Cek Kesiapan Akhir Antisipasi Libur Panjang, Kasdam Ikuti Rakor Satgas Penanganan Covid-19

JAKARTA, CN – Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Candra Wijaya mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional melalui video conference (vidcon) yang dipimpin langsung oleh Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, bertempat di Ruang Puskodalops Kodam IX/Udayana, pada Minggu (25/10/2020) malam.

Rakor yang diikuti oleh masing-masing Satgas Penanganan Covid-19 di daerah serta TNI dan Polri tersebut, membahas tentang Persiapan Akhir Antisipasi Pencegahan dan Penularan Covid-19 terkait Antisipasi libur panjang dari tanggal 28 Oktober sampai dengan 1 November 2020.

Ketua Satgas Pusat menekankan, agar tetap meningkatkan pengawasan dengan menerapkan protokol kesehatan guna menanggulangi penyebaran Covid-19 dalam mengantisipasi libur panjang tersebut, khususnya di tempat-tempat wisata, tempat ibadah keagamaan, pusat perbelanjaan, pasar-pasar tradisional dan transportasi angkutan umum.

“Hal-hal yang sudah dipersiapkan dengan baik dalam menghadapi hari libur dan cuti bersama tersebut agar ditingkatkan, termasuk di lokasi pariwisata/perbelanjaan, serta antisipasi kesiapan rumah sakit reagen, testing dan tracing, pada seminggu setelah libur panjang,” kata Ketua Gugus Tugas Nasional.

Lebih lanjut Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, kerjasama antara pusat dan daerah yang didukung seluruh instansi terkait lainnya ini akan menjadi salah satu cara kerja yang paling efektif. Liburan yang aman dan juga nyaman tanpa kerumunan dan tetap menerapkan protokol kesehatan sudah menjadi suatu kewajiban untuk memutus penularan Covid-19 yang dilakukan dengan cara 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

“Secara umum, saat ini terjadi tingkat kesembuhan yang cukup signifikan di 9 Provinsi prioritas termasuk Provinsi Bali, oleh karena itu kerja sama antar semua pihak untuk tetap menerapkan protokol kesehatan sangatlah diharapkan, mengingat dan belajar dari pengalaman beberapa bulan lalu yaitu angka positif Covid-19 terdapat kenaikan yang cukup signifikan selama masa libur panjang saat itu,” ujar Pati TNI bintang tiga tersebut.

Sementara itu, Waasops Panglima TNI Marsekal Pertama ‎TNI Jorry S. Koloay, S.I.P., M.Han., dalam kesempatan tersebut pada intinya menyampaikan bahwa TNI siap untuk melaksanakan pengawasan dan pendisiplinan masyarakat dengan penerapan peraturan kesehatan 3M terutama di tempat-tempat yang akan banyak dikunjungi oleh masyarakat pada saat libur panjang kedepan.

“Seluruh satuan TNI yang tersebar diseluruh Kodam se Indonesia telah melaksanakan Rakor guna mendukung pemerintah daerahnya untuk mencegah penyebaran Covid-19 dalam mengantisipasi libur panjang tersebut dengan memperketat pelaksanaan protokol kesehatan terutama pada tempat-tempat yang akan dikunjungi masyarakat,” ucap Waasops Panglima TNI.

Pihaknya juga mengatakan bahwa TNI telah melaksanakan apel siaga Covid-19 serta melaksanakan penebalan pasukan dengan memaksimalkan patroli rutin gabungan TNI, Polri dan stakeholder lainnya dalam melakukan sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan dalam penerapan pendisiplinan masyarakat.

“TNI dan Polri akan selalu berkoordinasi dengan Satgas daerah untuk kesiapan Rumah Sakit Darurat khususnya Hotel-hotel untuk penempatan pasien yang terpapar Covid-19 harus sudah siap dioperasionalkan termasuk mempersiapkan fasilitas bedah jika diperlukan,” tegas Marsma TNI Jorry S. Koloay, S.I.P., M.Han.

Turut hadir mendampingi Kasdam IX/Udayana dalam vidcon tersebut antara lain Asops Kasdam IX/Udayana, Asintel Kasdam IX/Udayana, Aster Kasdam IX/Udayana, Danpomdam IX/Udayana, Kapendam IX/Udayana, Kakesdam IX/Udayana, Karumkit Tk. II Kodam IX/Udayana dan Kapuskodalopsdam IX/Udayana. Pendam IX/Udayana. (Red/CN)

Pemerintah Siapkan Indonesia Jadi Pusat Produsen Halal Dunia

JAKARTA, CN – Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Namun, saat ini Indonesia baru mengisi 3,8 persen ekspor produk halal di pasar global. Untuk itu, pemerintah berupaya keras menjadikan Indonesia sebagai produsen halal terbesar di dunia. (26/10/2020)

“Indonesia memiliki potensi besar sebagai produsen dan konsumen, karena itu kita ingin mendorong supaya Indonesia menjadi produsen halal besar dunia,” tegas Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin saat memberikan keterangan pers secara virtual, di Istana Wakil Presiden Jakarta, Sabtu (24/10). Wapres menjelaskan, untuk mencapai hal tersebut pemerintah berupaya mengembangkan Kawasan Industri Halal (KIH) di beberapa daerah di Indonesia.

Pemerintah menyadari potensi Indonesia dapat ditingkatkan dengan pengembangan kawasan pariwisata serta pengembangan industri keuangan syariah. “Kita akan kembangkan yaitu pusat-pusat industri halal dengan semua ekosistemnya. Salah satunya adalah Kawasan Industri Halal,” ujarnya.

Wapres pun mengungkapkan, saat ini sudah ada dua kawasan yang telah mendapatkan izin dari Kementerian Perindustrian yaitu Modern Cikande Industrial Estate di Cikande, Jawa Barat, dan SAFE n LOCK Halal Industrial Park di Sidoarjo, Jawa Timur.

“Sekarang sudah ada dua yang memperoleh izin dari Kementerian Perindustrian dan yang sudah dalam proses ada enam. Oleh karena itu, kita akan terus dorong,” ungkapnya. Lebih lanjut, Menko Ekon Airlangga Hartarto menerangkan, kawasan industri halal akan terbuka untuk klaster makanan, minuman, fesyen, farmasi dan kosmetik.

Keberadaan di dalam satu lokasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk halal. “Dan tentu dengan adanya satu lokasi diharapkan terkait dengan sertifikasinya pun kehalalannya menjadi lebih mudah. Dan juga untuk berorientasi ekspor, kalau dia berasal dari kawasan halal tentu diharapkan bisa meningkat penjualannya,” ujarnya.

Sementara itu, Menkeu Sri Mulyani menambahkan, terkait pengembangan KIH dibutuhkan insentif untuk dapat mendukung industri produk halal seperti tax holiday dan tax allowance. KIH dapat memperoleh insentif karena termasuk dalam area yang dikembangkan. “Kita juga akan memberikan dalam bentuk dukungan dari kepabeanan dan cukai. Karena biasanya dalam hal ini impor-impor bertebaran modal maupun bahan baku juga akan dapat pembebasan biaya masuk atas impor. Dan juga untuk pengembangan di kawasan industri untuk tujuan ekspor,” kata Sri Mulyani. (Red/CN)

Presiden Jokowi Lantik 12 Duta Besar RI untuk Negara Sahabat

JAKARTA, CN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantik 12 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh Republik Indonesia (Dubes LBBP RI) untuk sejumlah negara sahabat. Pelantikan para duta besar tersebut digelar Senin (26/10) pagi, di Istana Negara, Jakarta. (26/10/2020)

Pengangkatan para dubes RI ini tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 106/P Tahun 2020 tanggal 19 Oktober 2020 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia yang dibacakan oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama.

Usai pembacaan Keppres, Presiden melakukan pengambilan sumpah bagi seluruh dubes LBPP yang dilantik.

“Saya bersumpah/berjanji bahwa saya untuk diangkat menjadi duta besar luar biasa dan berkuasa penuh akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara,” ujar Presiden saat mendiktekan penggalan sumpah jabatan kepada para duta besar.

Setelah pengambilan sumpah dilanjutkan dengan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Keduabelas Dubes LBBP RI tersebut ialah:

Drs. Dindin Wahyudin, D.E.A. sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Senegal merangkap Republik Cabo Verde, Republik Gambia, Republik Guinea, Republik Guinea-Bissau, Republik Mali, Republik Pantai Gading, dan Republik Sierra Leone, berkedudukan di Dakar;

Drs. H. Roem Kono, M.IPOL. sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Bosnia dan Herzegovina, berkedudukan di Sarajevo;

Dewi Savitri Wahab, S.S., M.A. sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Denmark merangkap Republik Lithuania, berkedudukan di Kopenhagen;

Dra. Nana Yuliana, M.A., Ph.D. sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Kuba merangkap Persemakmuran Bahama, Republik Dominika, Republik Haiti, dan Jamaika, berkedudukan di Havana;

Heri Akhmadi sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Jepang merangkap Federasi Mikronesia, berkedudukan di Tokyo;

Elmar Iwan Lubis, S.H. sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Irak, berkedudukan di Baghdad;

Iwan Bogananta sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Bulgaria merangkap Republik Albania dan Republik Makedonia Utara, berkedudukan di Sofia;

Drs. Jose Antonio Morato Tavares, M.A sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, berkedudukan di Moskow;

Dr. Desra Percaya sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara merangkap Irlandia dan International Maritime Organization (IMO), berkedudukan di London;

Drs. Chalief Akbar Tjandraningrat sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Demokratik Rakyat Aljazair, berkedudukan di Alger;

Drs. Lutfi Rauf, M.A sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Arab Mesir, berkedudukan di Kairo;

Rachmat Budiman, S.H sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Thailand merangkap UN-ESCAP, berkedudukan di Bangkok.

Untuk diketahui, prosesi pelantikan tersebut digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Para dubes memakai masker, faceshield, dan menjaga jarak satu dengan yang lainnya. Para duta besar yang dilantik tersebut sebelumnya juga telah mengikuti pemeriksaan kesehatan yang diperlukan.

Acara pelantikan kemudian ditutup dengan pemberian ucapan selamat yang didahului oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk kemudian diikuti oleh tamu undangan terbatas.

Turun mendampingi Presiden dalam acara ini Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (Red/CN)

Refleksi Satu Tahun Pemerintahan Jokowi – Maruf Amin, Wajah Baru Indonesia, Wajah Rakyat Bahagia

JAKARTA, CN – Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, menyampaikan keterangan pers dalam Refleksi Satu Tahun Pemerintahan Jokowi – Maruf Amin. Sabtu (17/10/2020)

Bogor, Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Jenderal (Purn) Dr. Moeldoko memberikan pandangannya dalam wawancara yang dilakukan oleh Staf Komunikasi Politik Kantor Staf Presiden RI.

Berikut wawancara selengkapnya yang diterima redaksi dari Kantor Staf Presiden Republik Indonesia

Tanya : Selamat pagi Pak Moeldoko. Sejak pengesahaan Undang-Undang Cipta Kerja, terjadi sejumlah unjukrasa yang menentang. Bagaimana Anda melihat kondisi ini ?

Moeldoko : Banyak orang berpandangan UU Cipta Kerja ini merugikan. Sejatinya ini justru menciptakan lapangan pekerjaan baru yang seluas-luasnya. Kita mengupayakan ada jaminan lebih baik tentang pekerjaan, jaminan pendapatan lebih baik, dan jaminan lebih baik bidang sosial. Itu poin yang penting.
 
Coba bayangkan, sampai saat ini ada 33 juta orang yang mendaftar menjadi peserta Kartu Pra Kerja. Betapa besar kebutuhan lapangan kerja saat ini. Melalui UU Cipta Kerja ini, membuka kesempatan yang luar biasa bagi pengusaha kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi. Mereka yang tadinya mengurus perizinan panjang dan berbelit, nanti cukup lewat satu pintu saja. Sekali saja ! Jadi jangan buru buru komplain berlebihan padahal belum memahami penuh, isi dan substansi dari versi terakhir UU Cipta Kerja ini.
 
Kebijakan ini diarahkan untuk menghadapi kompetisi global. Saya lihat banyak tokoh yang sesungguhnya belum memahami isi sepenuhnya, tapi keburu menolak. Padahal saat ini yang dibutuhkan adalah sebuah persatuan. Mereka menyampaikan keberatan isi substansi dari undang-undang yang mungkin itu konsep sebelum disahkan. UU Cipta Kerja ini bukan untuk menyingkirkan pemikiran tertentu.
 
 
Tanya : Apa maksud Anda menghubungkan UU Cipta Kerja dengan kompetisi global ?
 
Moeldoko : Masyarakat sering mengeluhkan pelayanan birokrasi yang lamban, berbelit, menyebalkan, belum lagi banyak regulasi yang tumpang-tindih. Ini membuat tidak adanya kepastian bagi siapapun, termasuk investor. Peringkat kompetitif (Competitiveness indeks) Indonesia ada dibawah Malaysia dan Thailand. Saya tangkap mungkin Presiden malu melihat kondisi ini. Presiden ingin Indonesia bisa maju dalam kompetisi global.
 
Perkembangan politik yang begitu dinamis di dalam negeri merupakan sebuah tantangan. Sementara kita tidak hanya menghadapi tantangan nasional, tetapi juga global. Ada fenomena global perubahan cepat, penuh risiko, dan kompleksitas yang luar biasa. Bahkan kadang kadang mengejutkan.
 
Belum lagi saat ini muncul sebuah game changer yaitu COVID- 19 yang tidak kita perkirakan sama sekali. Game changer ini memporak porandakan sasaran yang sudah tersusun dan disiapkan. Kondisi ini membutuhkan pemikiran dan terobosan baru.
 
UU Cipta Kerja ini merupakan penyederhanaan regulasi yang dibutuhkan, sehingga mau tidak mau birokrasi juga harus mengalami reformasi. Tapi saat pemerintah mengambil langkah, yang terjadi di masyarakat justru paradoks. Kondisi ini harus kita luruskan.
 
Tanya : Apa maksud Anda dengan Paradoks ?
 
Moeldoko : Bagaimana tidak ? Jika di satu sisi pemerintah mengambil langkah cepat dengan UU Cipta Kerja untuk memotong dan menyempurnakan berbagai keluhan tadi. Tapi di sisi yang lain masyarakat menolak. Ini kan kondisi yang paradoks.
 
Langkah pemerintah ini memang memunculkan risiko dan perdebatan. Tetapi seorang pemimpin harus berani mengambil risiko, seperti yang dilakukan Presiden Jokowi. Saya melihat ada dua jenis pemimpin. Pemimpin yang menikmati kemenangannya, akan takut menjadi tidak populer dengan mengorbankan kepentingan rakyatnya. Sedangkan, Presiden Jokowi memilih untuk tidak takut mengambil risiko. Mengambil jalan terjal dan menanjak.
 
Tanya : Apakah Presiden sudah memperhitungkan risiko ini ?
 
Moeldoko : Sesungguhnya Presiden sedang mengambil sikap terhadap perubahan yang saya gambarkan tadi. Saat ini diperlukan seorang pemimpin yang mampu mensiasati tantangan dengan pendekatan antisipasi dan pendekatan inovasi.
 
UU Cipta Kerja ini merupakan salah satu pendekatan inovasi sosial yang mendesak perlu dilakukan Presiden. Kita menyadari bonus demografi ke depan tentunya luar biasa. Sementara 80 persen angkatan kerja tingkat pendidikannya masih rendah. Setiap tahun ada penambahan 2,9 juta angkatan kerja baru. Kasus Pandemi ikut memperumit hingga menimbulkan banyak PHK dan juga pekerja yang dirumahkan.
 
Pemerintah memikirkan bagaimana mereka-mereka ini harus mendapatkan pekerjaan. Untuk itu perlu menyederhanakan dan mensinkronisasikan berbagai regulasi yang saya sebut sebagai hyper-regulation yang menghambat penciptaan lapangan kerja.
 
Tanya : Apakah UU Cipta Kerja ini sesuai janji Presiden ?
 
Moeldoko : Sejak awal, Presiden sudah memberi lima arahan dalam mewujudkan Membangun Indonesia Maju. Pertama, Presiden ingin membangun sumber daya manusia sebagai prioritas. Kemudian menyiapkan infrastruktur berkelanjutan untuk menjamin konektivitas antar wilayah agar menjadi penggerak roda perekonomian masyarakat.
 
Ketiga, reformasi birokrasi. Beliau menyebut perlunya kelincahan dalam menghadapi tantangan turbulensi global yang dihadapi Indonesia saat ini. UU Cipta Kerja ini menjadi salah satu instrumen untuk menjawab tantangan itu. Termasuk juga arahan Presiden yang keempat yaitu regulasi di bidang perizinan.
 
Arahan terakhir adalah mempercepat transformasi ekonomi. Dengan UU Cipta Kerja sebagai tools, kita tidak lagi hanya tergantung sumber daya alam namun mendorong tumbuhnya UMKM pada jasa modern untuk meningkatkan daya saing manufaktur.
 
Wajah baru Indonesia dimasa mendatang itulah yang menjadi cita-cita, menjadi janji Presiden.
 
 
Tanya : Anda menyebut turbulensi global. Seberapa besar Arahan Presiden itu bisa membawa Indonesia bersaing dalam turbulensi tersebut ?
 
Moeldoko : Di seluruh kawasan Asia Tenggara saat ini terjadi sebuah angin perubahan. Kita harus sepakat untuk membuat bangsa ini sebagai sebuah himpunan yang lebih sempurna. Kita harus menjadi bangsa yang bisa mengantisipasi perkembangan lingkungan yang sangat dinamis.
 
Dari sisi logistik, Indonesia masih menjadi negara Asia dengan biaya logistik paling mahal. Angkanya mencapai 24 persen dari produk domestik bruto (PDB). Ini membuat Indonesia kalah bersaing dibandingkan negara Asia lainnya. Sebut saja vietnam dengan biaya logistik 20 persen, Thailand 15 persen, Malaysia 13 persen, Jepang dan Singapura biaya logistiknya hanya delapan persen.
 
Efisiensi dalam regulasi ini memangkas ekonomi biaya tinggi. Maka itulah banyak perizinan panjang yang dipotong sehingga menutup peluang korupsi. Akibatnya, UU Cipta Kerja ini membuat banyak yang “kursinya panas” karena kehilangan kesempatan.
 
Tanya : Saya tertarik dengan statement Anda tentang Wajah Baru Indonesia. Bagaimana Wajah Baru Indonesia yang menjadi impian Presiden ?
 
Moeldoko : Presiden sangat peduli dalam meletakkan pondasi Indonesia Maju. Ada enam hal yang menjadi perhatian utama. Sebagai pemimpin, Presiden harus menegakkan harga diri bangsa. Kemudian sebagai bangsa demokrasi, pemimpin harus menjaga kebebasan dalam berpendapat. Ketiga, memberi rasa aman. Keempat, menjaga eksistensi bangsa agar tidak kalam dalam persaingan. Kemudian penting juga untuk menjaga harmoni dalam berbangsa. Terakhir membuat masyarakat bahagia.
 
Indeks kebahagiaan (World Happiness Report / WHR, 2019) kita dari 156 negara dunia, ada di peringkat 92. Diantara negara Asia Tenggara, kita masih dibawah Singapura, Thailand, Filipina, bahkan Malaysia. Posisi kita hanya sedikit diatas Vietnam, Kaboja, dan Laos.
 
UU Cipta Kerja ini merupakan sarana mengangkat martabat bangsa dalam kompetisi global. Eksistensi kita sebagai bangsa yang maju harus kita tunjukkan pada dunia. Tenaga kerja kita, buruh, petani, nelayan tidak boleh kalah dalam persaingan. Berlakunya undang-undang ini akan menandai berakhirnya masa kemarau bahagia.
 
Tanya : Anda menyebut tentang kebebasan. Apakah unjukrasa saat ini bukan merupakan bentuk kebebasan menyampaikan pendapat ?
 
Moeldoko : Tidak ada yang melarang orang menyampaikan pendapat atau berunjukrasa. Namun jika penyampaiannya sudah mengarah pada perusakan, anarki, atau menyebar fitnah, tentu ini akan mengganggu hak orang lain. Mengusik rasa aman khalayak, juga merusak harmoni bangsa. Ini yang perlu ditertibkan.
 
Kita sudah sepakat dalam sistem demokrasi. UU Cipta Kerja ini juga sudah didiskusikan di DPR, dan para wakil rakyat sudah mengesahkannya. Jadi menurut saya “Biarkan 1000 tunas baru bermekaran. Biarkan 1000 pemikiran bermunculan. Tapi jangan dirusak tangkainya”. Maknanya, setiap orang boleh berpendapat tapi jangan sampai merusak tujuan utamanya.
 
 Tanya : Apakah masih ada kesempatan bagi suara yang berbeda terkait UU Cipta Kerja ini diakomodir ?
 
Moeldoko : Masih terbuka. Setidaknya akan ada 35 Peraturan Pemerintah dan lima Peraturan Presiden yang disiapkan sebagai tindak lanjut dari UU Cipta Kerja. Pemerintah melalui menteri tenaga kerja masih memberikan kesempatan dan akses pada teman teman pekerja dan buruh untuk ikut memikirkan bagaimana mereka menanggapi ini nantinya. Bagaimana instrumen ini bisa diandalkan sebagai penyeimbang.
 
Tanya : Sebagai penutup, saya ingin menyinggung istilah Wajah Baru Indonesia yang mengusir Kemarau Bahagia. Bagaimana meyakinkan bahwa UU Cipta Kerja ini akan mengubah Wajah Indonesia ? : Wajah Baru Indonesia adalah wajah rakyat. Wajah bahagia dimana kita punya harga diri, punya martabat. Rakyat yang mempunyai daya saing, punya peluang dan karir, serta punya masa depan. Mau diajak bahagia saja kok susah amat.(Red/CN)

Ormas GAAS Gelar Aksi Solidaritas dan kepedulian Terhadap Masyarakat

Jakarta, CN – Gerakan Advokat dan Aktivis (GAAS) bukan semata berkutat di urusan hukum dan Aktivis pengritisi atas ketimpangan yang ada saja. Tapi, GAAS juga turun langsung di bidang kemanusiaan dalam pertolongan atas kecelakaan yang terjadi pada anggota masyarakat.

Buktinya, saat tersiar kabar berita ada salah satu Wakil Ketua Umum GAAS terjadi musibah kecelakaan di Daerah Bekasi, maka segera 2 orang personil GAAS, yaitu Ketua DPC GAAS beserta jajarannya, Ketua DPC GAAS Kota Bekasi dan Ketua DPC Kabupaten Bekasi langsung bergerak dan berkoordinasi ke lokasi rumah sakit untuk investigasi kronologis kecelakaan dan mengungkap lengkap dari musibah kecelakaan ini yang terjadi, Sabtu (17/10/2020) petang.

“Mari kita tetap jaga persatuan, kekompakan, solidaritas, kepedulian, kebersamaan dan persaudaraan dalam Ormas GAAS,” Pesan Ketum DPP GAAS Rudy Silfa SH dalam group WhatsApp untuk menyemangati para anggota GAAS Kota Bekasi dan GAAS Kabupaten Bekasi.

Ketua Umum GAAS Rudy tidak lupa juga mengucapkan rasa terima kasih kepada Ketua DPC GAAS Kota Bekasi beserta jajarannya. Dan terima kasih juga kepada Ketua DPC GAAS Kabupaten Bekasi beserta jajarannya. Semoga selalu diberikan kelancaran, kemudahan, kesehatan, keselamatan dan Perlindungan dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa.

Lebih lanjut, Rudy mengatakan, andaikan ada kendala lebih rumit, maka personil DPP akan segera turun ke lokasi. Sementara ini Waketum sudah di lokasi dari kemarin.

“Mohon sampaikan salam pada korban kecelakaan keluarga bang rahman yang sudah didatangi oleh keluarga korban kecelakaan saudara bang rahman
di rumah sakit sentra media, ” tutup Rudy. (Dody CN)