Bahrain Resmi Tutup Kegiatan Latihan Potensi Sar

HALSEL, CN – Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), H. Bahrain Kasuba secara resmi menutup kegiatan Latihan Potensi SAR yang dilaksanakan di Halsel oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas Ternate). Bertempat di Dermaga Merah Babang Bacan, Halmahera Selatan. Selasa, 29 Oktober 2019.

Hadis juga pada kegiatan Latihan potensi Sar ini, Kepala Basarnas Malut, Kepala BMKG, Kasat Sabhara Polres, Kapolsek Bacan, Kapolsek Bacan timur, dan Pasiter Kodim 1509 Labuha.

“Atas nama pemerintah Daerah Kabupaten Halsel kami mengucapkan terima kasih dan sangat apresiasi yang setinggi-tingginya atas partisipasi saudara-saudara dalam mengikuti pelatihan potensi SAR ini. “Kata Bupati H. Bahrain Kasuba, pada saat memberikan sambutan.

Bahrain juga berharap, dengan melalui pelatihan potensi SAR ini dapat menghasilkan semangat kemanusiaan, kesatuan, pola pikir dan pola tindak yang sama untuk memberikan pelayanan pencarian dan pertolongan seoptimal mungkin.

” Semoga tantangan sebesar dan seberat apapun tugas yang kita hadapi, dengan didasari niat mulia, saya yakin pelayanan pencarian dan pertolongan seperti yang kita cita-citakan bukan suatu hal yang mustahil untuk diwujudkan.” Harap Bupati Halsel itu.

Sementara Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate. Muhamad Arafah mengatakan, kegiatan Pelatihan Potensi SAR ini dilaksanakan selama 7 hari, terhitung dari pada 23 – 29 Oktober 2019.

“Materi yang diberikan yaitu Water Rescue ( Pertolongan di Air) Dan Medical First Responden ( Pertolongan Medis Dasar ) dengan jumlah 72 jam pelajaran”, ungkapnya

Sementara Tema dari kegiatan tersebut adalah “Melalui Pelatihan Water Rescue Bagi Potensi Pencarian Dan Pertolongan Di Kabupaten Halmahera Selatan, Dapat kita Tingkatkan Kompetisi SAR Guna Penyelenggaraan Operasi SAR Yang Efektif Dan Efisien”, tutupnya. (Red)

Peringati Sumpah Pemuda, PMII Halsel Aksi Damai Sambil Nyalakan Lilin

HALSEL, CN – Peringatan Sumpah Pemuda dilakukan dengan cara berbeda oleh gerakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Halmahera Selatan (Halsel), aksi turun ke jalan dan orasi pada momentum bersejarah ini. PMII Halsel menggelar aksi di jalan raya  antara Desa Habibi dan Pante Mogga Labuha, Senin (28/10/2019) malam.

Aksi tersebut hanya diterangi cahaya lilin ditengah-tengah jalan, tepat di garis putih jalan aspal, yang sebagai simbol pemuda yang harus menjadi penerang dan pencerah rakyat Indonesia, aksi ini di kawal langsung oleh kepolisian Polres Halsel

Ketua Umum PC. PMII Halsel Muhlis Usman Menyampaikan  Pemuda Indonesia saat ini, cenderung berpikir pragmatis dalam mengambil keputusan dan tidak melalui proses analisis yang panjang, sehingga memunculkan keputusan yang sementara dan lebih transaksional. Hal itu tentu saja menyimpang dari apa yang dicita-citakan pemuda dulu, yang lebih mengedepankan idealisme, terutama dalam memperjuangkan nilai kemerdekaan.

“Pemuda harus taat dalam proses menempa diri, salah satunya dengan belajar di organisasi dan merevolusi mentalnya,” Teriak Muhlis saat berorasi

Salah satu Mantan Ketua Umum (Mantum) Bahmid Hakun, menghimbau bahwasannya semua pemuda harus ikut terlibat dalam sejarah kebangsaan.

“Pemuda harus ikut terlibat dalam sejarah pembangunan bangsa dan daerah,” Tandas Bahmid

Sementara itu, Susmiyanti, mengatakan tulisan atau coretan sejarah itu penting, seperti yang telah dilakukan oleh Budi Oetomo, Soekarno-Hatta, dan lain-lain. Pemuda masa kini harus mampu mengisi ruang kosong bangsa Indonesia, karena dengan mengisinya kita selaku pemuda ikut membangun bangsa dan daerah, demikian ikut pula menorehkan sejarah.

“Bangsa Indonesia harus mampu menjadi pelopor. Setidak-tidaknya ikut mendorong bangsa kita mampu mengkonsolidasikan negara dunia ketiga, untuk melakukan posisi perang dan posisi tawar terhadap negara-negara maju,” Tegas Susmiyanti (Red)

Ketua Tim Penggerak PKK Malut Buka Kegiatan Sosialisasi ILA

TERNATE- Ketua tim penggerak PKK Maluku Utara, Hj. Faonia J. Kasuba, membuka secara resmi acara sosialisasi Informasi Layak Anak (ILA) yang dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Pemprov Malut, Senin (28/10) di grand dafam, Ternate.

Dalam sambutannya, Ketua tim penggerak PKK Malut mengungkapkan bahwa, dalam konteks pemenuhan hak sipil anak, informasi yang layak anak dapat diartikan sebagai tersedianya informasi yang bebas dari unsur kekerasan baik psikis, fisik maupun kekerasan verbal.

“Penting untuk diingat, bahwa informasi layak anak termasuk satu dari tiga indikator dalam klaster 1 Kabupaten/Kota layak anak yakni hak sipil dan kebebasan. Selama ini upaya pemenuhan kalster 1 masih terfokus pada indikator lain yakni Forum anak, baik tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota hingga Desa/Kelurahan. Olehnya itu sekarang saatnya untuk melakukan pemenuhan hak anak dalam ketersediaan informasi yang layak,” katanya.

Dirinya juga menyebutkan bahwa terdapat banyak cara untuk membantu menyediakan informasi layak anak, diantaranya dengan menyediakan internet ramah anak, membatasi akses anak terhadap conten di luar batas usia hingga mengajarkan anak melakukan aktivitas sosial.

“Dibutuhkan kerja sama berbagai pihak,  orang tua, pendidikan, masyarakat, LSM dan media untuk mendukung terwujudnya pemenuhan hak anak dalam bidang informasi. Terutama Media menjadi salah satu pendukung penting untuk menyebarkan berita dalam bahasa positif dan tidak bias, terisyimewa untuk pemberitaan tentang kekerasan (seksual) dengan korban ataupun pelaku anak,” jelasnya.

Meski demikian dirinya mengatakan bahwa, tidak dapat dipungkiri terkait dengan penyedia dan pengelola jaringan komunikasi juga memainkan peran penting.

“Diharapkan penyedia jaringan dapat benar-benar memberi batasan informasi yang diakses anak, begitu pula orang tua, harusnya dapat mendampingi anak dalam mengakses informasi seperti, nonton acara TV yang disesuaikan dengan usia anak,” tegasnya.

Sementara itu Asisten Deputi (Asdep) Pemenuhan Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Dr. Lies Rosdianti, mengatakan bahwa ketika kita berbicara mengenai anak, berarti sudah barang tentu kita berbicara mengenai masa depan bangsa Indonesia. Karena masa depan bangsa dan negara, terletak pada keberlangsungan hidup anak-anak saat ini.

“Kehidupan zaman semakin bertambah maju, tantangan anak di masa yang akan datang jauh lebih berat dan penuh kompetitif, dibandingkan dengan kita saat ini. Hal itu ditandai dengan kemajuan IPTEK, perubahan iklim global, SDA yang telah habis dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, kehidupan anak saat ini sebagai bekal di masa mendatang menjadi tanggung jawab kita bersama,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan, dalam UU Perlindungan Anak terdapat 5 (lima) aspek yang harus dipenuhi antara lain, hak sipil dan kebebasan (setiap anak harus memiliki Akta Kelahiran dan informasi yang layak bagi anak), hak pendidikan, pengasuhan yang baik serta hak memperoleh kesehatan yang layak dan memberikan perlindungan khusus bagi anak-anak.

“Banyak hal positif yang harus kita berikan (penuhi) pada anak-anak kita, agar mereka bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Ini semua dilakukan agar anak dapat menjadi generasi penerus yang tangguh dalam meneruskan perjuangan dan menjaga kedaulatan NKRI,” jelasnya.

Dari sisi kuantitas jumlah, anak-anak Indonesia saat ini berada pada peringkat ke 4 Dunia, di bawah China, India dan Amerika Serikat.

“Kita harus mengejar dari sisi kualitasnya, sehingga anak-anak kita (Indonesia) memiliki daya saing di dunia internasional,” ucapnya.

Kegiatan yang berlangsung hanya 1 (satu) hari itu, diikuti oleh berbagai komponen masyarakat dan stackholder yang bergerak di bidang perlindungan anak dan perempuan.

Sekadar diketahui, usai acara pembukaan tersebut, dilanjutkan dengan pemaoaran materi dan diskusi yang dipandu langsung oleh kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Malut, Musrifah Alhadar. Dengan menghadirkan pemateri antara lain, Asdep Pemenuhan Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI; Dr. Lies Rosdianti dan salah satu perwakilan dari Diskominfo Malut. (Red)

Miniatur Jakarta Mulai Didatangi Wisatawan Asing

Labuha-Tidak hanya menarik perhatian wisatawan lokal, Miniature Jakarta yang berada di areal kawasan Gelora Bahrain Kasuba (GBK) ini, juga menarik perhatian Wisatawan Mancanegara (Wisman).

Tourist yang berasal dari Jerman Mr. Frits dan Mrs. Margarate terlihat mengunjungi miniature Jakarta dan mengabadikan moment dengan berphoto.

Mr. Frits saat ditanyai kesan terkait kunjungannya di Miniatur Jakarta, ia pun menjawab bahwa dirinya merasa kagum dengan miniatur dan taman bunga yang ada di kawasan Gelora Bahrain Kasuba tersebut.

” It’s amazing to see miniature of Jakarta and various flower gardens here (sungguh menakjubkan melihat miniatur jakarta dan berbagai taman bunga disini) “, ungkapnya, saat dijumpai di Taman Mini Jakarta, Senin, 28 Oktober 2019.

Pasangan suami isteri yang tengah berdiri menikmati pemandangan taman bunga Lavender dan Anggrek ini, mengaku bahwa hal ini membuat mereka merasa seperti berada di negara sendiri (Jerman).

Kabag Humas dan Protokoler, Mujiburrahman selepas mengikuti upacara Hari Sumpah Pemuda di depan Miniatur Istana Negara, juga sempat berphoto dan bercengkerama dengan Mr. Frits dan Mrs Margarate.

Saat diwawancarai Kabag Humas dan Protokoler menyampaikan harapannya agar nantinya Miniatur Jakarta dan sektor Pariwisata lainnya di Halsel tidak hanya menarik perhatian wisatawan lokal tapi juga mancanegara.

“Dengan adanya kunjungan turis ini, diharapakan dapat menarik turis-turis lain dari mancanegara yang nantinya akan membuat Halmahera Selatan dikenal di mata dunia”, harapnya.(Red)

Tantangan Pemuda Hadapi Era Industri 4.0

LABUHA, CN – Momentum Sumpah Pemuda yang jatuh pada Senin (28/10) kemarin bisa dimaknai sebagai kebangkitan para generasi muda tanah air tak terkecuali di Kabupaten Halmahera Selatan.

“Karena bangsa ini berdiri bukan hanya didirikan oleh satu atau dua golongan tapi ada peran serta kaum pemuda yang konstribusi nya tidak dapat diganti dan dihilangkan,” kata
Ketua Ikatan Canga Muda (ICM) Halsel, Brayen Putra Lajame, Senin (28/10).

Hari Sumpah Pemuda ke-91 yang bertema ‘Bersatu Kita Maju’. Merupakan sebuah semarak untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun pemuda, yang diikrarkan pada1928 dalam sumpah pemuda. “Bahwa dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa”, jelasnya.

Di era revolusi industri 4.0 saat ini, lanjut Lajame, peran pemuda khsusunya generasi z (milenial) sangat vital. Contohnya dalam menghadapi bonus demografi menyongsong tahun 2030 hingga 2045.

“Jika para pemuda bisa menjadi pilar dalam membangun peradaban kedepan bukan tidak mungkin Indonesia emas (tahun 2045) itu akan kita raih, khususnya di bidang politik, teknologi maupun sains,” imbuhnya.

Menurutnya, pemuda mempunyai tantangan yang semakin berat, namun pemuda Indonesia telah banyak menciptakan sejarah — sejarah gemilang pada masa lampau, realitas ini harus mampu disadari dan dimanfaatkan oleh seluruh pemuda agar dapat bahu membahu menjadi penompang sang ibu pertiwi.

“Pemuda harus bisa berdialog, bersosialisasi, berpolitik dan beretika itu yang terpenting. Dan untuk pemuda Halmahera selatan di manapun berada marilah bekali tangan kirimu dengan sains, kepal tangan kananmu dengan teknologi dan ayunkan kedua kakimu dengan jaringan sosial. Itu lah salah satu kunci kita dalam menghadapi revolusi industri 4.0,” katanya.

Dikataka Lajame, pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus anggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, demi menyonsong masa depan dunia yang lebih baik. (Red)