HALSEL,CN- Wakil Bendahara Umum (Bendum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Calon Bupati (Cabup) Kabupaten Halmahera Selatan Usman Hi Sidik Mewakili Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan masyarakat serta tim sukses simpatisan serta pendukungnya di Kabupaten Halmahera Selatan berbelasungkawa atas meninggalnya Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie.
“Innalillahi wa innailahi rajiun, masyarakat Kabupatente Halmahera Selatan seluruh pengurus Partai kebangkitan Bangsa (PKB) hingga seluruh masyarakat bangsa Indonesia ini sangat berduka karena ditinggalkan putra terbaiknya. Almarhum BJ Habibie adalah bapak bangsa yang merupakan panutan kita semua seluruh masyarakat Indonesia. Turut berdukacita sedalam-dalamnya, InsyaAllah almarhum Bapak Habibie husnul khotimah,” katanya dikonfirmasi, Rabu (11/9/2019).
Menurut Bakal Calon Bupati Halsel periode 2020-2025, Usman Sidik Almarhum BJ Habibie adalah tokoh yang banyak mewariskan pengetahuan, semangat dan hal-hal baik. Semangat Almarhum BJ Habibie semasa hidupnya dalam membangun bangsa Indonesia akan terus menjadi panutan seluruh masyarakat, bahkan hingga ke generasi muda sekarang ini.
“Selamat jalan Bapak Prof BJ Habibie, bapak teknologi bangsa. Jasamu akan selalu kami kenang. Semoga almarhum diterima segala amal ibadahnya dan diampuni dosa-dosanya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujarnya.
Sementara, terkait surat edaran Menteri Sekretariat Negara yang bersifat sangat segera yang menginstruksikan agar seluruh kepala dan pimpinan daerah melakukan pengibara bendera setengah tiang dan menetapkan sebagai Hari Berkabung Nasional disambut baik Bakal Calon Bupati Halsel Usman sidik.
“Kami dari PKB telah memerintahkan seluruh kantor Partai dan pengurus partai PKB, termasuk simpatisan dan pendukung Partai dan pendukung partai serta tim sukses dan pendukungnya untuk mengibarkan bendera setengah tiang mulai besok (12/9) hingga tiga hari berturut-turut sebagai bentuk penghormatan kami setinggi-tingginya kepada putra terbaik bangsa, yang di kenal sebagai presiden yang saat itu dinilai sangat berpihak pada petani dan nelayan serta masyarakat berpenghasilan rendah,” terangnya. (Bur)
Komentar