oleh

Indahkan Perintah Presiden, PT MCC Diduga Datangkan TKA Asal China di Desa Kawasi

HALSEL, CN – Dengan adanya edaran Lock Down dari Presiden RI, Joko Widodo, guna pencegahan virus Corona (Covid-19), namun PT. MCC dengan sengaja memasukan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ke Desa Kawasi, Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut) secara diam-diam tanpa adanya pemeriksaan.

Diketahui PT. MCC yang berlokasi kerja di Desa Kawasi adalah salah satu perusahan yang bergerak di Bidang Kontraktor Pembangunan dengan sengaja mengindahkan instruksi  Presiden RI terkait Lock Down pencegahan virus Covid-19.

Pantauan media cerminnusantara.co.id pada Minggu (12/4/2020) di lokasi, sangat jelas adanya warga asing yang kurang lebih 12 orang bekerja di salah satu Perusahan Kontraktor tanpa di karantina dan diduga kuat masuk secara diam-diam. Sehingga membuat pekerja lokal ngamuk dan turun melakukan aksi besar-besaran.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Kawasi yang enggan di korankan namanya ketika dikonfirmasi membenarkan, bahwa kurang lebih 12 orang TKA yang datang langsung dari China untuk menjadi Tenaga Kerja  Perusahan Kontraktor Bangunan PT. MCC tersebut.

“TKA yang masuk di Desa Kawasi secara diam-diam ini, mungkin dari pihak Perusahan dengan sengaja karena saat itu, lampu semua di padamkan sekitar Pukul, 08.00 WIT malam. Barulah mereka memasukan Tenaga Kerja dari China yang berjumlah kurang lebih 12 orang itu,” ungkapnya.

Selain itu, ia menjelaskan, pada hal adanya peraturan Lock Down yang di buat oleh Perusahan tidak sesuai dengan peraturan Perusahan yang sesungguhnya karena pekerja lokal yang tinggal di lokasi lingkar tambang tidak boleh turun untuk jenguk sanak keluarga sekalipun ada keluarga yang meninggal tapi tidak di izinkan untuk turun dari site ke kampung pada saat cuti.

“Tetapi kenapa TKA asal China yang datang tanpa adanya karantina langsung masuk ke Perusahan, padahal kita tahu bahwa China itu salah salah satu tempatnya virus mematikan itu berasal, inilah yang menyebabkan pekerja lokal marah dan langsung buat gerakan secara spontanitas untuk turun ke jalan dan melakukan aksi,” kata dia. (Red/CN)

banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250

Komentar