HALSEL, CN – Semalaman diguyur hujan dan angin kencang, Dua Desa di Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), terendam banjir. Pohon-pohon dan tiang listrik tumbang di jalan raya Jikotamo menuju Sambiki. (11/7/2022)
Akhir-akhir ini cuaca buruk di Obi membuat pemukiman warga di Desa Laiwui dan Desa Baru terendam banjir. Kenapa tidak betapa derasnya air yang sangat kencang sehingg membuat selokan atau drainase di Gapura MTQ Dusun Turi itu tidak bisa menahan debit air dan langsung meluap ke pemukiman warga, penginapan, dan beberapa perkantoran di kecamatan induk juga ikut terendam. Tak hanya itu angin yang sangat kencang pun membuat pohon dan tiang listrik tumbang di tengah jalan raya.
Dari pantauan media cerminnusantara.co.id di lapangan, bahwa air yang meluap ke jalan dan masuk ke pemukiman warga sampai ke pekarangan perkantoran KUA dan ULP Kehutanan itu, lantaran ada selokan atau drainase yang berada di lingkungan Gapura STQ, RT. 03 pada Dusun Turi tidak dapat menahan sehingga air dapat meluap.
Sedangkan di Desa Baru, luapan air terjadi karena adanya tanggul kali Ake Baru yang jebol sehingga air dapat meluap masuk ke pemukiman warga.
Dan begitupun pun di jalan raya Kilo Meter 3 Desa Jikotamo menuju Desa Sambiki yang tersimpah pohon dan tiang listrik lantaran akibat angin kencang semalaman membuat pohon dan tiang listrik tumbang.
Dari kejadian ini tidak ada korban jiwa dan kerugian, melainkan membuat warga Desa Laiwui, Buton, Ake Gula, dan Desa Baru panik bercampur trauma akan hal peristiwa 2016 banjir bandang kembali terjadi.
Kepada media ini salah satu warga Desa Laiwui Ramli menyampaikan bahwa Masyarakat sangat khawatir dengan hujan dan angin kencang tadi malam sebab takut jangan sampai kejadian banjir bandang tahun 2016 kembali terjadi.
“Hujan dan angin kencang tadi malam itu membuat warga panik dan ketakutan jangan sampai banjir besar terjadi seperti di tahun 2016 lalu” Ungkap Ramli
Lanjut dia penyebab peristiwa silam yang sangat kelam itu terjadi, lantaran gara-gara sisa kayu log bekas penebangan perusahan banyak tertimbun dan membuat genangan air hingga meluap dan menenggelamkan pemukiman warga serta membuat jembatan Ake Buton, penyeberangan antara Desa Buton dan Jikotamo Ambruk.
“Peristiwa banjir besar tahun 2016, sampai membuat rumah-rumah di sini tengelam itu sebab ada bekas-bekas kayu bulat yang tertimbun di gunung sehingga membuat genangan air dan terjadi banjir, sampai patahkan jembatan” centusnya
Sambung dia, Itu baru perusahan kayu yang beroperasi di wilayah dua Desa saja sudah berdampak sangat besar sampai menenggalmkan se anteru pemukiman warga di ibu kota kecamatan Obi , apalagi perusahan tambang yang katanya mau masuk beroperasi di sini, itu sama halnya perusahan tambang mau membunuh masyarakat di wilayah lima Desa di Kecamatan Obi.
“Baru perusahan kayu yang melakukan penebangan saja sudah bisa membuat rumah kami tengelam, apalagi perusahan tambang nikel yang melakukan penggarukan tanah pakai alat itu dampak sangat besar, maka sama halnya perusahan tambang mau membunuh masyarakat yang ada di sini” tutur katanya. (Red/CN)
Komentar