HALSEL, CN – Tuntutan warga di Desa Silang Kecamatan Bacan Timur Selatan untuk mengembalikan Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 61 Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) bakal ditindaklanjuti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Halsel Provinsi Maluku Utara (Malut). Hal ini dijelaskan Sekertaris Dikbud Halsel Jais A. Abdul Fatah saat dikonfirmasi cerminnusantara.co.id, melalui via telepon seluler, Rabu (23/3/2022).
“Pak Camat, Kapolsek, Babinsa dengan kami dari Dinas Pendidikan kemarin sudah menggelar pertemuan bersama dengan masyarakat Desa Silang,” tuturnya.
Dalam pertemuan itu, Sekertaris Dikbud Halsel menjelaskan, keputusan awal masyarakat tetap menolak Kepsek baru Abdurrahim Halim demi mempertahankan Kepsek lama Burhanuddin Samad.
“Tapi kami bilang ke masyarakat bahwa Kepala Sekolah yang baru ini sudah dilantik. Makanya untuk sekarang ini kita kembalikan Kepala Sekolah yang lama juga tetap belum bisa. Jadi pemalangan Sekolah harus di buka dulu, supaya menyelamatkan anak-anak yang Sekolah karena dalam bulan Puasa Tanggal 18 April 2022 ini sudah melaksanakan Ujian. Sebab, kalau sudah saatnya Ujian, Kepala Sekolah yang baru ini harus menjalankan tugasnya. Karena sudah dilantik menjadi Kepala Sekolah,” kata Jais A. Abdul Fatah.
Jais bilang, semua kewenangan Sekolah ada ditangan Kepsek baru bukan lagi di Kepsek lama.
“Semua administrasi Sekolah di tangan Kepala Sekolah yang lama sudah putus, jadi sudah tidak bisa sama sekali karena soal tanda tangan ijazah dan yang lain itu, jika kalau sampai harus dilaksanakan, maka tanda tangan ijazah akan dianggap ilegal,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Jais meminta warga untuk memberikan kesempatan kepada Abdurrahim Halim agar menjalankan tugasnya sebagai Kepsek SMPN 61 Halsel selama 3 Bulan. Setelah itu, baru dievaluasi kembali.
“Jadi kalau memang kinerjanya tidak sesuai, baru kita usulkan pergantian Kepala Sekolah lagi. Yang penting dia menjalankan tugasnya sekarang ini dulu,” tuturnya.
Selain itu, dirinya mengaku bahwa masyarakat telah merespon baik atas penjelasan yang telah dipaparkan Dikbud Halsel.
“Jadi sementara sekarang ini kegiatan proses belajar mengajar sudah berjalan, itu keputusan bersama kami dengan masyarakat Desa Silang,” cetusnya.
Sementara itu, nampaknya warga Silang, Hairun Safi dengan tegas tetap menolak Kepsek baru. Warga berharap kepada Bupati Halsel, Usman Sidik untuk mempertimbangkan kembali dengan adanya pergantian Kepala SMPN 61 Halsel.
“Walaupun SK Kepala Sekolah yang baru sudah ada sekalipun, tapi kami berharap agar pak Bupati mempertimbangkan kembali dengan adanya permintaan masyarakat Silang ini karena biar bagaimanapun, kami dari masyarakat tetap menolak Kepsek baru dan meminta mengembalikan Kepala Sekolah yang lama,” pintanya.
Namun jika ada Guru yang berani mengatakan kinerja Kepsek lama tidak sesuai, maka warga Silang pastikan semua itu bohong. Mengapa, dimasa kepempimpinan Kepsek lama Abdurrahim Halim, separuh perlengkapan Rumah Dinas diambil dan diberikan kepada para Guru yang dekat dengannya.
“Kulkas dan peralatan Dapur lainnya juga sudah dikeluarkan bahkan tempat tidur juga pun Abdurrahim Halim bawa ke rumahnya seperti barang milik pribadinya sendiri. Selain barang peralatan yang ada di Rumah Guru, alat pengeras Suara di Sekolah pun sudah dibawah pulang dan tidak ada lagi di Sekolah. Ini ada apa sebenarnya,” kesalnya.
Oleh karena itu, jika Bupati Usman Sidik merasa Pendidikan ini penting bagi anak-anak, maka Usman Sidik harus mendengar aspirasi masyarakat untuk segera mengembalikan Kepsek lama.
“Kami menolak keras karena Kepala Sekolah yang baru ini tidak pernah mengurus Pendidikan saat dia masih menjadi Kepala Sekolah di Desa Silang. Yang urus pendidikan ini hanya Pak Burhanuddin Samad saja,” cetusnya.
Ia menjelaskan, sejak Abdurrahim Halim diganti dari Kepsek SMPN 6 Halsel, Sekolah tersebut mengalami kemajuan saat dipimpin Burhanuddin Samad. Sehingga warga Silang menilai Pendidikan di Desa Silang mulai berjalan lancar.
“Beberapa orang yang menjadi Kepsek disini pendidikan berjalan normal. Tapi setelah pak Abdurahim Halim jadi Kepala Sekolah disini bukan tidak bagus lagi, tapi memang sangat tidak bagus. Namun Alhamdulillah, ketika Abdurrahim Halim pindah dari sini dan digantikan dengan pak Burhanudin Samad, Pendidikan langsung mulai berjalan bagus hingga sekarang ini,” terangnya.
Akibat pergantian Kepsek baru yang dilantik belum lama ini, warga menyebut anak-anak akan menjadi korban. Sebab, Kepsek baru tidak pernah hadir di Desa apalagi di Sekolah.
“Padahal yang rugi ini bukan Pemerintah, tapi kami dari masyarakat yang rugi. Karena yang Sekolah itu anak-anak kami, makanya yang korban adalah kami dan anak-anak kami. Pak Bupati kami tidak mau anak-anak kami jadi korban,” tutupnya, sembari berharap Kepsek lama segera dikembalikan. (Red/CN)
Komentar