KUNKER, PANGDAM SILATURAHMI DENGAN FORKOPIMDA TIDORE KEPULAUAN

TIKEP-CN, (18/11), Panglima Kodam XVI/Pattimura Mayjen TNI Marga Taufiq melakukan kunjungan kerja ke wilayah Kota Tidore Kepulauan – Maluku Utara.

Pangdam beserta sejumlah Pejabat Utama Kodam XVI/Pattimura tiba di Bandara Sultan Babullah Ternate dan dijemput oleh Danrem 152/Babullah Kolonel Inf Endro Satoto, S.I.P., M.M., beserta para Dandim, Kabalak, Danyonif, Dan Satgas, Para Kasi/Pasi Korem 152/Babullah dan Ketua Persit KCK Koorcab Rem 152 Dam XVI/Ptm Ny. Diana Endro Satoto.

Rombongan kemudian bertolak menuju pelabuhan Residen Ternate kemudian melanjutkan perjalanan ke Tidore Kepulauan, rombongan disambut oleh Walikota Tidore Kepulauan Capt. Ali Ibrahim, Dandim 1505/Tidore Letkol Inf Yayat Priatna Prihatina, Kapolres dan Ketua Pengadilan Agama Tidore. Dalam kesempatan tersebut Pangdam mengikuti acara tradisi Joko Hale yang dipimpin tetua adat setempat kemudian rombongan menuju Aula Kantor Walikota Tidore guna melaksanakan tatap muka.

Dalam kesempatan Tersebut Walikota Tidore mengucapkan selamat datang kepada Panglima Kodam beserta rombongan di Tidore yang merupakan bekas Ibu Kota Irian Barat sekaligus juga basis kekuatan NKRI dalam operasi pembebasan Irian Barat. Situasi dan kondisi Tidore yang sejuk dan tenang akibat sinergitas antara seluruh komponen Forkopimda yang berjalan dengan baik selain itu juga Walikota mengucapkan terimakasih karena dalam penerimaan Prajurit Tidore mendapatkan alokasi sekaligus apabila Kodam berencana membangun daerah latihan di wilayah Tidore Pemerintah Kota siap memberikan bantuan berupa lahan hal tersebut bertujuan agar lebih banyak putra/i Maluku Utara khususnya Tidore yang dapat mengabdi menjadi benteng NKRI.

Lebih lanjut Pangdam dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih atas sambutan hangat serta keramahan Walikota beserta seluruh masyarakat Tidore Kepulauan pada kunjungan kerja kali ini.

Pangdam beserta rombongan juga menyempatkan bersilaturahmi ke Pemangku Adat Kesultanan Tidore Sowohi Matiti di Kelurahan Gurabunga sebelum akhirnya kembali ke Ternate. (Penrem 152).(Red)

Tutup Sidang Sinode Tahunan III GMIH, Gubernur: Hiduplah Dalam Persaudaraan dan Cinta Kasih

SOFIFI-CN, Gubernur Maluku Utara KH. Abdul Gani Kasuba Lc, secara resmi menutup acara Sidang Sinode Tahunan III tahun 2019 Gereja Masehi Injil Halmahera (GMIH), jemaat Israel Desa Loleoto, Halmahera Utara, Minggu malam (17/11).

Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan agar setiap pemeluk agama agar selalu hidup rukun dan damai dengan penuh cinta.

“Para pemuka Agama, tokoh masyarakat, pemuda dan seluruh stake holder, saya tegaskan agar selalu ciptakan rasa aman, damai dan penuh kekeluargaan di bumi Maluku Utara yang sama-sama kita cintai ini,” kata Gubernur.

Gubernur juga mengajak gereja dan tokoh adat, terus menggelorakan semangat kebersamaan dan gotong royong. Serta pentingnya menjaga kearifan lokal yang telah diwariskan oleh para leluhur.

“Saya juga berharap agar semua hasil Sidang Sinode yang telah disepakati secara bersama-sama oleh seluruh peserta Sidang diharapkan bisa menjadi pegangan. Segala keputusan yang telah dihasilkan dalam Sinode seperti ini merupakan sebuah keputusan yang mengingat. Karena semuanya harus bisa dan mampu untuk melaksanakannya,” ungkapnya.

Gubernur menambahkan, gereja memiliki peran penting dalam menciptakan individu yang berkarakter serta menciptakan suasana kehidupan masyarakat yang rukun dalam keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pemerintah mengakui bahwa Gereja merupakan salah satu mitra terbaik dalam membangun mental spiritual masyarakat.

“Kehadiran saudara-saudara sebagai peserta dalam forum sidang ini adalah tidak lain sebagai utusan dalam rangka meningkatkan kualitas kelembagaan, meningkatkan kualitas pelayanan, yang pada akhirnya bermuara pada pembangunan mental spiritual masyarakat yang sejalan dengan cita-cita luhur bangsa ini,” jelasnya.

Sementara itu Wakil Bendahara Umum MPH PGI, Arie Moningka, dalam sambutannya berharap bahwa dalam Sidang Sinode ini akan dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan, terutama dalam warga jemaat GMIH.

“Yang terpenting adalah kita harus memperkokoh persatuan dan kesatuan jemaat GMIH sebagai satu tubuh Kristus yang digerakan oleh doa Tuhan Yesus agar semua menjadi satu,” ungkapnya.

Dirinya juga mengatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, kita saat ini juga dituntut untuk dapat menerima segala perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat.

“Harus kita respon dengan cepat segala tuntutan jaman saat ini, namun harus dilandasi dengan iman kristiani (yang menggunakan medsos secara bertanggung jawab, membangun budaya dengan baik, menyebar berita baik bukan sebaliknya (hoax) yang dapat memicu ketidak harmonisan diantara kita semua),” pintahnya.

Sebagai anak bangsa, jangan lagi ada permusuhan diantara kita, jangan lagi ada perbedaan. Mari kita bersatu mencari solusi yang terbaik dan ciptakan rasa persaudaraan antar sesama. ‘Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, tapi balaslah dengan kasih,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Umum BPHS GMIH Pdt. Lewian Sambaimana, dalam sambutannya menjelsakan bahwa kita berhimpun dalam musyawarah ini tentunya memiliki tujuan, oleh karena itu tujuan-tujuan yang telah disepakati harus dijalankan sesuai dengan mekanisme yang ada.

“Kita tau bersama bahwa banyak perdebatan-perdebatan di dalam musyawarah mengenai isi dari tujuan tersebut, tetapi itu merupakan hal yang biasa terjadi untuk mencapai sebuah kesuksesan visi misi yang telah disepakati,” jelasanya

Yang terpenting adalah segala rumusan-rumudan yang telah disepakati dapat diimplementasikan di lapangan. “Ini semua untuk kemaslahatan umat dan jemaat (para Pendita, Penatua dan lainnya),” katanya.

Hein Namotemo selaku Ketua MPS GMIH, dalam sambutannya mengucapakan banyak terimakasih kepada seluruh tokoh dan lapisan masyarakat yang telah memberikan bantuan untuk suksesnya acara tersebut.

“Kami ucapkan terimakasih dengan tulus kepada pemerintah dan para penyumbang yang lainnya, bersyukur atas segala bantuan yang telah diberikan  atas suksesnya kegiatan ini,” ungkapnya.

Dirinya juga mengatakan bahwa, suksesnya musyawarah ini karena atas kerja sama yang baik oleh semua pihak, pemerintah dan masyarakat termasuk pihak keamanan.

Sekadar diketahui hadir dalam acara penutupan itu, Gubernur Malut, Unsur Fotkopimda Halut, Ketua MPS GMIH, Ketua Umum BPHS GMIH, Wakil Bendahara Umum MPH PGI, para pimpinan OPD Pemprov para pendita, penatua serta jemaat. (Hms)

150 Prajurit Jajaran Korem 152 Babullah Ikut Ujian kenaikan Pangkat 1 April 2020

TERNATE-CN, (18/11/19) – Kapenrem 152/Babullah Mayor Inf Iriono mengatakan sebanyak 150 Orang Prajurit TNI dari jajaran Korem 152/Babullah mengikuti Samapta Ujian Kenaikan Pangkat periode 1-4 Tahun 2020.

Kegiatan yang dibagi menjadi 2 gelombang tersebut dari tanggal 18 hingga tanggal 19 nopember 2019 para Prajurit yang telah memenuhi persyaratan untuk naik pangkat satu tingkat lebih tinggi dan harus menjalani ujian Kesemaptaan Jasmani.

Adapun Ujiannya yang di laksanakan berupa Kesemaptaan A ( Lari 3.200 Meter), B (Pull Up, Push Up, Sit Up dan Shutle Run) yang dilaksanakan di Lapangan Perikanan Bastiong Ternate. Sementara Kesamaptaan C berupa ketangkasan renang dengan lintasan sepanjang 50 meter dilaksanakan di Pelabuhan Dufa-Dufa.

“Tidak main-main selama pelaksanaan Samapta ini akan diawasi oleh Tim Medis, Tim Jasmani baik dari Kodam maupun Korem 152/Babullah,”

Pengawasan ini bertujuan agar pelaksanaan Samapta UKP ini berjalan dengan aman dan transparan tanpa kecurangan dan hanya Prajurit yang memenuhi persyaratan yang berhak mendapatkan anugerah kenaikan pangkat satu tingkat di atas nya.

“Dihari pertama ini sejumlah 130 Orang Prajurit melaksanakan Kesamaptaan, nampak para prajurit tersebut melaksanakan secara sungguh-sungguh untuk mengejar kriteria lulus dengan angka minimal kelulusan 70 dan hal tersebut tidaklah mudah, diperlukan latihan rutin untuk dapat mencapai nilai tersebut, (Penrem 152). (Red)

Mantap! KP3 Pelabuhan Babang Polsek Bacan Timur Polres Halsel Gagalkan Penyeberangan Miras Jenis Cap Tikus

HALSEL, CN – Pengiriman minuman keras (Miras) tradisional jenis Cap Tikus melalui jalur laut, digagalkan Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Pelabuhan Babang Polsek Bacan Timur Polres Halsel. Keberadaan puluhan botol dan bungkusan Cap Tikus itu terbongkar saat pemeriksaan rutin barang bawaan penumpang maupun kargo diatas KM Sinabung yang akan bertolak dari Pelabuhan Babang bertujuan Pelabuhan sorong, Minggu (18/11/19) malam.

Kapolres Halsel AKBP M. Faishal Aris, S.I.K., M.M, melalui Kapolsek Bacan Timur IPDA Adnan Nijar mengatakan, ratusan botol miras jenis cap Tikus yang terbungkus 9 kotak dus itu, sengaja diletakan diatas kapal KM. Sinabung yang hendak diseberangkan dengan tujuan Kota Sorong.

Komandan KP3 Pelabuhan Babang Polsek Bacan Timur Polres Halsel Bripka Laupa Lambado saat di konfirmasi juga mengatakan hal yang senada namun pada saat di tanya kepada penumpang tidak ada yang mengakui kepemilikan bungkusan dus tersebut, “Setelah kami hitung, ada 350 botol cap tikus dalam kemasan botol aqua dan maupun dikemas dengan plastik yang terbungkus rapi menggunakan sembilan kotak dus,” jelasnya.

“Mirasnya langsung kami musnahkan bersama Bhabinkamtibmas Desa Babang Brigpol M. Arif serta petugas Pelni diatas pelabuhan Babang” terang Bripka Laupa.

Ditempat berbeda Kapolres Halsel AKBP M. Faishal Aris, S,I,K., M.M., saat di konfirmasi membenarkan ratusan botol miras berhasil digagalkan KP3 Pelabuhan Babang Polsek Bacan Timur Polres Halsel di KM. Sinabung kemarin malam, ini merupakan operasi dengan sasaran miras dan barang illegal lainnya, menjadi kegiatan rutin KP3 Pelabuhan Babang di pintu masuk pelabuhan maupun di atas kapal penumpang yang hendak berangkat. Tidak saja memeriksa barang bawaan penumpang mencurigakan yang akan menyeberang melalui angkutan laut. Tetapi, juga barang bawaan yang datang dari luar Kab. Halsel.

Pemeriksaan rutin ini sebagai langkah mencegah adanya penyeberangan barang hasil kejahatan. Baik itu miras, hasil kejahatan berupa kendaraan curian atau lainnya. “Barang bawaan penumpang juga tidak luput dari pemeriksaan,” tegasnya.

Lebih jauh diungkapkan, Operasi ini bertujuan untuk menciptakan Kamtibmas di wilayah hukum KP3 khususnya, dan Kab. Halsel umumnya menjelang Natal 2019 dan Tahun baru serta Pilkada serentak 2020. “Selama ini dengan operasi rutin, sudah banyak berhasil menggagalkan pengiriman miras,” pungkas AKBP M. Faishal Aris, S.I.K., M.M. (Hafik)

Muspika Kec. Obi, Hentikan Pangkalan dan Pengecer, Mengambil BBM Di APMS Untuk Sementara Waktu

HALSEL-CN, Hering Muspika bersama Kades, From Pembela Masyarakat Obi (FPMO), Pengusaha Pangkalan dan Pengecer/Depot, membawa hasil baik.

Hering yang di jadwalkan Kamis 14 November 2019 oleh Camat Abukarim Latara , S.IP, namun saja kedua pemilik APMS yang ada di Jikokahe Desa Sambiki dan Desa Jikotamo itu tidak hadir dalam hering tersebut, akan tetapi ini kebijakan muspika maka hering tetap berjalan pada pagi dikarenakan peserta hering telah hadir.

Peserta yang datang mengikuti hering diantaranya, Kepala Desa Sambiki, Desa Jikotamo, Desa Buton, Desa Laiwui atau mewakili, dan Kepala Desa Akegula turut hadir juga masyarakat setempat, hering pun berjalan aman dan lancar meskipun sempat mendapat kritikan hingga memanas namun kembali normal seperti biasa.

Dalam hering itu Sempat Memanas diakibatkan pihak pengusaha pangkalan dan para pengecer BBM melakukan kritik terhadap camat ini dikarenakan adanya ketersinggungan lantaran camat membatasi pangkalan dan pengecer mengambil BBM di APMS.

“Kalau mau keadilan harus kita terapkan keadilan itu, jadi kita berkewajiban membatasi pengusaha pangkalan dan pengecer supaya masyarakat bisa menikmati pelayanan pengisian BBM di APMS, jika Pangkalan dan Pengecer ikut mengambil pasti Kuota Jatah BBM masyarakat berkurang, jadi alangkah baiknya kita batasi pangkalan dan pengecer untuk sementara waktu, aggar masyarakat leluasa mengambil BBM di APMS selam 24 jam” tutur camat

lanjut dia “karena ini sudah menjadi tuntutan masyarakat maka kita selaku muspika harus memutuskan sesuai kemauan masyarakat dan di samping itu kita juga mengawasi jalannya pelayanan pengisian BBM di APMS tersebut” tuturnya dengan tegas.(14/11/2019)

Namun ada instruksi peserta hering yang juga merupakan salah satu pememilik pangkalan BBM Laiwui Kec. Obi Yulianto sapaan akrabnya Bang Ono, menyampaikan guna stresing camat bahwa “biarpun kita di batasi mengambil BBM jenis premium di APMS namun kita Masi bisa mengambil BBM jenis pertalite, karena jenis BBM ini merupakan jenis BBM non subsidi bersifat umum jadi siapa saja bisa mengambilnya, pada saat rapat dengan Pertamina babang bersama Disperindagkop di sampaikan seperti itu” kata Ono.

Untuk hal tersebut camat juga sempat menyentil persoalan APMS Jikokahe Desa Sambiki pada saat itu beliau masi bertugas di Kec. Obi Selatan di tahun 2008, beliaulah yang telah memberikan Rekomendasi kepada pemilik APMS untuk melakukan pembangunan di Desa Wayaloar dan Izin APMS tersebut keluar berlokasi di Desa Wayaloar Kec. Obi Selatan, namun lokasinya di pindahkan ke Jikokahe Desa Sambiki entah kenapa.

Keterbukaan camat ini di karenakan ada lontaran pertanyaan yang datang dari kepala desa Jikotamo Hamid Ode Umar “Pak camat kuota 90 ton itu di bagikan ke seluruh Obi atau hanya Obi induk, lalu di jawab oleh danramil, itu kuotanya Obi Induk, Obi Barat, dan Utara, lanjut kades kalau Obi timur dan Obi Selatan, camat menjawab jatah Obi selatan itu ada di APMS Jikokahe Desa Sambiki entah kenapa harus mereka bangun di Obi induk padahal Obi selatan sangat membutuhkan dan sekarang ini terjadi kelangkaan BBM di sana” Pungkasnya.

Terlepas dari hal itu muspika mengambil sebuah kebijakan dan memutuskan hasil Hering diantaranya ada beberapa point sebagai berikut :

  1. Pelayanan kepada kendaraan roda dua dan roda empat di buka setiap hari
  2. Tidak membatasi pengisian BBM kepada masyarakat.
  3. Pelayanan pengisian BBM di APMS memakai harga eceran tertinggi (Het) APMS dari Pertamina
  4. Pengusaha Pangkalan dan Pengencer yang mengambil BBM ke APMS di batasi dan di hentikan untuk sementara waktu.

Dalam keputusan pengambilan kebijakan oleh muspika ini telah memberikan leluasa kepada masyarakat dalam pemerataan untuk menerapkan keadilan yang sesungguhnya kepada masyarakat Obi dalam pelayanan pengisian BBM di APMS.(Zul/Budi)