Bantuan Tahap Dua Dari Usman Sidik Untuk Mahasiswa Halsel Disalurkan

TERNATE, CN – Bantuan sembako dari calon Bupati Halmahera Selatan, H Usman Sidik untuk mahasiswa Halmahera Selatan tahap dua telah disalurkan. Para mahasiswa itu merupakan perantau yang memilih tidak mudik di tengah pendemi Covid-19 di Kota Ternate.

Bantuan tahap dua tersebut disalurkan secara simbolis oleh dua putra Usman, yakni Ananta Riski Raya Perdana Sidik dan Attaylah Putra Maheza Sidik kepada perwakilan mahasiswa di sejumlah lokasi, Kamis (7/4/2020).

Setidaknya ada 160 paket sembako yang dibagikan. Usman yang dikonfirmasi secara terpisah berharap, bantuan ini bisa membantu para mahasiswa tersebut selama di Kota Ternate.

“Saya berharap dengan bantuan tahap dua ini mereka bertahan, paling tidak mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak mudik,” ujar Usman.

Dia mengimbau agar para mahasiswa tidak pulang ke kampung dulu. Hal ini supaya setiap orang yang berasal dari zona merah seperti Kota Ternate, tidak menjadi pembawa virus corona ke daerah lain.

“Saya berharap agar mereka tidak pulang kampung sesuai imbauan pemerintah. Karena wabah ini harus dicegah dengan meniadakan perpindahan orang saat lebaran atau dikenal dengan mudik,” imbuhnya.

Usman meminta solidaritas sesama mahasiswa untuk saling membantu pada situasi seperti saat ini. Pemberian sembako tersebut diapresiasi oleh mahasiswa dan pelajar dari Halmahera Selatan.

“Sebenarnya bantuan seperti ini harus dari Pemda Halmahera Selatan dan kami sudah lama berharap sejak pendemi ini ada, namun tidak ada bantuan dalam bentuk apapun dari pemda,” kata Reki Tomangkoko asal Desa Galala, Mandiloli Selatan di asrama mahasiswa Bobo Mandioli Utara di Kelurahan Toloko, Ternate Utara. (Red/CN)

Penyebaran Video Ketua PKC Malut, PC PMII Kota Ternate Bakal Ke Jalur Hukum

TERNATE, CN – Atas penyebaran Vidio Push Up Pimpinan Wilayah Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC- PMII) Yuhlif Asagaf yang secara sengaja dilakukan oleh oknum dan menyebutkan identitas PMII dalam video, kini mendapat sorotan  dari Pengurus Cabang PMII Se Maluku Utara (Malut).

Atas sikap tak terpuji yang dilakukan oleh pelaku penyebaran vidio, PMII se- Malut mendesak agar oknum tersebut segera meminta maaf secara terbuka melalui media, jika tak di indahkan maka prosesnya berlanjut ke jalur Hukum. Karena suda mencederai PMII secara kelembagaan

Ketua Pc-PMII Kota Ternate Musadat Ishak, Kamis (07/05/2020), Ia menyampaikan bahwa, jika permintaan diatas tidak diindahkan oleh oknum penyebaran video, maka PMII  secara lembaga dengan tegas akan membawa ke jalur hukum.

“Kami meminta agar pihak yang melakukan dan sengaja menyebar video tersebut agar minta maaf secara terbuka kepada pengurus PKC PMII Maluku Utara atau Kader PMII Se-Malut,” tegasnya.

Karena menurut kami, sanksi yang suda di berikan kepada Ketua PKC terkait menggunakan masker suda di lakukan untuk menghargai petugas keamanan.

“Tetapi kenapa harus di video dan sebarkan..?,” tanya dia.

Musadat bilang, PMII Secara lembaga merasa sesali dan resah terhadap sikap oknum tersebut yang menyebutkan PMII Maluku Utara secara kelembagaan dalam video tersebar.

“Kami merasa tersinggung terkait lontaran di dalam video yang berdurasi sekitar 01.04 menit menyebutkan nama. Ini berarti kami sebagai Kader PMII di Malut tidak mau menggunakan masker secara kolektif dan melanggar anjuran pemerintah di tengah wabah Covid-19,” tutur Musadat

Musadat Menegaskan jika oknum tersebut mengabaikan permintaan ini, maka pengurus PMII koter secepatnya akan menggandeng LBH dan bidang hukum dan Ham PMII Malut untuk sama-sama mendatangi Polda Malut dan mengadukan hal ini.

“Jika permintaan diatas tidak di indahkan, selain dari lapor ke polisi,  kami juga melaporkan persoalan ini ke PB -PMII yang ada di jakarta untuk menekan ke seluruh kader PMII ,” pungkasnya. (Red/CN)

PMII Akan Laporkan Oknum Penyebaran Video Push Up Ketua PKC Malut

TERNATE, CN – Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII Maluku Utara) menyesalkan sikap Oknum melakukan perekaman tanpa seizin dan menyebarkan video saat Yuhlif melakukan Push Up.

“Ini perekaman video mau jadikan apa? Bahan lucu-lucuan, atau apa. Kami melihat sikap oknum tersebut adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab seperti preman,” cetus Iksan Sekertaris PKC PMII Maluku Utara. Melalui rilis yang diterima media ini. (7/5/2020).

Meski begitu, kami menghargai kewaspadaan warga ditingkatan kelurahan dalam menjaga lingkungan dari penyebaran Covid 19. Misalnya ketika pemberlakuan wajib masker disuatu kelurahan, selanjutnya ada orang yang lalai harus diberi sanksi teguran dan lainnya seperti Push Up itu harus diakui. Namun tindakan perekaman penyebar video ini bagi kami tindakan yang tidak etis apalagi sampai menyinggung organisasi.

“Oknum yang merekam tanpa seizin ataupun penyebaran video yang berdurasi 1:04 menit bersikap tak ubahnya seperti preman. Silahkan orangnya diberi teguran atau sanksi lainnya. Namun jangan singgung label organisasinya,” tegas Iksan.

Sementara itu, Fahmin Daiyan Ketua Bidang Hukum dan HAM PKC PMII Maluku Utara menyesalkan dan mengutuk tindakan bobrok dan kesewenagan oleh oknum maupun tim gugus tersebut terhadap Ketua Umum PKC PMII Malut.

Lanjut Fahmin, sejauh ini Tim Gugus Tugas Covid 19 dan umumnya Pemerintah Kota Ternate belum berencana melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan cara jaga jarak, pakai masker dan lain sebagaimana yang dihimbau oleh Pemerintah Kota Ternate secara kelembagaan PMII sangat merespon dengan baik, tapi kenapa penanganan kok takaruang alias Amburadul seperti ini, artinya malam dijaga dan siang hari dibiarkan orang berkeliaran berkumpul begitu saja.

“Apa yang dilakukan oleh oknum maupun tim gugus Covid-19 terhadap Ketua Umum PKC PMII Maluku Utara adalah perbuatan yang tidak menyenangkan nama institusi karena sengaja menyebut-nyebut nama label organisasi dalam video yang berlangsung tersebut,” kecam Fahmin.

Kami akan melaporkan model penanganan seperti preman ini, jika oknum tidak segera ditangkap atas penyebaran video ini maka kami akan melakukan undangan ketersinggungan PMII se-Maluku Utara dan menginstruksikan kepada seluruh kader dan anggota untuk melakukan aksi demostrasi.

“Kalau mau penanganan serius ya serius, jang malam dijaga dan siang dibiarkan orang berlalu lalang tanpa teguran tanpa diberi tanpa sanksi, ini aturan macam apa,” sesal Fahmin. (Red/CN)

Bhabinkambtibmas Takome Dampingi Baznas Kota Ternate Bagi Sembako Ke Penerima Manfaat

TERNATE, CN – Giat Bhabinkamtibmas Kelurahan Takome Kota Ternate melakukan Pembagian Sembako dari Badan Ambil Zakat Nasional (Baznas) Kota Ternate Kepada Kaum Duafa, Rabu (6/5/2020) Pukul 11.35 WIT.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Takome Bripka Ekhy Latarima membantu Baznas Kota Ternate dalam rangka penyerahan Sembako bantuan Kaum Duafa di kelurahan Takome yang berjumlah 20 orang yang berhak mendapatkan bantuan.

“Bantuan diserahkan langsung oleh Ketua Baznas Bapak H. Anis Abbas, S.IP, dan Penyerahan bantuan bertempat di Mesjid Nurul Fasah Kelurahan Takome,” ucap Ekhy.

Bripka Ekhy menyampaikan bahwa penyerahan bantuan di sertai dengan Masker dan jumlah nominal dalam setiap Bingkisan, senilai Rp 200.000

“Semoga pembagian bingkiasan untuk merah kebutuhan harian dalam mencegah Covid-19, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan di air yg mengalir. Bersatu melawan Covid-19,” harapnya. (Red/CN)

Tolak Penutupan Jalan, Pedagang Pasar Higienis Berontak

TERNATE, CN – Seluruh pedagang di seputaran Pasar Higienis Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), memprotes keputusan Pemerintah yang menutup akses masuk pasar Higenis dengan cara membrontak dan berhamburan di jalan, Minggu (3/5/2020).

Kemarahan pedagang itu diduga akibat dari penutupan jalan yang membuat mobil pengangkut bahan jualan dan pembeli kesulitan masuk ke pasar.

“Mereka tutup jalan ini, jadi orang-orang yang belanja tidak bisa masuk ke pasar untuk membeli jualan kami,” ungkap Surdi, salah seorang pedagang.

Suardi menambahkan, biasanya penutupan jalan mulai dilakukan pada pukul 15:00 WIT, namun hari ini penutupan sudah dilakukan sejak pukul 09:00 WIT.

“Ini yang membuat kami resah hingga akhirnya kami marah dan membrontak di jalan,” imbuhnya.

Penutupan jalan tersebut dilakukan karena adanya kebijakan tentang kawasan wajib masker dan social Distancing dilokasi tersebut guna mencegah penyebaran COVID-19. (Ridal CN)