngada,” kesal Ruslan Ade.
Dia menjelaskan, Usman Sidik itu ujian sama-sama dengannya di SMA Muhammadiyah tahun 1991-1992. Jadi kalau ada orang yang menyatakan Usman bukan Alumni SMA Muhammadiyah Ternate itu pernyataan sangat keliru.
Selain itu, nama Usman Sidik dulu sempat sekolah sama-sama di SMP Islam Ternate dan kami berdua duduk satu bangku, tetapi, setelah itu Usman pindah ke Kayoa sehingga berpisah. Tetapi, kembali bertemu di SMA Muhammadiyah Ternate saat ujian.
“Saya juga pernah tanya di teman-teman dan perlihatkan foto Usman Sidik setelah informasi beredar di medsos dan media masa, ternyata teman saya mengatakan bahwa Usman Sidik yang pernah ujian sama-sama di SMA Muhammadiyah dan kini beliau Cabup Halsel semoga beliau sukses dan membawa nama baik SMA Muhammadiyah Kota Ternate,” ujarnya.
Sehingga, kalau ada yang bilang Usman Sidik bukan alumni SMA Muhammadiyah Ternate itu tidak benar dan yang benar adalah Usman Sidik adalah Alumni SMA Muhammadiyah Ternate tahun 1991-1992.
Meski demikian ditanya soal, statemen Abujan Abd Latif bahwa sebagai ketua osis tahun 1992. Ade mengatakan Abujan saat itu di zaman saya namun seingat saya kalau tidak salah yang menjabat ketua OSIS saat itu Hajaudin Fabanyo.
Sementara itu, mantan Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Kota Ternate, Nursani Samaun membantah berbagai informasi yang beredar di publik bahwa ijazah milik bakal calon Bupati Halmahera Selatan Usman Sidik palsu.
“Saya perlu tegaskan, ijazah yang dimiliki oleh Usman Sidik sebagai siswa SMA Muhammadiyah Kota Ternate adalah benar-benar asli, sesuai dengan dokumen yang ada. Usman Sidik terdaftar di 8355 sebagai syarat pengajuan peserta ujian, sehingga memenuhi syarat mengantongi ijazah lulusan SMA Muhammadiyah Ternate,” katanya.
Hal tersebut disampaikan Nursani, menyusul adanya isu dan polemik yang berkembang terkait dengan ijazah palsu yang dimiliki bakal calon Bupati Halsel, Usman Sidik.
Dia menjelaskan bahwa apa yang telah dilakukannya sudah benar sesuai dengan kewenangannya, yakni melegalisir ijazah atas nama Usman Sidik, membuat keterangan membenarkan bahwa Usman Sidik telah mengikuti ujian di SMA Muhammadiyah pada tahun ajaran 1991-1992.
Selain itu, kata Nursani bahwa Usman Sidik mantan koresponden RCTI saat maju dalam Pilkada Halmahera Selatan merupakan lulusan SMA Muhammadiyah Kota Ternate, sehingga ijazahnya benar-benar dikeluarkan sekolah dan sekolah siap menerima risiko apa pun kalau ke depan nanti berkonsekuensi hukum.
“Saya yang melegalisir ijazah dan surat keterangan Usman Sidik mengikuti ujian pada tahun 1991-1992 dengan nomor ijazah yang telah tertera di ijazah sesuai dengan kewenangan sebagai kepala sekolah,” kata Nursani.
Menurut dia, kewenangan Sekolah yakni melegalisir ijazah berdasarkan ijazah asli yang dimiliki Usman Sidik dan sepanjang siapa pun menunjukkan ijazah asli, maka sekolah memiliki kewenangan untuk melegalisirnya.
Karena itu, katanya lagi, Sekolah harus melegalisir ijazah dan saya harus sampaikan ke publik bahwa ijazah milik Usman Sidik asli dan silakan dibawa ke pengadilan. (Red/CN)