Deputy Manajer Komunikasi PT IWIP Bantah Larang Pengibaran Bendera Merah-putih 

HALTENG, CN – Sebuah video yang tersebar dan beberapa pemberitaan dari Media terkait diturunkan Bendera Indonesia yang dikibarkan di Antena Mobil Perusahaan PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), dibantah  Deputy Manajer Komunikasi PT. IWIP, Mappalara Simatupang melalui pesan via WhatsApp, Minggu (6/8/2023).

Deputy Manajer Komunikasi PT. IWIP, Mappalara Simatupang mengatakan, informasi yang beredar bahwa PT. IWIP melarang pengibaran Bendera Merah Putih di Kawasan IWIP tidaklah benar.

“Terdapat narasi yang salah terkait dengan video yang beredar yang bersifat provokasi menyangkut nasionalisme di IWIP,” ungkapnya.

Kata dia, karena yang sebetulnya terjadi adalah murni menyangkut peraturan keselamatan kerja dilingkungan Industri dan Tambang bahwa ada karyawan yang mengabaikan aspek regulasi, disiplin, dan safety.

“Tidak dibolehkan memasang atribut dan aksesoris tambahan di Unit Alat Berat yang dapat mengganggu pandangan operator atau driver, sehingga berpotensi menimbulkan insiden keselamatan atau kecelakaan,” jelasnya

Mappalara Simatupang, menambahkan. Seperti Tahun-tahun sebelumnya, saat ini IWIP justru sedang mempersiapkan diri untuk merayakan kemerdekaan RI ke-78 secara meriah.

“Termasuk Upacara Bendera dan berbagai perlombaan,” pungkasnya. (Abi CN)

Pekerja Asal Cina di PT IWIP Viral Turunkan Bendera Merah-putih

HALTENG, CN – Sebuah video viral aksi pekerja asal Cina yang menurunkan Bendera Merah Putih yang terjadi di PT. IWIP, salah satu Perusahaan Tambang di Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Provinsi Maluku Utara (Malut), mendapat tanggapan dari Netizen di kolom komentar Facebook yang dibagikan pada Minggu (6/8/2023).

Video berdurasi 09 detik yang di posting akun Facebook (FB) atas nama Lukman Lucky di Grub FB Nuansa Halmahera Tengah, tampaknya aksi Dua pekerja asal Cina yang menurunkan Bendera Indonesia itu mengundang kemarahan Netizen.

“Me karyawan Tara bisa bala dia pe Kapala tu cina itu ce Torang merayakan kemerdekaan kng dia barani kaseturun bendera Indonesia tu,” komentar salah satu Akun FB atas nama Fahmihamid Empha.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Halteng, IPTU Rio Febri Wiratam saat dikonfirmasi wartawan cerminnusantara.com melalui via WhatsApp mengatasi, kasus tersebut sementara masih dihandle pihak investigasi Perusahaan.

“Masalah ini kayaknya ada Mis komunikasi terkait SOP yang tertulis, antara bahasa Cina dan bahasa Indonesia. Dan ada anggota yang PAM di sana menyampaikan masalah ini masih didalami lagi pihak Perusahan,” tuturnya.

Sementara indentitas lengkap para pekerja Cina tersebut, pihaknya mengaku belum mengetahui.

“Untuk indentitas lengkap para pekerja Cina itu, kita belum terima. Karena tim atau anggota Inves itukan terdiri dari beberapa Satker. Sementra dari Perusahan juga ada dan sekarang mereka masih Handle di Inves. Jadi kita juga sama-sama tunggu hasil pemeriksaan di Inves. Karena kasus ini juga belum turun ke kita,” pungkas Rio Febri Wiratam.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak PT. IWIP masih dalam upaya konfirmasi. (Abi CN)

Politisi dan Sejumlah Tokoh Muda di Halteng Gelar Pertemuan Bahas Kesiapan Mubes Fogogoru ke-V

HALTENG, CN – Musyawarah Besar (Mubes) Fagogoru yang akan digelar pada Jumat, 22 September 2023 nanti, inisiator dari sejumlah politisi dan para Tokoh muda menggelar pertemuan membahas kesiapan dan berbagai tawaran konsep untuk mensukseskan Mubes Fagogoru ke-V.

Husen Ismail, selah seorang Tokoh muda Kabupaten Halmahera Selatan (Halteng)z Provinsi Maluku Utara (Malut), yang juga bagian dari inisiator pertemuan itu mengatakan, agenda tersebut dalam rangka mempersatukan keluarga besar yang ada di Weda dan mempersatukan tawaran-tawaran konsep dengan pikiran-pikiran yang dimiliki serta menghendaki agar proses musyawarah nanti melahirkan jiwa kekeluargaan.

Adapun konsep Mubes yang ditawarkan nanti yakni menerapkan sistem model presidium dalam Paguyuban Fagogoru. Kemudian tema sentralnya dalam Mubes nanti adalah Maluku Utara Menuju Indonesia dan Dunia atau Fagogoru Menuju Indonesia dan Dunia.

“Dengan adanya tawaran konsep tersebut. Kedepannya, kami mempunyai keinginan yang lebih besar dan akan menghadapi tantangan yang cukup besar, sehingga sudah saatnya kami harus bersatu dalam hal ini keluarga dari Gane, Weda, Patani, Maba dan Gebe,” ujarnya.

“Kami juga berkeinginan bahwa, dalam sejarah Fagogoru ini harus diakui. Baik dari saudara-saudara di Gane, Weda, Patani, Maba dan Gebe memiliki strategi untuk mengatur. Sehingga dasar itulah kami akan sodorkan tawaran-tawaran konsep di Mubes nanti,” tambahnya.

Husen bilang, untuk saudara di Gane, Weda, Patani, Maba dan Gebe, pasti mengiyakan. Karena ini sudah menjadi historis sejarah yang tidak bisa dipungkiri.

Ditanya soal siapa saja tokoh muda dan politisi yang di jagokan untuk presidium dari Weda. Cen mengatakan bahwa ada 5 Bakal Calon yang disiapkan dan 5 Bakal Calon itu belum bisa dipastikan siapa yang bakal ditetapkan. Yang jelas, mereka adalah Putera-putera terbaik yang lahir dari Rahim Fagogoru.

Sekedar diketahui, pertemuan yang digelar pada 2 Agustus Pukul 21:00 WIT, tepatnya di Kedai Taman Kota Weda. Tampak hadir sejumlah politisi Halteng, Rahim Ode Yani (Mantan Wakil Bupati Halteng), Munadi Kilkoda, Tokoh Sejarah Bang Yuslan Idris, Kapita Weda Julkifly Peley, dan beberapa unsur pemuda seperti Rosihan Anawar, Ongen Burnama, Bayan Firdaus dan Nayong Habib laksamana (Birokrasi). (Abi CN)

Jonathan Pata Pata Bantah Ngamuk di Indomaret dalam Kondisi Mabuk 

HALTENG, CN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Provinsi Maluku Utara (Malut), Jonathan Pata Pata membantah keras atas tudingan dirinya membuat keonaran dalam kondisi mengkonsumsi Minum Keras (Miras).

Seperti video yang beredar di Media Sosial (Medsos), Jonathan Pata Pata dituding mabuk berat sambil mengamuk didalam Toko Indomaret di Desa Lelief hingga terjadi caci-maki kepada karyawan Indomaret.

“Saya kecewa atas kejadian di Video yang beredar semalam. Karena mereka tidak tahu masalah yang sebenarnya,” aku Yonathan, Sabtu (29/7/2023).

Meski begitu, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu membenarkan bahwa di dalam video yang sudah tersebar itu adalah video aksinya dirinya melakukan aksi protes terhadap pihak Indomaret.

“Video yang beredar itu, Video aksi protes saya terhadap pihak Indomaret yang mengabaikan saran saya yang meminta pihak Indomaret agar buat saluran air. Karena kalau hujan deras, Rumah saya tergenang air,” tutupnya. (Abi CN)

Beraktivitas di Pelabuhan Weda, PT Tal Tak Kantongi Izin PMKU

HALTENG, CN – PT Tal selaku usaha bongkar muat kargo Kontainer di Pelabuhan Laut Weda, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Provinsi Maluku Utara (Malut), ternyata selama beraktivitas, tanpa mengantongi izin resmi atau dokumen Pemberitahuan Melakukan Kegiatan Usaha (PMKU).

Anehnya, selama PT Tal menjalankan aktivitas bongkar muat, tidak mendapat teguran dari petugas Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Weda.

“Selama ini mereka tidak ada Dokumen PMKU, tapi aktif beraktivitas di Pelabuhan ini. Sementara petugas di sini juga diam seakan-akan PT Tal ini sudah ada dokumen PMKU,” ungkap salah seorang warga yang enggan namanya dipublis kepada media ini, Rabu (26/7/2023).

Terpisah, Petugas Pemroses Data Bina Usaha Angkutan Laut, Halil menjelaskan, untuk saat ini, PT Tal dalam proses pengurusan berkas membuka Kantor Cabang. Untuk Kantor pusatnya, Halil bilang ada di Kota Surabaya.

“Kemarin kami sudah panggil pihak PT Tal untuk melengkapi persyaratan-persyaratan karena kami akan melakukan penertiban. Jadi sementara ini, mereka dalam pengurusan membuka Kantor Cabang disini,” katanya.

Hingga berita ini ditayangkan, Kepala KUPP Kelas III Weda, Febrianto D. Iskandar masih dalam upaya konfirmasi. (Abi CN)