HALSEL, CN – Terkait kabar Oknum Pegawai Honorer Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Halmahera Selatan (Halse) Provinsi Maluku Utara (Malut) yang menggunakanb Dokumen Negara sebagai alat Kampanye Politik, direspon Langsung Isdam Hamid.
“Terkait tuduhan penyalagunaan Dokumen Negara Sebagai alat Kampanye yang di alamatkan ke saya itu tidak benar,” ungkap Isdam Hamid saat ditemui Wartawan Cerminnusantara.co.id, Sabtu (3/10/2020) malam.
Isdam Hamid kemudian menuturkan bahwa letak Geografis Wilayah Kabupaten Halmahera Selatan yang di kelilingi Lautan, jadi untuk akses Ke ibu kota Kabupaten (Bacan) butuh pengeluaran bajet yang besar.
“Seperti diketahui topografi Halmahera Selatan yang terpisah lautan, maka akses dari Desa Dowora ke Bacan membutuhkan biaya yang besar, ini kemudian jadi Kendala bagi warga yang kurang mampuh untuk buat Akte Kelahiran, KK dan KTP,” tuturnya.
Dengan rasa kepedulian, Idham mengakui bahwa dirinya hanya sekedar membantu masyarkat yang kurang mampu, untuk dibuatkanya KK, KTP dan Akte Kelahiran tanpa harus ke Bacan. Hal ini disebabkan karena akses dari Desa Dowora ke Ibu Kota Kabupaten memerlukan biaya yang besar.
“Jarak Dowora Ke Bacan kan Jauh, Jadi Kalau masyarakat mau buat Akte Kelahiran, KK dan KTP itu butuh biaya yang besar, Sementara ada kehidupan masyarakat yang penuhi makan sehari-hari saja sulit, maka saya membatu atas pangilan moril,” akuinya.
Selain itu, Idham pun membantah terkait dengan tuduhan bahwa dirinya terlibat dengan salah satu kandidat dalam Pemilukada Halsel dengan membuat KK, KTP dan Akte Kelahiran sebagian Warga Desa Dowora lewat perjanjian, warga harus memilih Pasangan Calon (Paslon) Helmi-Ode pada Tanggal 9 mendatang.
“Saya bersumpah, saya tidak pernah menyuruh masyarakat untuk pilih Kadidat yang seperti di tuduhkan ke saya, apalagi ada Barter hak suara, saya hanya sekedar bantu masyarakat untuk buat Akte, KK dan KTP selebihnya tidak ada,” terangnya.
Tuduhan itu, kata idham bahwa ada yang tidak suka dengan keluarganya, sehingga berbagai cara dilakukan untuk menjatuhkan dia dan ayahnya.
“Sebenarnya saya tara bagitu respon deng fitnah ini, tapi kalau so menyangkut orang tua saya harus klarifikasi dan Sekali lagi saya dan ayah saya tidak pernah terlibat politik di Pemilukada ini,” tutupnya. (Red/CN)