Selasa, 01 Oktober 2019
■ Manusia hanya bisa berikhtiar, namun segala sesuatu hanya Allah jua yang menentukan. Kalimat bernada verbal ini patut di sematkan bagi Ilmuwan muda asal sumut, penemu obat kulit untuk manusia dan hewan luar/dalam, Muhammad Ja’far Hasibuan.
Pasalnya, mimpi Ja’far ingin bertemu Prof Dr BJ Habibie pada tanggal 17 Agustus lalu tak kesampaikan, karena mantan Presiden RI itu harus menjalani sejumlah perawatan di Rumah Sakit.
Hingga akhir hayatnya, Ja’far masih mengenang cerita itu. Namun skenario Allah ternyata lebih indah dari sekedar yang ia bayangkan. Pasalnya, hari ini, Selasa (30/09) Ja’far dipertemukan dengan Dr. Ilham Habibie, putra Prof Dr BJ Habibie di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
“Alhamdulillah, silahturahmi, tukar pikiran dan saling berbagi ilmu kekinian dengan ilmuwan hebat seperti Bapak Dr. Ilham Habibie terkabul hari ini. Saya senang, saya bangga, sekaligus mengobati kerinduan saya terhadap almarhum Bapak BJ Habibie seperti terbayarkan,” kata Ja’far usai pertemuan yang hangat dengan Dr. Ilham Habibie, sore tadi.
Banyak hal yang dibicarakan Ja’far dengan Dr. Ilham Habibie sore ini. Namun Ja’far tak menguraikan semua. Menurutnya, pertemuan berjalan sangat hangat dan smart. Bahkan karena saking hangatnya, Dr. Ilham Habibie sempat menangis dalam pertemuan itu.
“Ya kita masih bicara seputar pengalaman bagaimana riset keilmuan tentang obat. Tentunya, kita membahas bagaimana produk obat ini bisa maju kedepan. Utamanya bisa memberi banyak manfaat bagi sesama, insha Allah,” terang Ja’far yang kini makin sibuk pasca menjadi Host dalam acara “Hitam Putih”, pada Senin (23/9/2019) lalu.
Sebelumnya, Muhammad Ja’far Hasibuan (27) Juara Dunia di Shanghai China yang berhasil memenangkan kompetisi para ilmuwan di China Shanghai International Exhibition of Inventions (CSITF) ini, juga baru saja menerima penghormatan sebagai Santri Enterprenership tahun 2019, berkat jasa-jasa dan hasil penemuannya.
Meski demikian, Ketua ICMI Orsat di pelosok Sumut ini terus saja belajar dan menggali tentang obat dan farmasi. Menurutnya, proses pembelajaran itu juga bisa didapat dari para seniornya.
“Termasuk hari ini, Saya datang kepada Bapak Dr. Ilham Akbar Habibie, Waketum ICMI karena ingin mendapatkan masukan serta bimbingan dari Bapak Ilham atas prestasi saya ini,” ungkapnya.
Alasan lainnya, imbuh Ja’far, agar saya tidak dipungut orang luar dan dimanfaatkan orang luar.
“Alhamdulillah, saya bisa bertemu dengan Dr. Sri Astuti, seorang Dokter Specialist Kulit yang banyak memberi masukan dan bimbingan berhargaselama ini,” pungkasnya.
Komentar