TERNATE, CN – Mengugat Pemblokade Sekretariat Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) IAIN Ternate, Aliansi Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, kembali mengelar aksi protes kepada pihak Kampus, Jumat (12/3/2021).
Koordinator Lapangan (Korlap) Aliansi Mahasiswa IAIN Ternate, Rizkiyawan Hasan menyebut, Aksi yang dilakukan adalah respon keras mahasiswa karena Pemblokade tersebut adalah satu hal yang sangat urgen karena menyangkut ruang gerak mahasiswa dalam aktifitas Mahasiswa di Kampus.
Pihaknya menganggap bahwa birokrasi Kampus melalui kebijakan Warek III dan Kepala Bagian Umum sudah melakukan pembungkaman bahkan pembunuhan demokrasi secara total yang ditandai dengan adanya pemblokade Sekretariat Ormawa IAIN Ternate.
“Nah, ini menandakan bahwa kampus itu tidak memberikan keleluasaan atau kebebasan bagi teman-teman Mahasiswa untuk mengembangkan potensi berfikir secara ilmiah di IAIN Ternate,” ucapnya.
Karena itulah, pihaknya merespon secara tanggap. Karena bagi dia, mahasiswa itu bisa berekreasi melalui pikiran ketika ada media atau ruangan yang tersedia, yakni sekret organisasi kemahasiswaan yang saat ini di blokade oleh pihak keamanan kampus melalui instruksi Warek III dan Kepala Bagian Umum.
“Karena ada percakapan dilaman media sosial Facebook IAIN Ternate, pihak keamanan yang menyampaikan bahwa itu atas dasar instruksi Warek III dan Kepala Bagian Umum dengan dalih bahwa mahasiswa tidak menjaga kebersihan dalam sekretariat dan ada mahasiswa yang menjadikan sekret Ormawa sebagai tempat tinggal,” ujarnya.
Padahal kata dia, kalau hanya dua alasan tersebut pihak kampus sebenarnya masih bisa memberi ketegasan lewat surat teguran agar setiap Mahasiswa Ormawa bisa lebih disiplin dalam menjaga kebersihan di Sekretariat.
“Jika teman-teman mahasiswa tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan dalam surat teguran, kan pihak kampus bisa diberikan sanksi secara tegas. Namun, alih-alih memberikan teguran dan peringatan melalui kebijakan sepihak, Kampus lansung memblokade dan melakukan penguncian semua pintu Sekretariat menggunakan kayu. Itu yang kemudian kami sesali karena ini mutlak merupakan pembungkaman dan bahkan pembunuhan demokrasi di kampus IAIN Ternate,” ungkapnya.
Dalam aksi tersebut massa aksi menuntut, Krang demokrasi harus dibuka seluas-luasnya melalui dibuka dan diaktifkan kembali sekretariat Ormawa dan bisa diakses serta digunakan oleh setiap pengurus organisasi kemahasiswaan. Kedua, Warek III harus mengaktifkan kembali Dewan Eksekutif Mahasiswa dan Senat Mahasiswa karena dewan eksekutif mahasiswa dan senat mahasiswa merupakan motor penggerak organisasi yang nantinya akan mengakomodir seluruh kepentingan teman-teman mahasiswa untuk disampaikan ke pihak kampus.
“Karena Demokrasi itu hanya bisa diakses ketika teman-teman mahasiswa punya medium yang bisa diakses, kalau mediumnya dikunci maka yakin dan percaya demokrasi itu akan dipukul mundur dan itulah yang terjadi di IAIN Ternate sekarang,” kata Korlap.
“Kami sudah bersikap secara tegas bahwa seluruh tuntutan kami harus dipenuhi, kalau tidak maka kami akan mengkonsolidasikan seluruh teman-teman Mahasiswa untuk melakukan aksi yang lebih besar bahkan sampai pada tingkatan melakukan penyegelan terhadap ruangan Warek III dan juga Kepala Bagian Umum,” tambah Rizkiyawan. (Ridal CN)