oleh

Kalah Tapi Dilantik, Warga Dengan Tegas Tolak Kedatangan Ansar Sebagai Kades Liaro

HALSEL, CN – Warga Desa Liaro Kecamatan Bacan Timur Selatan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut) menolak keras kedatangan Calon Kepala (Cakades) yang kalah tapi dilantik Bupati Halsel Hi Usman Sidik.

Dengan tegas penolakan Kades Liaro Ansar yang dilantik Usman Sidik pada Selasa (28/3/2023) ini diteriakkan secara beramai-ramai oleh Ibu-ibu melalui tulisan yang dipasang di Spanduk dan Poster.

“Masyarakat Desa Liaro menolak keras  rencana kedatangan Kades Pemenang ke 2 Desa Liaro yang dilantik oleh Pak Bupati, Torang (Kami) tahu Kapala Desa terpilih itu Saudara Najarlis Hi. Mansur,” tulis Emak-emak di spanduk.

Sementara kepada cerminnusantara.co.id, Tokoh Perempuan Desa Liaro Uly Hi. Taherun
menyebutkan, aksi penolakan kedatangan Cakades Kalah yang dilantik tersebut lantaran warga menilai Hak-hak Demokrasi warga dalam menentukan pemimpin di Desa tersebut telah diabaikan Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Kabupaten.

“Kami tetap menolak Ansar jadi Kepala Desa kami di Desa Liaro ini karena yang kami ketahui Kepala Desa Liaro adalah Najarlis Hi Mansur berdasarkan proses pemilihan yang sah dan berkekuatan hukum yaitu Ansar kalah dalam Pilkades dan Najarlis yang menang. Sehingga yang kami ketahui Kades Liaro adalah Najarlis Hi. Mansur,” cetus Tokoh perempuan Desa Liaro itu, Jumat  (31/3).

Hal senada juga disampaikan Tokoh Masyarakat Tamrin Hi. Majid, ia menegaskan, masyarakat sangat kecewa dengan Keputusan Panitia Pilkades Kabupaten yang berbeda dengan keputusan ditingkat Panitia Desa.

“Hasil pemilihan yang telah diputuskan Panitia tingkat Desa dan telah di tanda tangani seluruh Panitia dan BPD bahwasanya pemenangnya adalah Najarlis Hi Mansur. Maka dalam kesempatan ini, kami sampaikan bahwa  kami tetap menolak Ansar sebagai Kades Liaro karena yang bersangkutan kalah murni dalam Pilkades Liaro,” tegas Thamrin.

Sementara itu, Pemuka Agama di Desa, Bahrudin Ruslan, dalam keterangannya menyebutkan, warga Desa Liaro saat ini menjadi terpecah belah akibat dilantiknya Cakades yang Kalah. Perpecahan itu, kata dia, bukan hanya dalam hal sosial dan politik saja, akan tetapi dalam hal agama bahkan ibadah  pun sudah terpecah belah.

“Dan pada hari ini, terjadi Khutbah perdana di Mesjid Hininga Moi Desa Liaro pasca dilantiknya Calon Kades yang kalah. Mesjid baru di Desa Liaro dengan Nama Hininga Moi (Satu Hati) ini awalnya dijadikan Mushalla di RT 03, tapi paska dilantiknya Ansar status, Mushollah diubah menjadi Mesjid atas kesepakan Tokoh masyarakat. Sehingga kebanyakan dari mereka melaksanakan Sholat Jumat di Mesjid Hininga Moi,” sesalnya. (Sain CN)

banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250

Komentar