HALSEL, CN – Intensitas hujan yang sangat tinggi di Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut), dari kemarin (16/10/2020) hingga siang ini, membuat Desa Jikotamo Timur dan Desa Laiwui tenggelam sekitar 1 hingga 1.5 meter, akibat dari luapan air dari Drainase.
Drainase yang di bangun BPBD Halsel dengan ukuran tinggi 1 M lebar 90 Cm, sudah pernah di tolak oleh masyakarat Desa Laiwui. Pasalnya, proyek tersebut. Menurut masyarakat akan membawa dampak pada penanganan banjir. Sebab, berada pada posisi pendalaman banjir serta terdapat Daerah rawa karena mengandung debit air yang begitu besar seketika terjadi banjir.
Dari akibat Drainase dengan ukuran yang tidak sesuai, maka air dapat meluap hingga menggenangi rumah warga di lingkungan RT. 03 dan RT. 02 Dusun Turi Desa Laiwui Kecamatan Obi.
Salah seorang warga Desa Laiwui yang enggan di korankan namanya kepada wartawan cerminnusantara.co.id menyampaikan bahwa, masyakarat Dusun Turi sudah pernah mengajukan keberatan kepada pihak BPBD Halsel. Saat itu, di falisitasi Pemerintah Kecamatan Obi. Dalam hal ini, Camat Abukarim Latara dan Kades Laiwui pada waktu rapat bertempat di Kantor Camat.
“Hal ini sudah mendapat kesepakatan dan sudah di buat surat dengan Nomor 140/303/DL-KO/VI/2020. Tanggal 29 juni 2020. Dalam hal, kami masyarakat Laiwui meninta agar BPBD Halsel segera meninjau kembali pembangunan,” terangnya.
Lanjut dia, surat tersebut sudah di kirim ke Kadis BPBD di Labuha karena Kades langsung yang menyurat. Tetapi, pembangunannya tetap jalan, tidak ada perubahan.
“Tapi apa yang terjadi? Lihat hujan selama dua hari saluran tidak bisa tampung air terus meluap masuk ke rumah warga,” ungkapnya.
Di Desa Jikotamo pun demikian, akibat hujan selama Dua hari, luapan air menggenangi rumah warga di lingkungan Dusun Timur.
Oleh karena itu, Masyarakat berharap dengan adanya kondisi ini, Pemerintah Halsel agar bisa prioritaskan pembangunan Drainase di Desa Jikotamo dan Desa Laiwui Kecamatan Obi. (Red/CN)