HALSEL, CN – Seorang siswi berinisial LI (16) di Desa Bajo Sangkuang Kecamatan Botang Lomang Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut) yang diduga mengalami pelecehan dari Kepala Sekolah Dasar Negeri 9 Halmahera Selatan (SDN 9 Halsel) berinisial AJ tidak benar.
Berdasarkan pertemuan pihak Keluarga korban dan Kepsek pada Rabu (12/5/2022), Ibu korban Nurhaya Karim mengatakan, anaknya mengaku dilecehkan Kepala SDN 9 Halsel karena tidak betah.
“Anak saya nekat berbohong karena ingin pindah rumah, itu saja. Jadi yang sebenernya itu tidak dilecehkan sama sekali,” terang Nurhaya.
Nurhaya bilang, hal ini diakui anaknya sendiri ketika diminta untuk mengaku.
“Saya sendiri yang meminta kepada anak saya untuk menceritakan kejadian ini, apakah betul atau tidak, tapi ternyata, anak saya mengaku bahwa dia berani menceritakan soal ini kepada teman-teman dekatnya itu lantaran ingin mencari cara agar supaya bisa dikeluarkan dari rumah,” akunya.
Atas ulah anaknya itu, Nurhaya meminta maaf kepada masyarakat Bajo Sangkuang yang sudah dihebohkan dengan adanya berita pelecehan tersebut.
“Kami sekeluarga meminta maaf kepada kalian semua, terutama pak Kepsek dan ibu serta seluruh masyarakat Bajo Sangkuang atas berita ini. Sekali lagi, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala SDN 9 Halsel, AJ mengaku merasa lega lantaran keponakannya, LI akhirnya berani angkat bicara.
“Kalau secara pribadi, jujur saja, saya sangat kecewa. Tapi maklum, begitulah anak-anak. Bagi saya, ini adalah sebuah cobaan untuk kami sekeluarga,” ujarnya.
Meski begitu, dirinya mengatakan bahwa ia tetap menyayangi keponakannya lantaran sudah menganggap seperti anak kandung sendiri.
“Kami tetap menyayanginya, walaupun dia menginginkan pindah dari rumah, tapi kami tetap menyayanginya,” tutupnya. (Red/CN)
Komentar