TALIABU, CN – Hasil sementara olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kebakaran Speedboat Bela 72 oleh Tim Puslabfor Mabes Polri menunjukkan bahwa sumber ledakan berada di ruang VIP atau di lantai satu yang berada di atas lantai dasar speedboat. Namun belum bisa dipastikan penyebab munculnya api yang membakar Speedboat milik Calon Gubernur Provinsi Maluku Utara (Malut), Benny Laos, itu.
“Terkait penyebabnya, apakah itu kelalaian, apakah itu terjadi sabotase masih belum pasti,” kata Kapolres Pulau Taliabu, AKBP Totok Handoyo, Rabu (16/10/2024). “Yang pasti dapat saya sampaikan, dari Puslabfor Mabes Polri menyampaikan, bahwa yang sudah biasa terjadi, inikan segitiga api antara oksigen, pemicu dengan bahan bakar,” jelas Totok.
Menurutnya, kondisi ruang VIP yang sangat kedap dengan tingkat penguapan Pertalite bisa mencapai tingkat kelembapan yang memungkinkan bisa terjadi ledakan. Persentase pertalite di udara 1,3 sampai 6 persen. Ini terjadi karena ruang tertutup dengan suhu lingkungan.
“Ini dari segi oksigennya, dari segi api maupun trigger-Nya kita belum dapat hasil karena memang menunggu dari Labfor. Semua sampel barang bukti yang sudah diambil dari Speedboat ini akan dibawa ke Manado. Sehingga diharapkan, apa sih trigger atau pemicu api dari ini,” ujarnya.
Pihaknya tidak serta merta hanya mengandalkan dari Tim Labfor, tapi juga akan menginvestigasi semua saksi-saksi yang masih hidup sekarang.
Dengan korban meninggal sebanyak 6 orang, masih ada saksi-saksi yang masih hidup yang bisa dimintai keterangan.
“Semua kalau masalah sampel, apakah korsleting listrik, semua panel-panel sudah dibawa semua ke Manado. Kemungkinan besar tadi segitiga api tadi, oksigennya, pemicunya dan juga bahan bakar,” jelasnya.
“Ini secara scientific investigation dari tim Puslabfor menyampaikan ke kami selaku penyidik. Tapi kita tetap mencari siapa pelaku utama kelalaian tersebut, siapa yang memicu trigger api pada titik 1,3 sampai 6 persen, kelembaban udara di ruang VIP,” jelasnya.
“1,3 sampai 6 persen kandungan pertalite yang beredar di ruang VIP, sehingga memicu terjadinya ledakan,” tambahnya.
Totok mengaku sudah melihat lantai dasar ruang VIP pada speedboat tersebut dan ada indikasi ruang tersebut meledak.
“Tadi saya lihat sendiri di lantai dasar ruang VIP tersebut, itu dia mengangkat. Setelah itu seluruh bagian kanan Speedboat terbakar habis. Karena di situlah tempat tiga Selang Jeriken itu masuk ke pengisian tangki bahan bakar,” tukasnya.
Sehingga dengan kondisi ini, pihaknya menduga api berawal dari ruang VIP.
“Tetapi kemungkinan besar, kita kan punya kemungkinan-kemungkinan yang harus kita kesampingkan. Tapi kemungkinan dengan posisi lantai ruang VIP yang meledak itu, kemungkinan titik api berawal dari ruang VIP tersebut,” bebernya.
Pihaknya juga menemukan indikasi pelanggaran dalam pelayaran tersebut. Sebab, Kapten Kapal hanya memiliki sertifikat sampai GT 35. Sedangkan Speedboat itu berdaya GT 37.
“GT Speedboat tersebut sampai 37, Kapten Kapal baru memiliki sertifikasi sampai GT 35. Kemungkinan besar dari segi Undang-undang pelayarannya, kami juga akan kenakan. Tapi kita lihat, karena kita fokus ke apa sih yang menyebabkan terjadinya ledakan dalam ruangan VIP,” tandasnya, dilansir Kompas.com. (Hardin CN)
Komentar