Lupa Matikan Kamera, Mahasiswa Ini Terekam Sedang Begituan saat Kelas Online

HANOI, CN – Mahasiswa di Vietnam terpergok melakukan hubungan seks. Hal itu lantaran mahasiswa dari Kampus di Ho Chi Minh City itu lupa mematikan kamera saat kelas online.

Dosen yang melihat pemandangan itu di layar Laptopnya, ia merasa kebingungan dengan perbuatan mahasiswanya.

“Kamu sedang apa? Kamu mencumbu pacarmu saat kelas fisik, dan sekarang kalian berhubungan seks di tengah kelas online?,” tanya Dosen, dikutip dari KOMPAS.com.

Oknum mahasiswa yang mendengar ucapan sang dosen sadar dan bergegas memakai pakaiannya serta langsung mematikan kamera.

Sementara itu, pihak universitas pun membenarkan adanya aksi tidak senonoh tersebut.

Kekinian mahasiswa yang bersangkutan sudah meminta maaf kepada dosen dan teman-temannya.

Kemudian, mahasiswa itu memohon kepada kampusnya untuk meminta kepada warganet supaya berhenti menyebarkan videonya. (Red/CN)

Tragis! Wanita Ini Tewas Saat Mandi Sambil Cas HP

Berita, CN – Tragis menimpa seorang wanita muda asal Rusia. Diketahui ia meninggal karena tersetrum iPhone yang sedang diisi baterainya saat mandi.

Dilansir dari The Sun, Jumat 12 Desember 2020, tersengat listrik diduga menjadi penyebab kematian perempuan 24 Tahun tersebut.

“Aku berteriak dan mencoba membangunkannya, tapi dia sudah terlihat pucat dan tak bernapas. Tak ada tanda kehidupan,” kata Daria, teman sekamar Olesya, saat menelepon operator darurat, seperti dikutip dari The Sun.

“Aku sangat ketakutan. Aku juga sempat tersetrum saat memegangnya,” tambah Daria.

Daria melanjutkan, ia melihat sebuah iPhone 8 di dalam air dengan kondisi yang masih tersambung dengan kabel.

Tim paramedis mengkonfirmasi, korban yang bekerja sebagai pegawai Toko itu meninggal saat ponselnya terjatuh ke air. Kejadian tersebut mendapat perhatian besar dari Pemerintah.

Kementerian yang mengurusi kecelakaan pun angkat bicara.

“Tragedi ini mengingatkan kita bahwa sangat bahwa air dan listrik yang berdekatan sangat berbahaya,” demikian bunyi pernyaatan mereka.

Ini bukan kali pertamanya kejadian serupa terjadi di Rusia. Baru Agustus lalu, seorang perempuan bernama Anna, masih berusia 15 tahun, meninggal karena tersetrum di kamar mandi.

Lalu ada bintang poker Rusia Liliya Novikova yang tewas karena tersengat listrik di kamar mandinya tahun lalu.

Sumber: Rakyatku.com

Tulang Kaki Presiden AS Joe Biden Patah, Ini Reaksi Donald Trump

WASHINGTON, CN – Setelah mendengar tulang kaki Presiden terpilih AS Joe Biden patah. Petahana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bereaksi mengejutkan.

Dilansir KOMPAS.TV, meski keduanya berseteru sejak pemilihan Presiden AS, Trump menunjukkan rasa prihatinnya atas kejadian yang menimpa Biden.

Hal ini diungkapkan Presiden berusia 74 Tahun tersebut melalui akun Twitternya @realDonaldTrump.

“Semoga cepat sembuh,” cuit Trump. Sembari menambahkan video ketika Biden meninggalkan klinik ortopedi di Delaware.

Biden dikabarkan mengalami patah kaki kanan saat bermain dengan salah satu anjingnya, Sabtu (28/11/2020).

Pemindaian atas cedera yang menderanya dilakukan, Minggu (29/11/2020). Dari sana Biden dipastikan harus menggunakan sepatu khusus selama beberapa pekan.

“Rontgen awal tidak menunjukkan adanya patah tulang yang jelas, tetapi staf medis memerintahkan CT scan yang lebih rinci,” kata dokter Kevin O’Connor, dikutip dari AP.

Lanjut O’Connor, pemindaian selanjutnya, ditemukan patah tulang kecil dari dua tulang kecil di tengah kaki kanannya.

“Diperkirakan dia akan membutuhkan sepatu bot untuk berjalan selama beberapa minggu,” kata O’ Connor.

Padahal selama pemilihan Presiden baik Trump dan Biden memang kerap melontarkan kata-kata pedas terhadap satu sama lain.

Namun, ketika Trump positif Covid-19, Biden sempat mendoakan sang petahana bisa segera sembuh.

Hal ini terlihat ini, tampaknya Trump ingin membalas simpati dari Biden dengan pernyataannya tersebut. (Red/CN)

Kalah Pilpres AS, Trump Dikabarkan Akan Diceraikan Melania

Berita, CN – Salah seorang mantan pejabat Gedung Putih mengeklaim bahwa Ibu Negara Amerika Serikat (AS), Melania Trump berencana akan mengakhiri “pernikahan transaksional”-Nya selama 15 Tahun bersama Presiden AS, Donald Trump usai kekalahan suaminya itu di ajang Pilpres.

Dilansir Daily Mail, Melania menghitung setiap menitnya sampai dia berhasil keluar dari Gedung Putih dan bercerai dengan Trump.

Sementara mantan Direktur Komunikasi Gedung Putih untuk Hubungan Publik, Omarosa Manigault Newman mengatakan bahwa alasan Melania enggan pergi selama Trump menjabat karena Trump dapat menemukan cara untuk bisa ‘menghukumnya’.

Selain Daily Mail, ada juga media terkemuka, seperti The Sunday Times juga mengangkat isu tersebut.

Terlepas dari rumor yang beredar dan momen ‘dingin’ keduanya di depan umum, Melania mengaku bahwa dia memiliki ‘hubungan hebat’ dengan suaminya.

Trump sendiri selalu menegaskan bahwa hubungannya dengan Melania bahkan tidak pernah diwarnai perselisihan.

Kembali pada pemilihan presiden 2016 silam, Melania Trump sempat terkenal sebagai rumor yang mengatakan bahwa dia menangis ketika suaminya menang.

Sementara itu, seorang teman dekat Melania mengatakan tangisannya karena wanita itu berharap Trump tidak pernah memenangkan kursi kepresidenan.

Sebelum pindah ke Washington, Melania masih berada di New York selama 5 bulan, diduga karena putranya dengan Trump, Barron perlu menyelesaikan masa studi di sana.

Namun, dugaan itu berbeda dengan klaim mantan ajudan bernama Stephanie Wolkoff yang mengatakan bahwa Melania pada saat itu sedang merundingkan perjanjian pasca pernikahan untuk memberi Barron warisan yang setara dari kekayaan Trump. (Red/CN)

16 Journalists From 6 Countries In The Asian Continent Seek Practical Solutions For The COVID-19 Pandemic

Berita, CN – On the 26th of September, the 1st Voice of Press (V.O.P) Asian Media Forum was held online to share the ways to resolve the COVID-19 pandemic more practically and peacefully.

This forum was hosted by Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL), an international peace NGO registered in UN ECOSOC and UN DGC. 32 people, including 16 journalists from Hong Kong, Indonesia, Nepal, the Philippines, and Taiwan participated in this forum.
The HWPL media peace forum “V.O.P (Voice of Press)” is a place of communication and national media network where journalists from all over the world can voluntarily participate and speak out for freedom of media and peace journalism by establishing a global media network.


It has been held 33 times since November 2016, in attendance with 176 journalists from 22 countries including Austria, Bangladesh, China, Egypt, India, Indonesia, Namibia, Nepal, Nigeria, the Philippines, Russia, Sweden, and Ukraine. However, it is the first time for six Asian countries to hold a joint forum.


In the end, Alice Kim, Director of International Public Relations Department in Seoul Southern Branch of HWPL, mentioned that the COVID-19 Pandemic issue has made the whole world more united in some way.

“We will actively reflect the peaceful and practical voices of every journalist and strive to work for peace. The Public Relations Department of HWPL will create more meaningful seats for journalists around the world to speak out for peace,” she Added. (Red/CN)