Ambil Gambar Saat Penangkapan Massa Aksi, Sejumlah Wartawan Dihadang Polisi

TERNATE, CN – Sejumlah aparat kepolisian yang berjaga saat aksi demo Penolakan UU Omnibus Law didepan kantor Wali kota Ternate melakukan intimidasi terhadap wartawan yang sedang bertugas meliput penangkapan salah satu massa aksi.

Dalam pantauan media ini, sempat terjadi adu mulut hingga kontak fisik karena adanya dorongan terhadap sejumlah wartawan.

Insiden tersebut berawal ketika wartawan hendak mengambil gambar dan video pada saat aksi, kemudian ada salah satu massa aksi yang ditangkap dan diamankan polisi dilantai 2 kantor Wali kota Ternate.

Wartawan yang juga ikut ke lantai 2 untuk kepentingan mengambil dokumentasi dilarang oleh polisi dan polwan yang berjaga dengan alasan tidak bisa mengambil gambar maupun video, kemudian wartawan diusir.

Tidak mau bermasalah, sejumlah wartawan pun turun dari tangga, namun secara spontan beberapa polisi mendorong wartawan yang sedang melakukan pekerjaan meliput dan menggunakan ID Card.

Meski dalam insiden tersebut ada wartawan perempuan, namun polisi tetap mendorong wartawan hingga akhirnya terjadi adu mulut hingga tarik menarik dan saling mendorong.

Salah satu wartawati Halmaherapost.com yakni, Yunita Kadir, sempat menjadi korban dalam insiden tersebut, padahal dirinya mengaku sudah berteriak dan mengatakan bahwa ada wartawan perempuan, namun hal tersebut tidak diindahkan polisi.

Hasilnya, salah satu polisi yang melakukan dorongan, mengenai lengan dan bagian dada wartawati tersebut.

Hingga berita ini dimuat, belum ada klarifikasi dari pihak kepolisian terkait perihal larangan wartawan mengambil gambar dan insiden dorong mendorong tersebut. (Ridal CN)

Latihan Posko 1 Korem 152/Babullah Resmi Dibuka

TERNATE, CN – Rindam XVI/Pattimura menggelar Latihan Posko 1 Korem 152/Babullah Tahun 2020, kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI, Agus Rohman, melalui upacara pembukaan latihan Posko Korem 152/Babullah bertempat di Aula Makorem 152/Babullah Jl. A.M Kamarudin No. 1 Kelurahan Sangaji, Kota Ternate, Maluku Utara.

Kegiatan tersebut, diikuti oleh Danrem 152/Babullah, Brigjen TNI Imam Sampurno Setiawan, Kapoksahli Pangdam XVI/PTM, Brigjen TNI Heri Safari, Danrindam XVI/Pattimura, Kol Inf R Dwi T.Harsono, As Intel Kasdam XVI/PTM Kol Inf Andreas, As Ops Kasdam XVI/PTM Kol Inf Arief, As Ter Kasdam XVI/PTM Kol Inf Hendro serta diikuti oleh seluruh Personel Korem 152/Babullah beserta jajaran.

Dalam amanatnya Pangdam XVI/Pattimura, menekankan bahwa Latihan Posko I merupakan salah satu latihan taktis tanpa pasukan dengan metode gladi, bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan komandan dan staf Korem dalam merencanakan, menyiapkan, melaksanakan dan mengendalikan tugas operasi.

Selain itu, Pangdam XVI/Pattimura, menegaskan agar latihan ini dilaksanakan secara sungguh-sungguh agar dalam situasi yang sebenarnya seluruh komponen Apwil dari mulai tingkat terkecil sudah siap.

“Sebelum Latihan Posko Korem ini digelar sebelumnya didahului latihan pada tingkat perorangan, tingkat kelompok atau satuan terkecil dan seterusnya hingga tingkat posko Korem serta dalam pelaksanaannya menerapkan protokol kesehatan,” ucapnya.

Dalam konfrensi persnya Kapenrem 152/Babullah, Mayor Inf Iriono mengatakan bahwa Latihan yang direncanakan digelar selama 3 hari dengan mengambil tema “Babullah Siaga-20” mensimulasikan Satgas Korem 152/Babullah dalam penanggulangan Covid-19 di Maluku Utara.

“Sehingga latihan ini relevan dengan situasi pandemi yang saat ini masih berlangsung,” pungkasnya. (Ridal CN)

Aksi Jilid 3, Ribuan Massa di Kota Ternate Minta Presiden Keluarkan PERPPU Pembatalan UU Omnibus Law

TERNATE, CN – Ribuan massa aksi yang tergabung dalam Komite Aksi Bersama Kota Ternate siang ini, Selasa (20/10/2020) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Walikota Ternate.

Kedatangan ribuan massa aksi yang datang dari berbagai Kampus di Kota Ternate itu, untuk menolak UU Omnibus Law dan meminta Presiden Indonesia, Jokowi, untuk mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (PERPPU) untuk membatalkan UU yang menurut massa aksi akan “mencilakaan” masyarakat pinggiran.

Dalam aksinya, massa aksi membawakan spanduk yang bertuliskan “Terbitkan PERPPU pembatalan UU Omnibus Law Cipta Kerja, Bubarkan DPR dan Bangun Dewan Rakyat”.

Selain spanduk, massa aksi juga membawa sejumlah umbul-umbul yang bertuliskan “Bubarkan DPR dan bangun Dewan Rakyat,” “DPR penjilat,” “Berikan Kami Kepastian bukan Kepalsuan,” “Mosi tidak Percaya”.

Dalam orasinya massa aksi mengatakan bahwa akan membangun alat politik rakyat. “Kami sudah tidak percaya lagi dengan DPR, DPR penjilat,” teriak salah satu orator.

Hingga berita ini dibuplish, massa aksi sudah bergerak menuju Taman Nukila Kota Ternate dan berorasi didepan Duafa Center Ternate. (Ridal CN)

Pangdam XVI/Pattimura Kunjungi Maluku Utara

TERNATE, CN – Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Agus Rohman didampingi Ketua Persit KCK PD XVI/Ptm Ny. Herati Agus Rohman melakukan kunjungan kerja ke wilayah Maluku Utara. Turut serta dalam rombongan Kapoksahli Pangdam XVI/PTM Brigjen TNI Heri Safari, As Intel Kasdam XVI/PTM Kol Inf Andreas, As Ops Kasdam XVI/PTM Kol Inf Arief, As Ter Kasdam XVI/PTM Kol Inf Hendro dan Rindam XVI/PTM Kol Inf R Dwi T.Harsono dan pengurus Persit KCK PD XVI/Ptm, Senin (19/10/2020).

Rombongan yang tiba di Bandara Sultan Babullah ternate disambut oleh Danrem 152/Bbl Brigjen TNI Imam Sampurno Setiawan, Kabinda Malut Brigjen TNI Dudy P, PJU Korem 152/Babullah, Ketua Persit KCK Koorcab Rem 152 Ny. Oki Imam Sampurno Setiawan, Dandim 1501/Tte Letkol Inf Iskandar, Dandenpom Ternate Letkol Cpm Darmaji.

Rombongan setelah istirahat sejenak di Sahid Bela Hotel kemudian bertolak menuju Makorem 152/Babullah guna meninjau kesiapan Latihan Posko 1 Korem 152/Babullah yang akan digelar selama 3 hari 20 s.d 23 Oktober 2020 yang dipusatkan di Makorem 152/Babullah Jl. A.M. Kamarudin No. 1 Kelurahan Sangaji Ternate.

Sementara itu dalam keterangannya Kapenrem 152/Babullah, Mayor Inf Iriono menyampaikan, Pangdam beserta rombongan melakukan kunjungan kerja dalam rangka latihan posko korem yang diselenggarakan oleh Kodam XVI/Pattimura dalam hal ini pelaksana Rindam XVI/Ptm serta sejumlah agenda di wilayah Maluku Utara. (Ridal CN)

Cek Pasukan, Panglima Devisi Infantri Kostrad Berkunjung ke Malut

TERNATE, CN – Panglima Devisi Infantri I / Kostrad Mayjen TNI Dedi Kusmayadi, di ketahui beberapa hari lalu telah berkunjung ke wilayah Maluku Utara (Malut) untuk mengecek pasukan yang bertugas di Malut.

Saat dikonfirmasi oleh sejumlah wartawan di Royal Resto Ternate, jumat (16/10/2020) malam, dirinya menyebut kunjungan itu hanya untuk mengunjungi pasukannya yang bertugas di Malut serta melakukan pemantauan selama tiga hari di beberapa kabupaten.

Ia mengatakan, ada pasukannya yang melaksanakan tugas disejumlah Kabupaten di Maluku Utara. “Mereka sudah bertugas sudah hampir 9 bulan, jadi saya datang ke sini menengok anak-anak saya di Armed IX yang lagi melaksanakan tugas pengamanan,” terangnya.

“Selain itu, kami melaksanakan pengamanan daerah rawan di tiga daerah yakni di Kabupaten Halmahera Utara (Ibu, Loloda, Tetewang, Dumdum, Malifut), Kabupaten Kepulauan Morotai, serta Kabupaten Halmahera Tengah (Weda, Patani, Gebe),” paparnya.

Selain itu, Dedi juga meluangkan waktu untuk memberikan motivasi kepada para pasukanya di dalam pelaksanaan tugas.

“Alhamdulillah saya sudah lakukan itu ke jajaran saya dan bagi yang tidak bisa di tengok, saya komunikasi secara langsung lewat radio,” ucapnya.

Kalau di dunia Militer, sambungnya, adapun di kenal dengan Pengendalian dan Pengawasan Operasi, sebab daerah ini, dulu pernah terjadi konflik besar.

“Tujuan penempatan pasukan ini, kita mengantisispasi apabila terjadi lagi konflik-konflik seperti itu, tapi berdasarkan perkembangan yang ada, saya lihat sudah bagus semua, tetapi kita perlu mengajak lagi ataupun menghibau kepada masyarakat sehingga mereka tidak berkeinginan memunculkan konflik sama sekali,” imbuhhnya.

Dedi menyebut, sekitar 35 Pos dan 500 personel yang di sediakan sebagai langkah penyadaran terhadap masyarakat, kalau konflik itu tidak ada manfaat dan dapat menyengsarakan, ini salah satu upaya untuk mengantisisipasi apabila terjadi penyekatan-penyekatan.

“Kerawanan itu pasti ada, saya melihat tingkat kesadaran masyarakat sudah cukup baik karena mereka punya pengalaman, akan tetapi yang paling pertama adalah menghimbau dan mengajak kepada masyarakat untuk tidak mengulang kembali terjadinya suasana itu,” pungkasnya. (Ridal CN)