HALSEL-CN, Masyarakat Kec. Obi, Kab. Halmahera Selatan, keluhkan masalah pemadaman listrik bergilir pasalnya hampir dua bulan pemadaman belum kembali normal.
Pemadaman listrik bergilir ini tidak di ketahui sebab dan akibat apa hingga terjadi pemadaman apakah perbaikan mesin, instalasi ataukah menunggu mesin, ini yang sering dikeluhkan masyarakat, namun belum lama ini ada informasi di awal Oktober listrik 24 jam.
Kini Ada-ada saja PLN selalu memberikan informasi janji-janji palsu kepada masyarakat, bagaimana listrik 24 jam mau jalan di obi sementara pemadaman bergilir setiap malam tetap bergulir dan belum kembali normal.
Persoalan pemadaman listrik bergilir harusnya PLN menginformasi secara detail kepada masyarakat, agar masyarakat bisa paham tentang pemadaman listrik disebabkan karena adanya perbaikan instalasi dipemukiman ataukah mesin sedang rusak dan menunggu perbaikan.
Pantauan media cerminnusantara.com dilapangan kenyataan membuktikan bahwa pemadaman listrik bergilir ini disebabkan karena adanya gangguan enjeksin di salah satu mesin pembangkit hingga mebutuhkan waktu perbaikan maka PLN mengadakan pemadaman bergilir.
Saat konfirmasi pihak PLN M. Ridwan salah satu supervisor pembangkit Rayon Obi menyampaikan “bahwa memang betul ada pemadaman listrik bergilir tetapi kami sudah memberikan surat pengetahuan ke kepala-kepala desa dan masyarakat, pemadaman bergilir ini disebabkan gangguan enjeksin pada mesin kami sehingga PLN perlu melakukan pemadaman bergilir karena sementara perbaikan” kata dia.(25/10/2019)
lanjut dia “mesinnya saat ini sudah selesai perbaikan sudah tiga hari ini, dan kendalanya sudah tidak ada lagi ini kami buktikan saat pengetesan selama dua hari ini mudah-mudahan sampai seterusnya tidak ada kendala gangguan lagi” ujarnya.
Informasi listrik 24 jam yang beredar di masyarakat memang jelas dan ini di rencanakan oleh PEMDA HALSEL bekerjasama dengan PLN Are Ternate, listrik 24 jam ini di prioritas untuk wilayah Kayoa, Saketa, dan Obi.
Kecamatan Obi rencana bulan Oktober listrik 24 jam bersamaan dengan Kayoa dan Saketa, akan tetapi ULP PLN Laiwui jangkauan pembangkit listriknya luas dan membutuhkan mesin 700 KVA, sebab wilayah di obi jumlah pemukimannya banyak, sehingga membutuhkan pengadaan mesian baru dari PLN Area Ternate.
“listrik 24 jam kami menunggu mesin yang di janjikan PLN area ternate cuman mesinnya tidak sesuai dengan apa yang kami harapkan soalnya mesin yang ada itu KVA Nya sangat kecil dan tidak bisa digunakan pembangkit untuk wilayah ini harusnya memakai pembangkit yang cukup besar sekitar 700 KVA. baru kami bisa persiapkan listrik 24 jam” Kata Efendi Kepala ULP PLN Laiwui.
lanjut dia “mesin 700 KVA ini kami masih menunggu pengadaan dari area ternate untuk itu kami berharap kepada masyarakat Obi, mari sama-sama kita bersabar dan sambil menunggu pengadaan mesin baru dari PLN area ternate”
“Terkait soal pemadaman listrik untuk wilayah Obi sudah tidak lagi pemadaman karena mesinnya sudah normal kembali, mudah-mudahan tidak ada gangguan sambil kita menunggu mesin baru datang untuk di persiapan listrik 24 jam” centusnya.
Listrik 24 jam untuk Obi, masyarakat meminta campur tangan PEMDA HALSEL supaya bisa percepat pengadaan mesin lampu 700 KVA dari PLN Area Ternate.
Masyarakat juga berharap dengan adanya rencana listrik 24 jam, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Halsel dapat persiapkan fasilitas perkantoran untuk PLN Rayon Obi karena kantor PLN Rayon Obi sementara berkantor di ULP PLN Laiwui dan harus adanya penambahan kru di ULP Laiwui dari PLN Area Ternate, agar nantinya aktifitas pelayanan Listrik 24 jam di Obi berjalan dengan lancar.(Zul/Budi)
Komentar