DPM PTSP Gelar Temu Usaha

Labuha- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) menggelar Temu Usaha dengan para Pelaku Usaha. Bertempat di Aula Buana Lipu. Kamis, (01/08/19).

Kegiatan yang bertajuk ” Dengan Temu Usha Kita Satukan Visi Demi Peningkatan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi yang Berdaya Saing menuju Halmahera Selatan Sejahtera” ini di buka langsung oleh Sekretaris Daerah Helmi Surya Botutihe yang di hadiri Kepala DPM dan PTSP Nasir J.Koda, Kepala Cabang Bank Mandiri Syariah, Kepala BPJS Ketenagakerjaan serta para pelaku usaha yang berada di ibukota Labuha.

Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Helmi Surya Botutihe menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan ini kita bisa saling berbagi informasi untuk memajukan usaha-usaha yang ada di Halsel.

“Olehnya itu kami Pemerintah Daerah perlu untuk melakukan sosialisasi terkait dengan hal-hal yang berkaitan dengan usaha agar para pelaku usaha dapat mensinergiskan usaha-usaha yang ada untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi ” Pungkasnya.

Lanjut Sekda, kita ketahui bersama bahwa kehidupan perekonomian ini semakin tinggi ditandai dengan semakin banyaknya para pelaku usaha dimana para pelaku usaha adalah orang-orang yang berjasa dengan mempekerjakan masyarakat yang ada di Halsel.

” Tentunya dengan ini kita saling membutuhkan dan bekerja sama agar dapat mengurangi penganguran yang ada di Halsel” Ucap Sekda.

Pada kesempatan ini juga, Sekda mengatakan bahwa saat ini sedang dilakukan pembangunan Pasar Moderen yang berlokasi di Desa Tuwokona agar masyarakat bisa berbelanja di pasar tersebut dan tentunya dapat meningkatkan perekonomian daerah.

” Mudah-mudahan dengan pembangunan Pasar Moderen dapat membantu masyarakat dalam membuka usaha dengan di sedikannya tempat oleh Pemerintah Daerah serta para pelaku usaha bisa tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga bisa membawa pertumbuhan ekonomi lebih baik lagi ” Harap Sekda. (Red)

FDAK Desak BUMN Copot kepala Bank Maluku Malut Cabang Labuha

LABUHA- Lembaga swadaya Masyarakat (LSM) Front Delik Anti korupsi (FDAK) Kabupaten Halmahera Selatan, melalui ketua Devisi investigasi Ruslan Abdul, menyayangkan penerapan sistem pelayanan yang di lakukan oleh pihak Bank Maluku Maluku Utara Cabang Labuha terhadap pelayanan pencarian Dana Desa (DDS) yang menggunakan sistem kordinator pencarian Dana Desa di Bank Maluku Maluku Utara Cabang Labuha sehingga tahapan proses pencarian dinilai sangat merugikan para kepala-kepala Desa di kabupaten Halmahera Selatan.

pasalnya pada saat SP2D milik salah seorang kepala Desa  yang sudah di kirimkan oleh Dinas keuangan Halsel ke Bank BPD Labuha meski Dananya sudah masuk namun belum bisa di lakukan pencairan jika kepala Desa tersebut  di ketahui tidak akrab dengan para pegawai Bank BPD yang melakukan pelayanan terhadap proses pencarian Dana Desa maka kepala Desa yang bersangkutan di perhambat dengan alasan SP2Dnys belum masuk atau belum di kirim oleh pihak Dinas keuangan Halsel.

Bukan hanya itu petugas Bank BPD Maluku Maluku Utara Cabang Labuha juga memiliki alasan meski hari ini Jumat (02/08/2019) Dana Desa sudah masuk namun belum bisa di lakukan pelayanan karena uang tunai di Bank habis karena hari ini hanya di lakukan pelayanan transfer gaji PNS dari Bank BPD ke Bank Sarumah dan tidak ada pelayanan pencarian Dana Desa. ujar Ruslan meniru apa yang di sampaikan pegawai Bank BPD Maluku Maluku Utara cabang Labuha.

padahal sesuai pantau LSM Front Delik anti korupsi pada Jumat (03/08/2019) di Bank BPD sejumlah kepala Desa masih di layani di lakukan proses pencarian dana Desanya hingga pada pukul 16.14 olehnya itu pihaknya mendesak kepala BUMN agar mencopot kepala Bank BPD karena proses pelayanan terhadap Nasabah dinilai pilih kasih. pintahnya. (Bur)

Kades Kubung di Duga Korupsi Dana Desa Ratusan Juta, Pendemo teriaki Pencuri di kantor Bupati Halsel

LABUHA- Forum Pembela Rakyat (FPR) Desa Kubung yang tergabung bersama Lembaga swadaya masyarakat (LSM) kalesan anak Negeri (Kane) Maluku Utara melakukan aksi unjuk rasa didepan kantor dinas DPMD Halmahera Selatan (HALSEL) dan Kantor Bupati Halmahera Selatan.
Kepala Desa Kubung, Hidayat Abdulah yang mana Masyarakat telah menaruh harapan dan memberikan kepercayaan agar supaya membina Desa menuju kesejahteraan, namun apa yang terjadi pada saat ini ketidak adilan dan dugaan korupsi mulai marajalela di Desa Kubung kecamatan Bacan selatan saat ini terjadi di Desa Kubung Kecamatan Bacan Selatan Masyarakat diintimidasi salah satunya adalah Kepala Desa Kubung Hidayat Abdulah di duga melakukan tindak pidana Korupsi Dana Desa di tahun 2017 sebesar, Rp 1.4515800 (seratus empat puluh juta seratus lima puluh delapan ribu rupiah), dan tahun 2018 juga di duga di korupsi mencapai ratusan juta rupiah.


Selain kepala Desa kubung Hidayat Abdulah juga di ketahui telah melakukan intimidasi salah seorang toko Masyarakat yang sebelumnya memberikan teguran kepada Kepala Desa karena kepala Desa tidak transparan menggunakan Dana Desa, tak terima atas saran dan teguran itu salah seorang tokoh Masyarakat beliau mau diusir dari Desa Kubung oleh kepala Desa kubung Hidayat Abdulah.


olehnya itu kami atas nama Masyarakat Desa Kubung meminta keadilan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Selatan Bupati Hi Bahrain Kasuba dan wakil Bupati kabupaten Halmahera Selatan Iswan Hasjim agar memberhentikan Kepala Desa Kubung Hidayat Abdulah dari jabatannya sebagai kepala Desa kubung kecamatan Bacan selatan kabupaten Halmahera Selatan dan kades kubung juga di teriaki korupsi dan pencuri dana Desa di Depan kantor Bupati Halsel.


Hal ini ini disampaikan oleh Risal Sangaji selaku Koordinator Lapangan (KORLAP) dalam orasinya kamis, (01/08/19) mengatakan, Forum Pembela Rakyat Desa Kubung memiliki 4 poin tuntutan terhadap Pemerintah Daerah diantaranya (1) Kami meminta kepada Pihak BPMD Kabupaten Halmahera Selatan agar supaya Anggaran Dana Desa. Desa Kubung 2019 segera di pendingkan karena pada saat ini dalam terhadap permasalahan. (2) Kami meminta kepada pihak BPD dengan tegas agar supaya lebih jelih melihat dan memperhatikan terkait dengan Anggaran Dana Desa. (3) Kami atas nama Masyarakat Desa Kubung meminta kepada BPMD agar supaya Kepala Desa Kubung dipanggil dan diminta bertanggung jawaban. (4) Kami meminta dengan tegas kepada Bapak Bupati Kabupaten Halmahera Selatan agar supaya Kepala Desa Kubung harus diganti.


Sementara itu Iswan Hasjim yang selaku Wakil Bupati (Wabup) Halmahera Selatan, Saat hering bersama Masa aksi mengatakan, sementara ini Inspektorat lagi turun dilapangan dan berbagai STPD fungsi dilapangan dan lain-lain, “Setelah mereka kembali nanti saya akan meminta pihak Inspektorat untuk turun indetifikasi permasalahan yang ada di Desa Kubung”. Tandasnya.


atas tudingan itu kepala Desa Kubung Hidayat Abdulah, saat di konfirmasih media ini Kamis (1/8/2019) membatah tuduhan dugaan korupsi Dana Desa yang di lakukan tersebut dan pihaknya tidak pernah mengintimidasi masyarakat hanya saja yang bersangkutan itu mau di usir oleh masyarakat Kubung lainnya karena yang bersangkutan tidak kerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya malah selalu mencampuri urusan di Desa dan aktifitasnya selalu meresahkan warga Kubung karena memprovokasi masyarakat untuk memusuhi kepala Desa kubung Hidayat Abdulah. ujarnya. (Bur)

Video Kelemahan dan Kelebihan All New Terios

Daihatsu Terios pertama kali terjun ke pasar Tanah Air 2006 silam. Setelah berumur 10 tahun lebih, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sadar kalau persaingan mulai ketat, maka PT ADM meluncurkan model terbarunya pada November 2017 lalu dengan ubahan yang signifikan.

Menariknya meskipun eksterior, interior berubah total dan berbagai fitur canggih sudah tertanam pada All New Terios harga jualnya masih sama dengan versi sebelumnya. Seperti diketahui, Terios baru ini sudah dibekali fitur smart keyless, vehicle stability control, around view monitor, dan Hill Start Assist.

Sementara untuk dapur pacunya, Terios baru ini juga memiliki mesin baru yang sama dengan mesin Toyota Avanza yakni, 2NR-VE berkapasitas 1.500 cc yang dapat menyemburkan tenaga 104 daya kuda dan torsi 135 newton meter, dengan pilihan transmisi matik konvensional 4-percepatan dan manual 5-percepatan.

Belum Pakai CVT, Apa yang Ditakuti Daihatsu Indonesia?

Hingga saat ini, PT Astra Daihatsu Motor belum mengadopsi teknologi continous variable transmission atau CVT pada mobil-mobil yang mereka jual di Indonesia. Padahal, beberapa pabrikan lain sudah mengadopsi teknologi tersebut. Lantas, apa alasan Daihatsu?

Direktur Pemasaran ADM, Amelia Tjandra mengatakan, CVT akan membuat harga jual mobil Daihatsu menjadi kurang terjangkau. Tapi, tidak menutup kemungkinan ke depannya Daihatsu juga akan menggunakannya.

“Kami juga ada nanti (mobil Daihatsu di Indonesia). Kalau di Jepang, semua pakai CVT. Tapi, kalau diterapkan untuk pasar Indonesia, harganya bagaimana, cukup (kompetitif) tidak. Kemudian, dari sisi kompetisi bagaimana,” ujarnya di Padang, Sumatera Barat, Jumat 12 Januari 2018.

Ia juga tidak mau berkomentar, apakah mobil Daihatsu pertama yang dijual di Tanah Air dan sudah menganut CVT adalah Sirion. Sebab, Sirion versi Malaysia sudah mengadopsinya.