Kampanye Terselubung di Desa Busua, Bawaslu Halsel Bakal Panggil 12 SKPD

HALSEL, CN – Belum lama ini, kegiatan Pemerintah Daerah (Pemda) yang disisipkan dengan Kompanye Politik yang di laksanakan Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut) Bahrain Kasuba Di Desa Soa Sangaji Kecamatan Obi Kabupaten Halsel. melalui Video yang di unggah salah satu akun Facebook. Pada Sabtu, (15/02/2020).

Terlihat di dalam video tersebut, ada sebagian Kepala Dinas (Kadis) yang ada di Kabupaten Halsel ikut serta mengahadiri kegiatan itu, yakni, Kadis Naketrans, Fahri Nahar. Kadis Perumahan dan Pemukiman, Ahmad Hadi. Kadis Bencana Alam, Daud Jubeidi. Kadis Kominfo, Ani Rajirun. Kadis Pemberdayaan Perempuan dan KB, Hi. Aisa Badaruni. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Hi. Nurlaila Muhamad yang juga Istri Bupati Halsel. Dan Kepala Desa Soa Sangaji serta Pemerintah Desa lainnya.

Dan kini kembali ditunjukan sikap yang tak terpuji itu oleh sebagian Kadis Halsel di Desa Busua Kecamatan Kayoa Barat Kabupaten Halsel, dengan kegiatan yang sama yaitu kegiatan Pemda yang disisipkan dengan kampanye palitik. Pada Selasa, (03/03/2020).

Terlihat sangat jelas ketika di dalam video, bahwa setiap Kadis yang ada di dalam kegiatan, Bupati Halsel memperkenalkan satu persatu Kadis ke pada masyarakat Desa Busua dan setiap Kadis pun berdiri sambil kampanyekan Bupati Halsel sebagai calon Bupati yang kedua kalinya yakni, Kadis DPMD Halsel, Bustamin Soleman. Kadis PUPR Halsel, Ali Dano Hasan berdiri untuk memberi salam kepada masyarakat Desa Busua lalu berteriak mantap dan bungkus. Kadis Perumahan dan Pemukiman Lingkungan Hidup, Ahmad Hadi, mengkomendankan BK Mantap sebanyak 2 kali. Kadis PTSP, Nasir Koda, teriak bungkus sebanyak 2 kali. Kadis Perikanan dan Kelautan Iksan Subur, teriak mantap. Kepala Pemerintahan berdiri dan teriak sambil mengangkat 2 jari sebanyak 3 kali. kadis Olahraga dan Parawisata, Abdila Kamarula teriak, BK lanjutkan dan bungkus. Kadis Kominfo, Ani Rajirun, berdri dan bertanya di semua masyarakat kalau bupati Bahrain Kasuba Top atau tidak dan teriak mantap dan bungkus. Kadis Sosial, Jusmin Dahlan, teriak mantap 2 kali. Kadis Bencana Alam, teriak bersama-sama lagi 2 kali. Kadis Naketrans, Fahri Nahar, teriak lanjutkan sebanyak 2 kali. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Hj. Nirlaila Muhamad yang juga istri Bupati Halsel, teriak lanjutkan 2 kali sambil mengangkat 2 jari.

Sementara itu, Devisi penindakan Bawaslu Halsel Asman Jamil pada saat di konfirmasih wartawan Senin (09/03/2020) mengatakan, “Pada prinsipnya Bawaslu tetap mangambil langka tegas untuk mengundang 12 ASN (SKPD) terkait dugaan melakakukan kampanye kepada salah satu Bakal calon Bupati Halsel Bahrain kasuba, pada saat melakukan kuker ke Desa Busua kecamatan kayoa Barat Kabupaten Halsel,” Tegasnya (Red CN)

DPC Halsel Harap Timses Usman-Bassam Bersabar Gunakan Logo PDI-P

HALSEL, CN – DPC Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan melakukan presskofrens guna menindaklanjuti surat teguran dari DPD PDI Perjuangan Propinsi Maluku Utara (Malut), di Warkop Marimoi Desa Tomori, Senin (09/03). Surat teguran dengan nomor 33/IN/DPD/32/III/2020, ditujukan kepada Ketua DPC dan Wakil Ketua Bapilu PDI Perjuangan Halsel Bunyamin Daud dan La Jamra Hi Zakaria.

Untuk itu, Presskonfrens yang dihadiri ketua dan Wakil ketua Bapilu DPC PDI Perjuangan mengklarifikasi terkait informasi yang beredar media sosial bahwa PDI Perjuangan sudah mengeluarkan SK dukungan kepada salah satu Bakal Calon Bupati (Bacabup) di Halsel. Sekaligus mengklarifikasi bahwa pemasangan Logo dan simbol partai PDI Perjuangan di Media bersama sejumlah partai koalisi salah satu Bacabup itu tanpa sepengetahuan Internal DPC PDI Perjuangan Halsel.

Bunyamin juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua DPC PKB Halsel terkait hal itu. “Dan kami akan susul dengan surat resmi kepada Koalisi Usman Basam agar menertibkan dan mencopot semua logo Partai PDI Perjuangan dari setiap iklan ataupun alat peraga kampanye,” Tegasnya.

Wakil ketua Bapilu DPC PDI Perjuangan La Jamra Hi Zakaria, menambahkan bahwa upaya klarifikasi ini sebagai bentuk ketaatan secara organisatoris dalam internal PDI Perjuangan. Dan kedepan tidak ada lagi agenda Lobi-lobi Partai penjajakan koalisi dalam Pilbup Halsel dilakukan secara terbuka. “Kita sudah komunikasikan secara internal dalam bentuk klarifikasi ke DPD PDI Perjuangan Malut bahwa dalam pertemuan hanya dibicarakan terkait agenda lobi partai koalisi sebagaimana instruksi DPP,” Pungkasnya. (Red CN)

Korem 152/Babullah Dan BKKBN Peringati HUT Ke-17 Berlangsung Meriah

TERNATE, CN – Kegiatan Komunikasi Sosial Kreatif dalam rangka HUT Korem 152/Babullah Ke-17 dan Rebranding Program Banggakencana 2020 bekerjasama dengan BKKBN Provinsi Maluku Utara (Malut) yang digelar di kawasan taman film benteng orange Kel. Gamalama Ternate Tengah. (07/03/2020).

Dalam kesempatan itu, dihadiri Kasrem 152/Babullah Letkol Kav Tri Sugiarto, Kepala BKKBN Maluku Utara Drs. Nerius Auparay, M.Si, Kabid Pencegahan BNNP Malut H. Hairudin Umaternate, Ketua Persit KCK Koorcab Rem 152 Ny. Dian Endro Satoto, Para Kasi/Pasi Korem 152/Babullah.

Kegiatan Komunikasi Sosial Kreatif dalam rangka HUT Korem 152/Babullah Ke-17 dan Rebranding Program Banggakencana 2020 diisi dengan berbagai kegiatan Talkshow, Penyuluhan Bahaya Narkoba, penampilan berbagai kreasi antara lain Akustik, Flashmob, Brick Dance, Penampilan Pencak Silat dan Kuiz serta dilaksanakan juga pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Pembuatan Sim. Salah satu penampilan yang menjadi daya tarik tersendiri adalah penampilan Brick Dance dari 2 personel Yonif RK 732/Banau yang dengan apiknya menampilkan gerakan-gerakan dinamis mengikuti alunan lagu hiphop yang membuat penonton terkesima.

Sementara itu, dalam sambutan Danrem yang dibacakan Kasrem 152/Babullah, bahwa Kegiatan Komunikasi Sosial Keratif ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap cinta tanah air dan membangun mental serta Pembangunan Karakter generasi Muda penerus Bangsa serta penyaluran bakat dan kreasi yang positif bagi lingkungan pendidikan, khususnya para generasi milenial, Penanaman rasa cinta tanah air dan untuk membentuk sikap serta mental guna meningkatkan kualitas pribadi, dan juga sebagai ajang pembentukan moral generasi muda. (Red CN)

Ketum PB PJSI Jenderal TNI Purn Mulyono Resmi Lantik Pengprov PJSI Malut

TERNATE, CN – Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) Jenderal TNI (Purn) Mulyono secara resmi melantik Pengurus Provinsi Persatuan Judo Seluruh Indonesia (Pengprov PJSI) Maluku Utara (Malut) bertempat di Royal Ball Room Jl. Branjangan Kelurahan Santiong Ternate Tengah. Minggu, (08/03/2020).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum PB PJSI Jenderal TNI (Purn) Mulyono, Wakil Gubernur Maluku Utara Ir. H. M. Al Yasin Ali, M.M.T, Ketua DPRD Malut Kuntu Daud, SE, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Marga Taufiq, Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol Drs. Rikwanto, S.H., M.Hum., Kabinda Malut Brigjen TNI Dudy Fristiyanto, S.A.P., M.A.P., Kepala BNNP Malut Brigjen Pol Edi Swasono, Danrem 152/Babullah yang juga sebagai Ketua PJSI Malut Kolonel Inf Endro Satoto, S.I.P., M.M., Kajati Malut Andi Herman, S.H., M.H., Walikota Ternate Dr.H. Burhan Abdurahman, S.H., M.M., Ka Kanwil Kemhan Malut Kolonel Mar Rahmat Djunaidi, Danlanal Ternate Kolonel Laut (P) Whisnu Kusardianto, Ketua KONI Malut H. Djafar Umar, Kepala Basarnas Ternate M. Arafah, Rektor Unkhair Prof. Dr. Husen Alting, SH., MH., Rektor IAIN Ternate Dr. Samlan H. Ahmad, M.Pd, Rektor Universitas Nuku Idris Sudin, SP, M.Si, Pengurus PB PJSI Kolonel Inf Hindro Martono, Dewan Pembina PJSI serta diikuti oleh seluruh Pengprov PJSI Maluku Utara.

Kegiatan pelantikan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Ketua Umum PB PJSI tentang penetapan Susunan Pengurus Provinsi PJSI Maluku Utara masa bhakti 2019 – 2023. Kemudian maju secara berurutan Ketua Pengprov PJSI Malut diikuti pengurus menempat area pelantikan dan Ketua Umum PJSI mengambil sumpah yang ditirukan secara bersama-sama, dilanjutkan penyerahan Bendera PJSI Malut dari Ketua Umum PB PJSI Jenderal TNI (Purn) Mulyono kepada Ketua Pengprov PJSI Malut Kolonel Inf Endro Satoto, S.I.P., M.M., serta dilakukan penandatanganan Berita Acara pelantikan.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PB PJSI Jenderal TNI (Purn) Mulyono menyampaikan bahwa sebagai Ketua Umum dirinya merasa bangga atas terbentuknya Pengprov PJSI Maluku Utara sebagai langkah awal pembinaan Bela Diri Judo di Maluku Utara yang diharapkan kelak dapat melahirkan atlet-atlet Judo dari Maluku Utara yang dapat mengharumkan nama daerah pada event PON bahkan mengharumkan nama Bangsa Indonesia pada event Internasional.

“Untuk itu, sebagai pilot projectnya kita meminta bantuan Danrem sebagai Ex Officio Ketua Pengprov PJSI Malut dalam hal ini dijabat oleh Kolonel Inf Endro Satoto, S.I.P., M.M., serta diharapkan nantinya akan dibentuk Pengda PJSI di seluruh Kabupaten Kota di Maluku Utara, kita libatkan TNI dan Polri dalam Pilot Project ini agar organisasi ini dapat berjalan kedepan apabila ada dari kalangan sipil yang siap dan bersedia tentu kita akan sesuaikan agar olahraga Judo ini dapat berkembang dan membumi di Maluku Utara,” Pungkasnya (Red CN)

Sang Pengagum Dahlan Iskan

Oleh: M. Kubais M. Zeen
(Editor dan penulis freelancers. Penulis Literasi Koran TEMPO)

“Kehidupan seperti kanvas yang sangat besar.
Kamu harus mewarnainya dengan cat yang mampu kamu lakukan di atasnya.”
(Danny Kaye, penghibur asal AS).

Selain Goenawan Mohamad dan Jacob Oetama, Dahlan Iskan adalah nama besar di jagat jurnalistik Indonesia. Jawa Pos yang didirikannya mekar hingga ke berbagai daerah, menjadi korporasi media besar yang menyangingi Kompas, TEMPO, Media Indonesia dan Republika. Hanya orang-orang tak ber-iqra yang tak mengenalnya, apalagi mengaguminya.

Dahlan Iskan, selanjutnya disebut DI, banyak yang mengagumi. Tak sedikit yang kagum karena dia bukan keluarga kaya yang sukses berbisnis media. Sebagian yang kagum lalu menulis tentang kisah hidup DI, salah satunya Khrisna Pabhicara. Sastrawan asal Bulukumba, Sulawesi Selatan ini menulis novel trilogi tentang DI. Dua telah terbit: Sepatu Dahlandan Surat Dahlan, yang laris di pasaran bak kacang goreng. Bahkan, Sepatu Dahlan telah difilmkan, menyedot jutaan mata.

Ada pula yang kagum sekaligus berupaya menapaki jejaknya. Burhan Ismail (BI), adalah satu-satunya putra daerah Maluku Utara yang paling mengidolakan DI, masuk kategori ini. BI merupakan sarjana di Fakultas Tarbiyah IAIN Ternate, yang “buta” jurnalistik malah memilih jurnalistik sebagai jalan hidup sejak damai mekar di daerah ini 2003 lalu. Jalan yang tak lazim, mendobrak pandangan mainstream yang sudah mengakar kuat di masyarakat. Tabloid mingguan Cermin Reformasi, tempatnya pertama kali belajar menulis berita.

Kendati demikian, seiring bergulirnya waktu, BI bukan tipe jurnalis tak bervisi yang berpikiran sebatas hasta. Ia ingin seperti DI, tapi penyuka lagu-lagi nostalgia ini sadar bahwa berbisnis, apalagi media, semata mengandalkan keberanian tak terukur sama saja dengan bunuh diri. Juga tak cukup berbekal pelatihan jurnalistik, kelihaian meliput dan menulis berbagai jenis karya jurnalistik berkadar tinggi, kadang merindingkan bulu. Membangun jaringan, mitra dan bagaimana seluk-beluk maupun strategi mengelola media, jadi hal terpenting yang tak bisa diabaikan.

Tujuh tahun lamanya dia bergelut di dunia jurnalistik sebagai reporter, redaktur, pemimpin redaksi, maupun kontributor berita di televisi nasional (MNC Grup). Ia termasuk jurnalis yang bisa menulis berita media cetak dan elektronik yang dapat dihitung dengan jari.
“Pucuk dicita ulam pun tiba.” Impiannya baru terwujud pada 2010, tepatnya 11 Januari, terisnpirasi judul lagu vokalis Band Gigi, Armand Maulana. Surat Kabar Harian Posko Malut miliknya di-launching. Ia menjadi DI “kecil”.

Posko Malut mampu bernafas di tengah ramainya pertumbuhan dan persaingan media hingga kini. Di usia empat tahun, Posko Malut menorehkan sejarah, menerbitkan buku berisi tulisan sejumlah jauhari dari berbagai disiplin ilmu yang aktif menulis di kolom Basuara, Intermezo dan Opini Posko Malut. Mengembalikan Indonesia, judul buku yang disunting BI bersama tiga redakturnya itu diapresiasi banyak pihak. Seorang penulis ternama yang bermukim di Sulawesi Selatan mengirimkan pesan singkat: “Posko Malut telah mengikuti jejak TEMPO, sebagai media pertama di wilayah timur yang menerbitkan buku.”

Era digital, kerap disebut revolusi 4.0, yang mulai mengubah perilaku pembaca, BI mendirikan lagi sebuah media online: poskomalut.com. Dalam dunia marketing, layaknya DI, pendiri Kompas Jacob Oetama dan Goenawan Mohamad, TEMPO, tak berlebihan untuk dikatakan BI telah mampu menancapkan brand dirinya sebagai jurnalis yang kemudian jadi pengusaha media.

BI adalah nahkoda yang visioner, tegas dan “keras”, tapi bukan berarti “kejam”, sebab tak otoriter. Ia paham bahwa memimpin anak buah yang semuanya lahir dan besar di desa pesisir, sekalipun secara sosiologis lebih terbuka dengan perubahan, tak bisa dengan gaya kepemimpinan daratan. Sebab, daratan tak seperti lautan yang beriak. Daratan “adem,” “tertutup” dengan perubahan, tidak demokratis, tidak pula visioner.

Istilah-istilah di bidang kemaritiman pun kerap ia ungkapkan. Sebut saja “harus pandai membaca arah angin”, “pandai hadapi gulungan ombak besar”, (mirip prinsip Jackob Oetama, “menungging ombak besar”), “mancing di lautan lepas, terdalam”. Kesemuanya butuh kesiapan mental, fisik, taktik, strategi, dan sebagainya agar kapal tetap berlayar, tak karam di dasar samudera.

Di balik kepemimpinannya yang beraroma maritim, BI mengedukasi anak bauahnya hampir setiap saat dengan harapan, mereka semakin profesional menghasilkan karya jurnalistik berbobot. Juga menyuntikkan strategi. Beberapa anak buahnya memutuskan berdikari, sudah punya media online sendiri, di antaranya Koces (Brindonews), Difal (Pilarmalut), Narjo (Kabarmalut), Yamin (Maluttoday), Idhar (teropongmalut) dan Asbur Abu (Cerminnusantara). Sekalipun telah “berpisah” dan saling bersaing berebut pembaca saat ini, hubungan mereka tetap kukuh.

Di luar media, BI aktif di sejumlah organisasi: KNPI, IMM dan Pemuda Pancasila. Tahun 2014 lalu, ia ingin merasakan dunia politik, mencalonkan diri sebagai Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Provinsi Maluku Utara. Di panggung yang masih disesaki ketidakjujuran ini, ia berhasil merebut hati rakyat hingga masuk delapan besar, daftar PAW.

Pergaulannya luas menembus sekat-sekat primordial. Ia pun tahu bahwa tak semua kawan atau sahabat itu sejati. Di antara mereka termasuk yang ia “besarkan” di posisi strategis, ada yang “bertopeng,” yang suatu waktu—karena demi kepentingan pribadi, “melupakan jasanya,” dengan gampang “melukainya” dari segala arah. Tapi, BI, seperti prinsip Jusuf Kalla,”satu musuh berlebihan, 100 kawan masih kurang.” Atau seperti Mahatma Gandi, “kejahatan tak perlu dibalas dengan kejahatan,” agar tetap menjadi manusia bermartabat di semesta.

Sisi lain seorang BI ialah suka berbagi. Manusia adalah mahluk sosial, tapi tak semua berjiwa sosial. Awal meniti karier jurnalistik, sekalipun dengan gaji sangat pas-pasan, setiap akhir pekan BI kerap mengundang kawan-kawan jurnalistik di Tabloid Cermin Reformasi menyuruput kopi, kue dan menyantap hidangan khas di rumah yang pernah ditumpangi ketika itu. Sebuah rumah kecil berlantai tanah yang dibenderangi pelita di malam hari.

Meminjam istilah Steven R. Covey, habit (kebiasaan) berbagi itu masih ia rawat sampai kini. Bahkan kawan-kawan yang bukan jurnalis pun merasakannya. Langkah yang tak kalah penting ditempuhnya ialah Posko Malut beberapa kali berbagi dengan orang-orang tak mampu di Kota Ternate. Dalam ajaran agama Islam disebut kesalehan sosial.

Kendati sebagai bos pemilik media, BI tak menampakkan “kebesarannya” di hadapan kedua orangtua maupun anak istrinya. Sebagai anak, ia tetap menghormati dan mengabdi pada ayah ibunya. Sebagai ayah, ia menumpahkan kasih sayangnya, bercengkrama dengan dua buah hatinya yang dicintai. Sebagai suami, tetap menghormati dan membantu sang istri. Mulai dari mengantar istri belanja, membersihkan rumah dan cuci piring…hahaha. Fans berat pesepakbola ternama Neymar Jr, ini mengenakan celana pendek, kaus oblong.

Menapaki jejak DI, tentu butuh waktu, kesungguhan dan kerja keras. Dua media yang telah didirikan, kepemimpinan, aktif di organisasi, pergaulan luas, kebesaran jiwa, berbagi kebaikan, berbakti pada orangtua dan sayangi keluarga, jadi modal penting bagi BI untuk mewudukan impiannya seperti sang idola.
Tulisan singkat ini tak bermaksud melebih-lebihkan derajat BI yang kerap disapa bos Bur, Bur Posko, yang lahir dan besar di desa terpencil. Bukan pula dari keluarga berada. Tinggi rendahnya derajat manusia ditentukan Tuhan. Manusia sebatas berusaha penuh kesungguhan, lalu bertawakkal pada Tuhan.

Terlepas dari kekurangannya sebagai manusia, mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di antara semua ciptaan-Nya, BI telah berbuat untuk orang banyak. “Sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat bagi orang banyak,” demikian petuah Nabi. Kanvas hidup yang ia goreskan akan menginspirasi orang lain untuk menapaki jejaknya, sebagaimana ia menapaki jejak Dahlan Iskan yang dikaguminya hingga kini.