HALTENG, CN – Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Halmahera Tengah (Hateng), Provinsi Maluku Utara (Malut), memberikan support kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Halteng menginventarisir tantangan dan ancaman yang dihadapi para nelayan yang ada di Halteng, untuk kemudian diberikan solusi terbaik.
Hal ini diucapkan Ketum DPC HNSI Halteng, Badar saat menghadiri Launching Kampung Mina Padi di Desa Lembah Asri, Weda Selatan, pada Senin (13/11/2023).
“Kegiatan ini sangat bagus untuk dikembangkan. Olehnya itu, Pemda Halteng terus melakukan terobosan-terobosan untuk memberikan ide dan gagasan yang inovasi kepada nelayan secara umum. Karena nelayan terdiri atas nelayan tangkap, nelayan budidaya, dan pengusaha nelayan,” ujarnya.
Lanjut Badar, Malut masuk di Wilayah Pengelolah Perikanan (WPP) di 715. Baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini, sangatlah luar biasa. Ini semua membutuhkan dukungan Pemerintah.
“Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan, tentunya bahwa dalam system Mina Padi ini, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu fasilitas yang menunjang sehingga menghasilkan kualitas yang bagus. Dimana, bibit dan lahan harus disiapkan serta pengairan yang maksimal. Karena bicara soal budidaya akuakultur itu adalah soal proses larva sampai dewasa,” jelasnya.
DPC HNSI Halteng, merupakan mitra strategi Pemda Halteng untuk mensejahterakan nelayan.
“Maka dari itu, Pemerintah kita harus sejalan karena untuk membangun system ini, harus berantai. Harus ada obat dan pakannya. Jadi dalam system Mina Padi ini butuh pengawasan karena didalamnya ada Padi dan Ikan,” tutupnya. (Abi CN)
Komentar