Upacara Hari Sumpah Pemuda di Saceng 2, Bhabinkamtibmas Cengkareng Timur Ingatkan Bahaya Tawuran dan Pergaulan Bebas

JAKARTA BARAT, CN – Dibawah semangat Hari Sumpah Pemuda, Bhabinkamtibmas Kelurahan Cengkareng Timur Polsek Cengkareng Polres Metro Jakarta Barat, Bripka Muhairi, memberikan pesan penuh inspirasi kepada para pelajar SMP, SMA, dan SMK di Sekolah Saceng 2, yang berlokasi di Kompleks Perumanas RW 16, Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Sebagai pembina upacara, Bripka Muhairi berdiri di depan ratusan siswa yang penuh harapan, mengajak mereka untuk selalu menghargai dan menanamkan nilai-nilai perjuangan para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini, Senin 28/10/2024.

Suasana khidmat menyelimuti upacara pagi itu, dengan bendera merah putih berkibar megah di tengah-tengah lapangan sekolah.

Dalam amanatnya, Bripka Muhairi menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai perjuangan dan menjadikan semangat para pahlawan sebagai inspirasi dalam kehidupan sehari-hari.

“Kalian adalah generasi penerus bangsa. Tanamkan dalam diri kalian nilai-nilai perjuangan dan integritas,” ujarnya dengan penuh semangat.

Tak hanya berbicara tentang sejarah, Bripka Muhairi juga menyampaikan pesan khusus yang menyentuh hati para pelajar, khususnya untuk menghindari pergaulan yang merusak diri.

“Jangan sampai terlibat tawuran, bullying, serta jauhi minuman keras, narkoba dan seks bebas,” tegasnya.

Ia mengingatkan para pelajar akan dampak buruk dari pergaulan bebas dan kekerasan yang tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga keluarga serta lingkungan sekitar.

Bripka Muhairi juga memberikan nasihat tentang pentingnya fokus dalam pendidikan dan berjuang demi masa depan yang lebih baik.

“Belajarlah dengan rajin, hindari pacaran yang dapat mengarah pada pergaulan bebas,” katanya.

Pesan ini disampaikan dengan penuh kasih dan perhatian, seolah ia adalah seorang kakak atau ayah yang peduli terhadap adik-adiknya.

Sesi upacara ini terasa sangat spesial, karena para pelajar menerima pesan langsung dari seorang polisi yang hadir sebagai sahabat mereka, bukan sekadar penegak hukum.

Hal ini membuat mereka semakin termotivasi dan merasa didukung dalam menjalani kehidupan sebagai pelajar yang tangguh dan disiplin.

Guru-guru dan pihak sekolah juga mengapresiasi kehadiran Bhabinkamtibmas di sekolah mereka.

Kepala SMP Saceng 2 mengungkapkan bahwa pendekatan seperti ini sangat efektif dalam menyampaikan pesan moral kepada siswa.

“Anak-anak jadi lebih dekat dengan polisi, dan mereka menganggap polisi sebagai sosok yang peduli dan siap membantu,” tuturnya.

Dengan kegiatan ini, Bripka Muhairi tak hanya menjalankan tugasnya sebagai Bhabinkamtibmas, tetapi juga memberikan teladan dan nilai-nilai luhur kepada generasi muda.

Ini adalah wujud nyata pengabdian seorang aparat negara yang tak kenal lelah memberikan yang terbaik bagi masa depan bangsa. (Hardin CN)

Jauhkan Pelajar dari Kenakalan Remaja, Polres Metro dan Mahasiswa Sosialisasi di SMAN 2 Jakarta 

JAKARTA BARAT, CN – Dalam upaya menciptakan generasi muda yang lebih baik, Polres Metro Jakarta Barat kembali menggencarkan edukasi kenakalan remaja dikalangan pelajar.

Pada kesempatan kali ini, bersama mahasiswa Universitas STIE AMI, Polres Metro Jakarta Barat menggelar sosialisasi di SMAN 2 Jakarta yang terletak di Jalan Gajah Mada, Keagungan, Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat, (25/10/2024).

Ratusan siswa berkumpul penuh antusias di Aula Sekolah, menanti pesan-pesan berharga yang akan disampaikan kepada mereka.

Kegiatan edukasi ini dihadiri langsung Aipda Endri dari Sat Binmas Polres Metro Jakarta Barat yang memberikan sambutan serta arahan.

Dalam pesannya, Aipda Endri menekankan pentingnya menjaga diri dari pengaruh-pengaruh negatif yang sering kali menjerat generasi muda.

“Kenakalan remaja bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga menyakiti keluarga dan orang-orang di sekitar kalian. Kami ingin adik-adik fokus pada pendidikan, tingkatkan motivasi belajar, dan capai cita-cita kalian,” ujar Aipda Endri penuh harap di hadapan para pelajar yang menyimak dengan seksama.

Kegiatan yang dikemas dalam program “Mahasiswa Mengajar” ini juga diisi oleh mahasiswa Universitas STIE AMI yang berbagi wawasan mengenai berbagai bentuk kenakalan remaja yang saat ini menjadi perhatian utama.

Dalam kesempatan tersebut, Andri, perwakilan dari mahasiswa STIE AMI, memaparkan 5 poin penting yang harus dihindari para pelajar yaitu kenakalan remaja, aksi tawuran, bullying, narkoba, dan seks bebas.

Menurutnya, kelima hal ini adalah ancaman serius yang dapat menghambat masa depan para siswa.

Selain memberikan peringatan, Andri juga membahas beberapa faktor yang menjadi pemicu kenakalan remaja, antara lain karakter pribadi, pengaruh pergaulan, gengsi, dampak media sosial, lingkungan sekitar, hingga persaingan antarsekolah.

“Banyak di antara kita yang merasa tertekan karena ingin diakui oleh teman atau takut dipandang lemah. Ini yang kadang membuat kita mudah terjerumus dalam tindakan negatif. Padahal, sejatinya kekuatan itu ada pada karakter positif kita, pada bagaimana kita bisa menghormati diri dan orang lain,” jelas Andri.

Kegiatan ini tak hanya memberikan wawasan bagi para siswa, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif di lingkungan sekolah.

Banyak diantara siswa yang mengaku tersentuh dan bertekad untuk menghindari perbuatan-perbuatan negatif. Salah satu siswa, Reza, mengungkapkan,

“Kita memang sering mendengar soal bahaya narkoba atau tawuran, tapi hari ini saya benar-benar merasa sadar kalau semua itu hanya akan merusak masa depan saya sendiri,” pungkasnya.

Edukasi mengenai kenakalan remaja yang diselenggarakan oleh Polres Metro Jakarta Barat bersama mahasiswa STIE AMI di SMAN 2 Jakarta ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan kondusif.

Polres Metro Jakarta Barat juga berkomitmen untuk terus mengadakan program serupa diberbagai Sekolah di wilayahnya, demi mendukung para siswa agar tetap fokus pada pendidikan dan tumbuh menjadi generasi yang siap meraih masa depan tanpa terhalang oleh pengaruh buruk. (Hardin CN)

Polsek Kembangan Bersama 3 Pilar Gelar Deklarasi Anti Tawuran, Ratusan Pelajar Ikut Sosialisasi Kenakalan Remaja

Jakarta Barat, CN – Di tengah semakin meningkatnya kekhawatiran akan kenakalan remaja, terutama di kalangan pelajar, Polres Metro Jakarta Barat terus berupaya melakukan berbagai langkah antisipatif.

Salah satunya adalah kegiatan Deklarasi dan Sosialisasi Pencegahan Tawuran Pelajar, Penyalahgunaan Narkoba dan kenakalan remaja yang diinisiasi Polsek Kembangan.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, pada Kamis (24/10/2024). Ini diikuti dengan penuh antusias oleh ratusan pelajar, guru serta berbagai elemen masyarakat.

Kapolsek Kembangan, Kompol Moch Taufik Iksan, bersama dengan jajaran tiga pilar lainnya, yakni Danramil Kembangan Mayor Kav Dwi Joko Purnomo dan Camat Kembangan Joko Suparno, memimpin kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 120 pelajar dari berbagai sekolah di wilayah Kembangan.

Deklarasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para siswa, guru dan orang tua mengenai bahaya kenakalan remaja, khususnya tawuran dan penyalahgunaan Narkoba yang belakangan ini menjadi tren negatif di kalangan pelajar.

Dalam sambutannya, Kompol Moch Taufik Iksan menekankan pentingnya peran semua pihak, termasuk orang tua dan guru, dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja.

“Tawuran, narkoba, dan berbagai bentuk kenakalan remaja adalah ancaman serius bagi masa depan generasi muda kita. Oleh karena itu, kita harus bersama-sama, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, mengedukasi anak-anak kita agar mereka bisa mencapai cita-citanya tanpa terjerumus ke hal-hal negatif,” ujar Taufik.

Ia juga mengingatkan bahwa meskipun pelaku tawuran atau kenakalan lainnya masih di bawah umur, mereka tetap akan diproses sesuai hukum yang berlaku, seperti kasus penyiraman air keras yang pernah terjadi di wilayah Kembangan.

Kegiatan ini mendapat respons positif dari pihak sekolah dan para pelajar. Para guru yang hadir menyambut baik inisiatif ini, menganggapnya sebagai langkah preventif yang sangat penting untuk menjaga para siswa dari pengaruh buruk lingkungan.

“Kami, para guru, sangat mendukung kegiatan ini. Sosialisasi semacam ini membuka wawasan siswa-siswa kami tentang bahaya narkoba dan tawuran, serta pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan teman dan lingkungan,” ujar salah satu guru yang hadir.

Tidak hanya Kapolsek Kembangan, Danramil Kembangan, Mayor Kav Dwi Joko Purnomo, juga menyampaikan pesan mendalam kepada para pelajar. Menurutnya, para siswa merupakan tulang punggung bangsa yang akan menjadi generasi emas pada tahun 2045.

“Saat ini, yang sedang tren di kalangan remaja adalah tawuran dan narkoba. Namun ingat, menang dalam tawuran bukanlah kemenangan yang sesungguhnya. Karena itu, hanya menunjukkan kelemahan. Anak-anak sekalian, manfaatkan waktu di Sekolah untuk belajar karena tugas utama pelajar adalah menuntut ilmu,” tegasnya.

Senada dengan itu, Camat Kembangan Joko Suparno juga menekankan pentingnya peran orang tua dan guru dalam mendampingi anak-anak mereka.

Ia menekankan bahwa menghormati orang tua dan guru merupakan kunci bagi anak-anak untuk meraih cita-cita.

“Kita semua harus sedia payung sebelum hujan. Hormati orang tua dan guru, dan jadilah kebanggaan mereka. Gunakan media sosial dengan bijak, dan semoga kalian semua lancar dalam menggapai cita-cita,” ujarnya penuh harap.

Sesi deklarasi ini kemudian diakhiri dengan paparan dari Kanit Binmas Polsek Kembangan yang memberikan materi terkait pencegahan tawuran pelajar, penyalahgunaan narkoba dan kenakalan remaja.

Para pelajar dengan semangat mengucapkan deklarasi, berjanji untuk menjauhi segala bentuk kenakalan remaja, menjaga pertemanan yang sehat, dan berkomitmen untuk fokus pada pendidikan mereka.

Kegiatan ini bukan hanya menjadi wadah edukasi, tetapi juga menjadi momen kebersamaan antara pelajar, guru, orang tua, dan aparat keamanan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi generasi muda.

Dengan deklarasi ini, diharapkan kasus tawuran, penyalahgunaan narkoba, dan kenakalan remaja dapat berkurang, khususnya di wilayah Kembangan, Jakarta Barat.

Program ini pun diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi wilayah-wilayah lain untuk melakukan kegiatan serupa dalam rangka menjaga masa depan anak bangsa. (Hardin CN)