oleh

DPP GMNI Desak Pemerintah Pusat Segera Tangani Pencemaran Laut Di Halsel Dan Kota Ternate

HALSEL, CN – DPP GMNI Ketua Bidang Maritim Alimun Nasrun desak Pemerintah Pusat segera menangani pencemaran laut Halmahera Selatan (Halsel) dan Kota Ternate, DKP Provinsi Maluku Utara (Malut) untuk serius melakukan peninjauan di perairan Provinsi Malut.

Wilayah pesisir dan laut Indonesia juga sangat rentan terhadap berbagai ancaman pencemaran, baik yang berasal dari aktivitas domestik manusia (marine debris), industri (pengolahan perikanan), perhubungan laut seperti tumpahan minyak (Oil Spill), maupun aktivitas pertambangan lainnya yang mengakibatkan terjadinya pencemaran laut.

Fenomena yang terjadi di perairan Maluku Utara yang menyebabkan ikan di Perairan Laut Halmahera Yakni Kecamatan Kayoa dan Kecematan Makian Kabupaten Halsel Serta Kota Ternate mendadak mati di wilayah perairan beberapa akhir terakhir ini sangat meresahkan masyarakat.

Terkait hal ini, Alimun menyampaikan pada media ini Kamis, (27/02/2020) persoalan kondisi Permukaan laut di lokasi perairan Makian dan Kayoa Kabupaten Halsel serta juga di pantai Taman Nukila Ternate, Kecamatan Kota Ternate Tengah yang ditemukan banyaknya ikan yang mati mendadak di kedalaman 5 hingga 20 meter dari permukaan oleh Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (Possi) Kota Ternate. Rabu, (26/02/2020).

Selain ditemukan ikan mati mendadak di ke dalam 5 hingga 20 meter dari permukaan, kondisi permukaan air laut di lokasi taman Nukila Ternate juga terlihat keru berwarna kecoklatan yang berbeda dengan kondisi sebelumnya.

“Kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi diperairan Maluku Utara di Kabupaten Halsel dan Kota Ternate, banyak warga menduga Kejadian ini akibat terjadinya pencemaran air limbah karena air laut di perairan Halmahera Selatan dan Kota Ternate terjadi perubahan warna menjadi Coklat,” Jelasnya

Kejadian yang terjadi di perairan Maluku Utara ini belum ada perhatian dari lembaga terkait untuk bisa memastikan penyebat terjadinya perubahan air laut di perairan Kab. Halsel dan Kota Ternate mengakibatkan banyaknya ikan mati mendadak di perairan.

“Meminta pada pihak terkait untuk bisa diuji bukan hanya mengambil sampel pada air, tapi sampai pada ikan yang mati mendadak tersebut supaya bisa diketahui apa yang sebenarnya terjadi, karena ada informasi terjadinya pencemaran air limbah,” Tegas Alimun

Menurut beberapa Anggapan dari Pihak Akademisi, perubahan warna air di permukaan dugaan awal disebabkan karena blooming alga yang artinya nutrisi berlebih yang terdapat dalam perairan sehingga menyebabkan populasi alga menjadi sangat banyak.

“Kalau blooming alga itu kita harus punya kajian yang lengkap, karena secara kasat mata kita melihat perubahan warna air pendugaan awal kita karena terjadinya blooming, tapi itu perlu pengkajian apalah blooming ataukah limbah beracun,” Tuturnya

Pencemaran laut menurut UNCLOS 1982 adalah benda buatan manusia yang masuk ke dalam lingkungan laut yang disebabkan oleh penanganan yang buruk, pembuangan ke laut baik disengaja maupun tidak disengaja.

Hal ini tentunya akan menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem, habitat, biota laut dan penurunan kualitas lingkungan pesisir. Ancaman pencemaran tersebut apabila tidak ditangani secara tepat dapat mengakibatkan semakin meluasnya dampak negatif terhadap kehidupan manusia dan biota.

Maka dari itu kami meminta kepada pemerintah Daerah dan pusat yakni Kementerian Kelautan dan Perikanan cq. Direktorat Pendayagunaan Pesisi dan Pulau-Pulau Kecil ikut aktif dalam penanganan pencemaran laut di Perairan Maluku Utara dan berkoordinasi dengan Lembaga terkait, para pakar, praktisi, stakeholder dan para pengambil kebijakan untuk saling bertukar informasi, data, dan upaya-upaya penenganan Pencemaran Air laut di perairan Maluku Utara.

“Meminta KKP harus berperan aktif dalam kerjasama regional dengan daerah dalam rangka bersama-sama menyelesaikan masalah di perairan laut Maluku Utara,” Pintanya

Selain itu, diharapkan seluruh stakeholder tersebut dapat merumuskan strategi serta memberikan rekomendasi kebijakan strategis upaya penanganan pencemaran laut. (Red)

banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250

Komentar