HALSEL, CN – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut), Karima Nasarudin mengajak seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halsel untuk turut mengintervensi angka kasus Stunting di wilayah Halsel.
“Penanganan kasus Stunting di Halmahera Selatan, 2 Tahun berjalan ini sudah mulai membaik. Dimana, angka Stunting dari Tahun 2021 ke 2022, turun 2,3 persen atau dari 33,7 ke 31,4 persen,” terang Karima kepada Media ini, Rabu (29/3/2023).
Ditargetkan Tahun 2024 Stunting turun 14 persen, sehingga dirinya mengajak semua OPD terkait ikut terlibat rembuk gencar intervensi penurunan angka stunting.
Meski begitu, Karima mengatakan, target dan rencana penurunan Stunting di Halsel akan dilakukan konvergensi dengan upaya perbaikan gizi bayi. Kemudian advokasi melibatkan Stakeholder dalam penurunan stunting, pembinaan intervensi spesifik, penanganan Stunting di berbagai tatanan dan optimalisasi Kampung KB untuk keluarga berkualitas.
Sementara untuk target penghapusan kemiskinan ekstrim, Pemkab Halsel bakal melakukan pemetaan program dengan prinsip utama exlusion eror, dengan memastikan adanya konvergensi program dalam penduduk miskin ekstrim.
“Saat ini, Pemkab juga menyiapkan skema sinergitas program dan melibatkan unsur Pemerintah, Akademisi, pelaku usaha, masyarakat komunitas dan media untuk menyelesaikan amanah penghapusan kemiskinan ekstrim,“ jelas Karima.
Karima mengaku, Pemkab Halsel juga sudah mencanangkan program Zero pengangguran dengan optimalisasi penggunaan anggaran APBN, APBD, APBDes maupun anggaran non pemerintah (CSR) sebagai upaya Pemkab menghapus kemiskinan ekstrim di Halsel. (Hardin CN)
Komentar