HALSEL, CN – Tim Penurunan Stunting Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), gandeng PT. Harita Nickel Group melakukan kerjasama dalam rangka mencegah Penurunan Stunting di Kecamatan Obi Selatan Desa Wayaloar, Selasa (14/11/2023).
Kegiatan yang bertema
Lokakarya dan Pelatihan Menuju “Obi Zero Stunting” adalah
Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halsel dalam hal ini Gabungan Tim penurunan Stunting bersama Harita Nickel.
Dalam Sambutan Ketua TPPS yang diwakilkan Sekretaris Tim TPPS yang juga selaku Kadis DP3KB Halsel, Vita Sangadji bahwa Satu dari Tiga balita Indonesia yang mengalami Stunting adalah masalah serius dan harus benar-benar fokus atas Persoalan ini karena menyangkut dengan persoalan generasi Bangsa Indonesia, maka wajib mendukung penuh untuk mendorong generasi penerus bangsa dan visi Indonesia Emas di 2045 dalam Percepatan Penurunan Stunting.
“Halsel mencapai 30,1 persen permasalahan Stunting di Halsel dan pada Bulan Desember 2023, Pemkab Halsel Target 14 persen dari percepatan penurunan Stunting. Sehingga Obi Selatan menjadi role model terhadap Kecamatan lainnya untuk Zero Stunting. Oleh karena itu, menjadi perhatian dan kerja sama antara lintas Sektor dalam percepatan penurunan Stunting di 2024 dan semoga Obi Selatan bebas dari stunting dan mampu mencapai Zero Stunting,” jelas Vita Sangaji.
Terpisah, Superintendent Comdev Harita Nickel Group, Suryo Aji saat diwawancara awak media menyampaikan bahwa mendukung seluruh Program-program Pemerintah Pusat maupun Daerah dan Kecamatan.
“Kami mendukung seluruh Program Pemerintah Pusat maupun Daerah. Sehingga menjadi tanggung jawab bersama agar Stunting khususnya di Desa Wayaloar bisa turun di angka 0 persen dan menjadi percontohan Obi sebagai Zero Stunting,” ujarnya.
Diketahui, Kecamatan Obi Selatan dengan angka Stunting di Desa Wayaloar termasuk pada peringkat ke 4 dari 30 Kecamatan. Kegiatan tersebut digelar selama Tiga hari ke depan yang diikuti 8 Desa se-kecamatan Obi Selatan yaitu Desa Wayaloar, Desa Bobo, Desa Fluk, Desa Gambaru, Desa Oci, Desa Mano Desa Soligi dan Desa Loleo dengan jumlah peserta 54 orang. (Hardin CN)
Komentar