Polisi Kawal Pendaftaran Cagub Nomor Urut 4 di KPU Malut

TERNATE, CN – Personel Operasi Mantap Praja Kieraha 2024 melaksanakan pengamanan ketat di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut), Kelurahan Kota Baru, Kota Ternate, terkait pendaftaran Calon Gubernur (Cagub) untuk Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 4, Kamis (17/10/2024).

Pengamanan dipimpin Kasubsatgas PAM Kantor penyelenggaraan, Satgas Preventif, Kompol Musliadi M, S.H.

Kabidhumas Polda Malut, Kombes Pol. Bambang Suharyono, S.I.K., M.H., saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa pendaftaran Cagub untuk Paslon Nomor Urut 4 ini dilakukan untuk menggantikan Paslon sebelumnya yang menjadi korban dalam insiden terbakarnya speedboat Bella 72 di Kabupaten Pulau Taliabu.

Ia menambahkan bahwa seluruh proses pengamanan selama kegiatan berjalan dengan aman dan lancar.

“Pihak kepolisian komitmen dalam menjaga kondusivitas serta keamanan jalannya tahapan pemilihan gubernur,” tegasnya.

Personel pengamanan Operasi Mantap Praja disebar ke beberapa titik strategis guna memastikan tahapan kegiatan di KPU berjalan tanpa hambatan, baik dari sisi keamanan maupun ketertiban.

“Kepolisian juga bekerja sama dengan pihak penyelenggara untuk memastikan kelancaran seluruh kegiatan,” pungkasnya. (Ridal CN)

Survei Pilgub Malut di Kota Ternate: Husain-Asrul Ungguli 3 Paslon, MK-BISA Hanya 5,3%

TERNATE, CN – Litbang Halmahera Post merilis hasil survei elektabilitas Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) di Kota Ternate yang berlaga di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Maluku Utara (Malut) 2024.

Survei tersebut dilaksanakan pada 4 hingga 11 Oktober 2024, yang dilaksanakan sebelum kejadian naas yang menimpah Cagub nomor urut 4, Benny Laos di Kabupaten Pulau Taliabu pada Sabtu (12/10) lalu.

Survei Pemilihan Gubernur (Pilgub) Malut ini, menunjukkan Pasangan Calon (Paslon), Sultan Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan unggul dengan elektabilitas sebesar 57,6%, disusul Benny Laos dan Sarbin Sehe dengan 27,6%. Di posisi ketiga, Aliong Mus dan Sahril Thahir meraih 9,1% dan Muhammad Kasuba dan Basri Salama hanya mendapatkan 5,3%. Sementara itu, sebanyak 0,4% pemilih masih belum menentukan pilihannya (undecided voters).

Hasil survei ini menunjukkan adanya pergeseran signifikan dibandingkan dengan survei sebelumnya yang dilakukan pada 31 Agustus hingga 7 September 2024. Saat itu, Paslon Sultan-Asrul yang diusung PDIP, Partai Buruh dan Partai Ummat, hanya unggul tipis dengan 42,7%, terpaut 3,2% dari Benny Laos-Sarbin, yang didukung koalisi besar Nasdem, PKB, Demokrat, PAN, PPP, Gelora, PSI dan Partai Buruh, dengan 39,5%.

Namun, dalam survei terbaru ini, Paslon Sultan-Asrul berhasil meningkatkan dukungannya hingga 57,6%. Sementara Benny-Sarbin justru mengalami penurunan elektabilitas hingga 27,6%.

Perbandingan hasil survei ini, menunjukkan adanya perubahan sikap pemilih di Kota Ternate dalam kurun waktu 1 bulan. Penurunan drastis pada elektabilitas Benny-Sarbin ini tidak lepas dari pengaruh pernyataan Sultan Ternate, Mudaffar Syah, yang menyatakan dukungan terbuka kepada Benny Laos, pada 23 September 2024, lalu mengunggahnya melalui akun instagramnya.

Pernyataan tersebut direspon oleh sebagian masyarakat, yang melihatnya sebagai bentuk intervensi politik dari pihak yang seharusnya netral. Hal ini menyebabkan berpindahnya dukungan ke Paslon Sultan-Asrul, yang dianggap lebih independen dalam kampanye mereka.

Direktur Litbang Halmahera Post, Jufri Abubakar, mengungkapkan bahwa pernyataan Sultan Ternate tersebut menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan elektabilitas Benny Laos.

“Dukungan Sultan Ternate terhadap Benny Laos seharusnya memperkuat posisinya, namun yang terjadi justru sebaliknya. Banyak pemilih suku Ternate yang menilai bahwa politik seharusnya dijalankan dengan kebebasan tanpa campur tangan pihak lain, sehingga mereka beralih mendukung Sultan-Asrul yang dipandang lebih merakyat,” jelas Jufri.

Namun, disisi lain, posisi AM-SAH dan MK-BISA relatif stagnan. Kelemahan utama AM-SAH di Ternate adalah karena mesin Partai pendukungnya tidak bergerak signifikan. Sehingga sulit untuk membangun basis dukungan yang lebih kuat.

Sedangkan MK-BISA, menghadapi tantangan yang berbeda yaitu sulit mendapatkan simpati dari banyak warga Ternate. Hal ini, disebabkan persepsi publik yang melekat pada MK sebagai saudara mantan Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba. Citra ini semakin sulit dilepaskan karena seluruh proses sidang korupsi Abdul Gani Kasuba berlangsung di Ternate, yang secara langsung mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap MK-BISA.

Jufri menambahkan, dinamika ini menunjukkan bahwa dalam politik elektoral, latar belakang pribadi dan keluarga bisa menjadi faktor krusial yang mempengaruhi persepsi pemilih.

“AM-SAH dan MK-BISA masih memiliki peluang, namun mereka perlu bekerja keras untuk mengubah persepsi publik dan menggerakkan mesin partai mereka jika ingin mengejar ketertinggalan dalam sisa waktu kampanye,” ujarnya.

Jufri bilang, kontestasi di Kota Ternate akan semakin menarik dalam 30 hari terakhir menjelang masa tenang pemilihan. Hal ini terutama disebabkan keputusan Sherly Tjoanda, yang kini didaulat menggantikan mendiang Benny Laos.

“Sherly menjadi satu-satunya kontestan perempuan pertama dalam sejarah Pilgub Maluku Utara. Dan tentunya ini akan membawa angin segar dalam dinamika pemilihan. Sherly bisa jadi Kuda Hitam atau Kuda Troya dalam politik elektoral Maluku Utara. Sebagai kuda hitam, dia berpotensi mengejutkan dengan dukungan yang tak terduga, sementara sebagai kuda Troya, dia bisa menarik simpati dari pemilih yang selama ini mungkin enggan berpartisipasi dalam politik, namun terpengaruh oleh kehadirannya. Situasi ini bisa memicu perubahan yang signifikan, terutama menjelang pemilihan,” tambah Jufri.

Dengan semakin dekatnya waktu pemilihan, dinamika ini menunjukkan bahwa elektabilitas Cagub Malut tidak hanya ditentukan visi dan misi, tetapi juga oleh persepsi publik terhadap interaksi politik yang terjadi di sekitar mereka.

“Para kandidat harus lebih peka terhadap perubahan sentimen pemilih yang dapat mempengaruhi hasil akhir pemilihan,” tutup Jufri. (Hardin CN)

Polda Malut Bantu Evakuasi Kedatangan Jenazah Korban Ledakan Speedboat Bela 72

TERNATE, CN – Polda Provinsi Maluku Utara (Malut), melalui Satgas Operasi Mantap Praja Kieraha 2024 telah melaksanakan pengamanan dan turut serta dalam proses evakuasi korban ledakan Speedboat Bela 72 yang terjadi di Kabupaten Pulau Taliabu.

Evakuasi ini dilakukan sebagai bentuk respons cepat pihak kepolisian untuk memastikan seluruh korban dapat ditangani dengan baik dan cepat.

Kabidhumas Polda Malut, Kombes Pol. Bambang Suharyono, S.I.K., M.H., saat dikonfirmasi pada Selasa (15/10/2024), menjelaskan bahwa evakuasi korban ledakan dilakukan di Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate. Jenazah korban dari Pulau Taliabu dibawa ke Ternate menggunakan kapal Basarnas.

“Proses evakuasi melibatkan personel gabungan dari Polda Maluku Utara dan Basarnas. Mereka bekerja sama untuk mengevakuasi jenazah dengan tetap memperhatikan protokol keselamatan,” ujarnya.

Dalam evakuasi ini, pihak kepolisian dan Basarnas berusaha memberikan pelayanan terbaik dengan mempercepat pemulangan jenazah kepada keluarga korban. Bantuan medis juga disiapkan bagi mereka yang membutuhkan di Pelabuhan Ahmad Yani.

“Polda Maluku Utara akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan situasi tetap kondusif pasca-ledakan. Pihaknya memastikan seluruh proses evakuasi berjalan lancar dan aman,” ujarnya. (Ridal CN)

Wakapolda Malut Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Kie Raha 2024

TERNATE, CN – Wakapolda Provinsi Maluku Utara (Malut), Brigjen Pol. Stephen M. Napiun, S.H., S.I.K., M.Hum., memimpin apel gelar pasukan Operasi “Zebra Kie Raha 2024” yang berlangsung di Lapangan Apel Mapolda Malut, Senin (13/10/2024).

Apel ini dihadiri oleh Danrem 152 Babullah, Irwasda Polda Malut, pejabat utama Polda, Danlanal Ternate, serta peserta apel dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Wakapolda Malut menyampaikan bahwa Operasi Zebra 2024 dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia selama 14 hari, mulai dari 14 hingga 27 Oktober 2024.

Di wilayah Maluku Utara, operasi ini menggunakan sandi “Zebra Kie Raha 2024” dengan tujuan menciptakan kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Pemilu Tahun 2024 serta meningkatkan kesadaran masyarakat.

“Operasi Zebra ini memiliki beberapa prioritas penindakan, di antaranya: penggunaan helm bagi pengendara sepeda motor, sabuk pengaman bagi pengendara mobil, pelanggaran melawan arus lalu lintas, dan pengendara di bawah umur,” ungkapnya.

Selain itu kata dia, operasi juga menargetkan pelanggaran seperti penggunaan telepon genggam saat berkendara, pelanggaran batas kecepatan, serta pengendara yang berada di bawah pengaruh alkohol atau narkoba.

“Operasi Zebra ini tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya keselamatan dalam berlalu lintas,” ujarnya.

Menurutnya, Kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih cukup tinggi. Lewat operasi ini, kami berharap bisa mengurangi jumlah kecelakaan dan korban, serta menciptakan lalu lintas yang aman dan nyaman, terutama di Tahun politik.

“Seluruh personel yang terlibat dalam operasi untuk selalu menggunakan pendekatan yang humanis, ramah, dan profesional, agar masyarakat merasa aman dan nyaman dengan kehadiran polisi di jalan,” pungkasnya. (Ridal CN)

Suami Meninggal, Istri Didorong Bangkit Gantikan Posisi Benny Laos jadi Cagub Malut

TERNATE, CN – Calon Gubernur (Cagub) Provinsi Maluku Utara (Malut), Benny Laos meninggal dunia akibat dari musibah ledakan pada Speedboat hingga terbakar habis di Pelabuhan Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu pada Sabtu (12/10/2024), Partai koalisi pengusung Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Malut nomor urut 4 menyepakati Sherly Tjoanda untuk bangkit menggantikan posisi suaminya Benny Laos.

Rahmi Husen, Ketua Tim Pemenangan Paslon nomor urut 4 usai rapat di Posko Utama Kelurahan Tanah Tinggi, Kota Ternate mengatakan, sosok pengganti Benny Laos jadi Cagub Malut adalah Sherly Tjoanda.

Rahmi bilang, Sherly Tjoanda didorong menggantikan posisi Benny Laos atas kesepakatan 8 Partai Pengusung.

“Rapat hari ini, kami dari delapan pimpinan partai koalisi menyepakati, kami mendorong ibu Sherly Tjoanda, istri Benny Laos. Itu sudah sepakat kita. Semua sepakat,” ungkap M. Rahmi Husen, Minggu (13/10).

Ia bilang, selanjutnya mereka akan mengkomunikasikan langsung dengan Sherly Tjoanda yang saat ini berada di Jakarta untuk dapat dipastikan Sherly Tjoanda bersedia atau tidak.

“Kita sudah utus orang khusus menemui beliau (Sherly). Besok (Senin) juga ada sejumlah pimpinan Partai koalisi ke jakarta menghadiri pemakaman dan akan bicara langsung. Ibu Sherly kuat, mulai dari kemarin kejadian sampai hari ini juga sempat telepon,” kata Rahmi.

Sehingga itu, ia mengimbau kepada Tim pemenangan untuk tetap menjaga stamina politik. Karena, kemenangan sudah di depan mata.

“Makanya, tetap setia, kompak dan terus berjuang di basis masing-masing untuk memperluas basis, supaya panji-panji kemenangan berkibar di Tanggal 27 November 2024,” pungkasnya. (Hardin CN)