Ketua KTNA Apresiasi Program KUR Pertanian

JAKARTA, CN – Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mendorong menyalurkan layanan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor Pertanian. KUR ini, menurut Winarno, sangat membantu kondisi para petani dan kelompok usaha tani yang terdampak langsung Penyebaran wabah Corona.

“Saya kira program KUR ini mampu membantu kondisi mereka (petani dan usaha tani) dalam menjalankan produksi dan usaha taninya. Kesempatan ini harus dimanfaatkan betul-betul dan jangan disia-siakan,” ujar Winarno, Senin, (1/6/2020).

Winarno mengatakan, dengan bantuan KUR, Indonesia bisa bertahan dari berbagai gejolak dan ancaman krisis pangan karena petani terus melakukan produksi. Ia menilai langkah ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang disampaikan dalam berbagai kesempatan.

“Ini menjadi dukungan tersendiri bagi petani agar tetap semangat dalam bertani di tengah pandemi Covid 19 seperti sekarang ini,” katanya.

Disisi lain, Winarno berharap, pemerintah memberikan perhatian lebih karena petani merupakan pahlawan pangan yang juga berada di garda terdepan melawan penyakit global Corona.

“Untuk itu kita harus saling bekerja sama demi memastikan ketersediaan pangan terpenuhi. Kita juga harus memikirkan nasib para petani agar keberlangsungan pertanian Indonesia tetap terjaga,” harapnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam beberapa kesempatanya menyampaikan akan memberikan bantuan dana tunai pembelian sarana produksi pertanian sebesar Rp 300 ribu kepada 2,76 juta petani miskin. Selain itu, ada juga bantuan benih, pupuk dan pestisida). Semua bantuan ini diberikan bertahap selama 3 bulan ke depan.

“Kementan telah melakukan refocusing anggaran untuk penguatan produksi pertanian, baik untuk penyiapan benih/bibit hingga alsintan. Bahkan untuk penguatan permodalan, pemerintah juga menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan alokasi dana Rp50 triliun yang dapat dimanfaatkan oleh petani,” kata Syahrul.

Terhitung sampai bulan Mei 2020, serapan KUR yang sudah disalurkan Kementan mencapai Rp17 triliun. Selain itu, banyak respon positif yang diberikan oleh petani dengan adanya layanan bantuan program KUR ini. (Dody CN)

Kasus Positif COVID-19 Naik 700, Pasien Sembuh 293, Meninggal 40

JAKARTA, CN – Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per hari ini Minggu (31/5/2020) ada sebanyak 700 sehingga totalnya menjadi 26.473 orang. Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 7.308 setelah ada penambahan sebanyak 293 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal bertambah 40 orang sehingga totalnya menjadi 1.613.

“Konfirmasi positif COVID019 naik 700 orang sehingga menjadi 26.473 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (31/5).

Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 323.376 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 91 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 57 laboratorium dan Laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 177 lab. Secara keseluruhan, 223.624 orang telah diperiksa dan hasilnya 26.473 positif (kulumatif) dan 197.151 negatif (kumulatif).

Kemudian untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 49.936 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 12.913 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 416 kabupaten/kota di Tanah Air.

Sementara itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari DKI Jakarta 7.348 orang, Jawa Timur 4.857, Jawa Barat 2.260, Sulawesi Selatan 1.541, Jawa Tengah 1.403 dan wilayah lain sehingga totalnya 26.473.

Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 2.082 disusul Jawa Barat ada 619, Jawa Timur sebanyak 609, Sulawesi Selatan 596, Jawa Tengah 361, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 7.308 orang.

Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.

Selanjutnya Gugus Tugas merincikan akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 20 kasus, Bali 465 kasus, Banten 861 kasus, Bangka Belitung 46 kasus, Bengkulu 91 kasus, Yogyakarta 236 kasus.

Selanjutnya di Jambi 97 kasus, Kalimantan Barat 189 kasus, Kalimantan Timur 295 kasus, Kalimantan Tengah 410 kasus, Kalimantan Selatan 919 kasus, dan Kalimantan Utara 165 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 197 kasus, Nusa Tenggara Barat 636 kasus, Sumatera Selatan 982 kasus, Sumatera Barat 567 kasus, Sulawesi Utara 339 kasus, Sumatera Utara 409 kasus, dan Sulawesi Tenggara 244 kasus.

Adapun di Sulawesi Tengah 128 kasus, Lampung 133 kasus, Riau 117 kasus, Maluku Utara 153 kasus, Maluku 223 kasus, Papua Barat 168 kasus, Papua 675 kasus, Sulawesi Barat 92 kasus, Nusa Tenggara Timur 92 kasus, Gorontalo 94 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 21 kasus. (Dody CN)

2 Orang Napi dan Tahanan Kabur Dari Lapas kelas IIB Gunungsitoli

GUNUNGSITOLICN – Hari ini 2 orang Narapidana dan tahana Kabur dari Lapas kelas IIB Gunungsitoli, Minggu (31/5/2020).

Diantaranya, Trisman Boy Daely dengan kasus pembunuhan yang Vonis hukumanya 17 Tahun (Narapidana), dan Haris Gulo dengan kasus Curamor (Tahanan) kasus ini belum ingkrah atau masih belum ada putusan.

Menurut Soetopo Berutu kepala lapas IIB Gunungsitoli saat dikonfirmasi awak media, Menyatakan mungkin karena hukumnya terlalu lama.

“Benar pak, 1 orang Napi dan 1 orang Tahanan telah melarikan diri dari Lapas Gunungsitoli, dan kemungkinan karena hukumanya terlalu lama,” harap Kalapas IIB Gunungsitoli.

Ia berharap kepada Polri-TNI, serta pihak Bandara dan Pelabuhan untuk meningkatkan pengawasan setiap orang yang keluar dari pulau nias,” (Red/CN)

Cegah Covid-19, Ketua RT 03 Kelurahan Cengkareng Lakukan Penyemprotan Rutin

JAKARTA, CN – Ketua RT 03, Daryanto dibantu oleh warganya melakukan penyemprotan disinfectan diwilayah RT 03 RW 014 Kel Cengkareng Barat Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat pada, Minggu (31/5/2020).

Penyemprotan Disinfectan ini rutin dilakukan setiap hari minggu diwilayah RT 03 RW 014 , demi memutus rantai penularan wabah Covid-19 walaupun pada saat menjelang berakhirnya massa PSBB yang akan diberlakukan pada Tanggal 04/6/2020. Namun ini akan tetap dilakukan karena tidak tahu sampai kapan Covid-19 berakhir.

Menurut ketua RW 14 Hi. Abdul Rochman penyemprotan Disinfectan ini dilakukan bukan hanya sesudah Idul Fitri , bahkan jauh sebelum Bulan Suci Ramadhan, Ketua RT 03 RW 14 Kel Cengkareng Barat Kec. cengkareng Jakarta barat sudah melakukan penyemprotan Disinfectan di wilayahnya.

Sementara itu, Warga RT 03 menyambut dan merespon baik apa yang dilakukan oleh Ketua RT 03 yang rutin melakukan penyemprotan Disinfectan ini . menurut salah seorang warga, Marlon yang berhasil dijumpai awak media ini, mengatakan dari awal pandemi Covid 19 ia dan beberapa warga selalu membantu.

“Saya dan beberapa warga selalu membantu kegiatan penyemprotan disinfectan di RT 3 dan tetap menjaga kebersihan dan selalu menggunakan masker jika keluar rumah dan jangan lupa selalu mencuci tangan dengan sabun sesudah beraktivitas di luar rumah,” tandasnya. (HAMDANI CN)

Tanami Pekarangan, Mentan SYL: Sumber Pangan Menambah Pendapatan

GOWA, CN – Pandemi Covid-19 membuat banyak orang kehilangan pekerjaan dan kekhawatiran sumber pangan. Kementerian Pertanian terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga ketahanan pangan sebagai komitmen dan tanggung jawab menyediakan bahan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia. Salah satu upaya itu adalah dengan memanfaatkan pekarangan.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, corona mungkin bisa selesai dari beberapa bulan, akan tetapi perut rakyat tidak boleh bersoal. Karena itu, pertanian menjadi sektor andalan di tengah tantangan ekonomi yang melemah.

“Dampak corona membuat ekonomi melemah, banyak orang kehilangan pekerjaan, obatnya ada di depan mata, yaitu bertani, bertanam di pekarangan,” ujar SYL ketika mengunjungi KWT ke Kelompok Wanita Tani (KWT) Biring Balang Desa Borong Pala’la Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (31/5).

Menurut mantan Bupati Gowa dua periode ini, pekarangan memberikan manfaat besar bukan saja terhadap pemenuhan penyediaan pangan yang sehat, juga bahkan dapat menjadi sumber pendapatan keluarga.

“Di era pandemi ini, bisnis pertanian tidak akan mati, karena tidak ada orang di dunia tidak butuh makan. Ini berarti sayuran di sekitar kita ini, dengan teknologi lebih baik,maka hasilnya akan luar biasa. Negara lain pun pasti akan minta,” katanya.

Dalam kunjungan tersebut, SYL berkesempatan menyerahkan paket bantuan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang diterima langsung oleh Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo.

Kegiatan P2L merupakan kegiatan pemanfaatan pekarangan pangan yang dilaksanakan oleh Kementan melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP). Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi yang juga hadir dalam kunker tersebut mengatakan, untuk tahap penumbuhan setiap kelompok menerima paket bantuan P2L sebesar 60 juta rupiah yang digunakan untuk pengembangan rumah bibit, pembuatan demplot, dan pertanaman di pekarangan. Alokasi P2L di tahun 2020 tersebar di 3.800 titik di seluruh Indonesia.

Di tempat yang sama, Ketua KWT Biring Balang, Sajariyati mengungkapkan terima kasih atas bantuan kegiatan P2L dari Kementan. Dia merasakan manfaat dari kegiatan ini yang dia sebut luar biasa memberikan perubahan bagi kelompoknya dan juga sekitarnya.

“Bisa dibilang luar biasa bagi kami, terutama untuk konsumsi setiap hari dapat sayuran di pekarangan sendiri, tidak perlu ke pasar apalagi ada pandemi kita tidak bisa banyak keluar,” ujarnya.

Selain untuk kebutuhan pangan keluarga, hasil panen sayur yang berlimpah diakuinya tidak habis untuk dikonsumsi sehingga sebagian dijual kepada penjual sayur keliling.

“Ini juga tetangga desa kalau lihat banyak yang tertarik dan ingin bertanam, saya bagikan bibit untuk mereka tanam sendiri,” katanya.

“Disini kami banyak tanam sayuran umur pendek seperti pakcoy, sawi, kangkung, bayam sehingga sering panen dan juga cabai karena selain hasilnya bagus juga menarik dipandang seperti tanaman hias jika sedang berbuah,” terangnya.

Tidak hanya aneka sayur dan buah, dia mengatakan juga menanam singkong untuk diolah menjadi keripik.

“Kita juga tanam singkong, itu biasanya kita olah jadi keripik dan kita jual laku sekali, semua dikerjakan oleh kelompok,” ujarnya.

Meskipun terbatasnya lahan pekarangan yang dimiliki, dia menyiasati dengan banyak membuat rak vertikultur baik di kebun demplot maupun pekarangan anggota. Selama pandemi Covid 19, dia mengakui tetap berproduksi untuk mengantisipasi kebutuhan pangannya tetap berlanjut dan terpenuhi.

“Sejak awal saya atur jadwal kelompok kecil untuk penyiraman, penyemaian dan kegiatan di kebun demplot, jadi selama pandemi ini tidak ada masalah, semua tetap jalan terus kita di kebun,” ungkapnya. (Dody CN)