Didesak Mundur Dari Jabatan, Kades Tawa: Insyah Allah Saya Sabar, Bijak dan Tidak Mundur

HALSEL, CN – Desakan sejumlah Mahasiswa dan sebagain masyarakat Desa Tawa Kecamatan Kasiruta Timur yang meminta Kepala Desa untuk mundur dari jabatannya, ditanggapi secara dingin oleh Bahtiar Hi Hakim yang merupakan Kepala Desa (Kades) Tawa.

“Berdemokrasi itu ada dinamikanya, mungkin yang kami alami di Desa Tawa saat ini adalah dinamika demokrasi, mungkin pula sebagai bukti Desa Tawa sudah maju dan sudah banyak yang berpendidikan tinggi, insyah Allah ada jalan keluarnya,” ucap Kades Tawa saat ditelpon Wartawan, kamis (6/8/2020).

Sampai saat ini dirinya masih yakin dan merasa tidak bersalah. Kata dia, semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya, menurutnya tidak beralasan.

“Jika saya dituduh menyalahgunakan anggaran DD 2017 hingga 2019 itu tidak benar, karena selama tahun-tahun itu semua kegiatan dilakukan dengan baik dan sudah ada hasil audit inspektorat, dan tidak masalah, hanya dalam bentuk pembinaan,” jelas Tiar sapaan akrabnya.

Tiar juga mengatakan, dengan adanya DD, banyak kegiatan yang dilakukan, seperti infrastruktur Desa berupa talud, pagar, jalan, kantor Desa, lampu penerangan jalan, sanitasi, memberikan beasiswa kepada Mahasiswa dan masih banyak lagi, masyarakat juga turut berpartisipasi dalam setiap kegiatan itu.

“Banyak kegiatan yang kita lakukan dengan sumber anggaran DD dan Alhamdulillah tidak bemasalah dengan hasil audit inspektorat selama ini, lalu saya dituduh salahgunakan DD, dan dilaporkan ke kejari, kan aneh,” beber Tiar.

Saat ditanya tanggapannya atas aksi-aksi mahasiswa di desanya selama ini, dirinya menanggapi dengan dingin dan bijak, itu terjadi karena memang sampai saat ini di masa covid 19 ini, kampus dan sekolah libur, jadi mahasiswa dan pelajar banyak yang pulang di kampung, jadi mereka melakukan kritik.

“Ya itu wajar-wajar saja, dan fenomena itu bukan hanya di desa saya, banyak juga terjadi di desa-desa lain terutama di Halsel,” Katanya.

Namun demikian, Tiar juga menyesalkan tindakan kurang baik jika aksinya diikuti dengan coret-coret dinding gedung, palang kantor desa, megeluarkan kata-kata kotor terhadapnya itu kurang baik.

“Karena kalau saya sebagai kades ya sah-sah saja, tetapi kalau secara pribadi, saya juga punya leluarga anak, istri dan juga punya pendukung dan basis itu yang tolong dimaklumi. Kalau demo ya demo, tapi masa harus palang kantor coret-ceret dan berkata-kata kotor, kan kurang baik,” tutur Tiar.

Sementara itu, terkait desakan untuk mundur dari jabatannya, dirinya menganggap itu desakan yang tidak prosedural dan jika terus didesak mereka akan melanggar hukum. Sebab saya sampai sekarang tidak bermasalah dengan hukum, sehat-sehat, masih tetap menjalankan aktivitas sebagai kades, bahkan membagi BLT di masa covid 19 tidak ada masalah.

“Dalam undang-undang, kades bisa berhenti dalam perjalanan periodesasi jika yang bersangkutan bermasalah dengan hukum, atau berhalangan tetap misalnya sakit, meninggal dunia, tindakan asusila, selama itu tidak terjadi ya tetap menjabat,” beber Tiar.

Terkait aksi penolakan yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa dan sebagian masyarakat kecil terhadap dirinya yang sempat viral, dirinya mengatakan, kejadian itu terjadi saat dirinya sedang dalam kunjungan kerja ke dusun untuk menyeleikan sedikit persoalan antara masyarakat di dusun dan desa induk setelah saat balik mahasiswa dan beberapa masyarakat suda di pelabuhan hendak menolak saya dan masyarakat di dusun Tuamoda untuk masuk desa.

“Saat itu ada polisi dan pak camat, karena suasana memanas, ya suda, sebagai pemimpin saya mengalah, ditakutkan suasana jadi lain maka pak camat dan polisi saja yang turun dari perahu dan saya bersama masyarakat dusun balik ke dusun, itu kronologisnya,” urai Tiar.

Dirinya menghimbau agar masyarakatnya tetap menjaga tali silaturrahim, membangun persaudraan dan tetap menjaga hubungan kekeluargaan.

“Karena desa Tawa itu istilanya satu keluarga, satu rahim, dan merupakan desa yang masih tetap menjaga adat istiadat, nuansa keagamaan tetap terjaga, jadi saya berharap dan berdoa meskipun dilanda konflik tetapi tetap damai,” tutur Kades 2 periode ini. (Ridal CN)

Pemasangan APK 12 Desa di Gene Barat Utara, Warga Siap Menangkan Usman-Bassam

HALSEL, CN – Pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan (Halsel) Hi. Usman Sidik dan Hasan Ali Bassam Kasuba (Usman-Bassam) di Kecamatan Gane Barat Utara, Jamis (6/08/2020) dini hari, Mendapat repon yang cukup luar biasa dari masyarakat.

Pemasangan Alat Peraga Kampanye di Kecamatan Gane Barat Utara di mulai dari Desa batulak, Desa gumira, Desa posi-posi, Desa samad, Desa Samo, Desa Moloku, Desa Nurjihad, Desa Tokaka, Desa Dolik, Desa Fulai dan Berahir di Desa Bosso.

Kepada Media Cerminnusantara.co.id ketua DPD PAN Kabupaten Halmahera Selatan, Mansur Abdulfatah menyampaikan bahwa pemasangan Alat Peraga di 12 Desa Mendapat respon masyarakat yang luar biasa.

Sambung Mansur, antusias masyarakat terhadap pasangan calon Hi usman Sidik dan Hasan Ali Bassam Kasuba di karenakan pasangan calon ini merupakan sosok anak muda yang tangguh dan anak muda yang benar-benar bersikap untuk membawa perubahan untuk masyarakat Halmahera Selatan.

Sebab, kata Mansur sikap yang di ambil oleh Paslon Hi usman sidik dan Hasan Ali Bassam Kasuba untuk melakukan perubahan besar besaran di halmahera selatan Mendapat dukungan dan antusias dari masyarakat halmahera selatan dan Pada hususnya masyarakat Kecamatan Gane Barat Utara yang terdiri dari 12 Desa itu siap menjadi tim sukses Untuk menangkan Usman-Bassam sebgai Bupati dan wakil Bupati Halsel periode 2020-2025.

Selain itu, Kata Mansur bahwa setiap Pemasangan Alat Peraga Kampanye di setiap desa masyarakat selalu bergotong royong untuk memasang APK calon Bupati dan wakil Bupati yang di usung oleh PAN dan beberapa Partai Politik lain untuk Gane Barat Utara sendiri hari ini berakhir di Desa Fulai dan Boso Kecamatan Gane Barat Utara.

“Jadi sampai saat ini, Tim sudah 6 hari berada di Kecamatan Gane Barat Utara, dan tidak ada satu Desa pun yang tidak merespon saat pemasangan APK,” ungkap Mansur.

Ketua DPD PAN juga menyampaikan bahwa setiap Pembentukan Tim di setiap Desa, masyarakat selalu berbondong bondong, Padahal sebelumnya Tim Pemenang Usman-Bassam menargetkan setiap Desa pembentukan Tim Relawan Desa sebanyak 50 orang saja, namun karena antusias warga hingga pembentukan Tim Relawan Desa terdiri sampai 70 Orang bahkan sampai 100 Orang lebih.

“Antusias warga sangat luar biasa di karenakan salah satu tokoh muda makayoa yang berani tampil dengan menjawab seluruh keresahan masyarakat halmahera selatan,” pungkasnya. (Red/CN)

Kodim 1508/Tobelo Gelar Tradisi Penyambutan Dandim Baru

HALUT, CN – Kodim 1508/Tobelo menggelar tradisi dalam rangka menyambut Dandim 1508/Tobelo yakni Letkol Letkol Inf I Putu Witharsana Eka Putra bersama Istri Ny. Ni Luh Muriani, bertempat di Makodim 1508/Tbl Jln. Kawasan Pemerintahan Desa MKCM Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara, Rabu (5/8/2020).

Kegiatan tradisi penerimaan Dandim 1508/Tobelo yang baru merupakan kegiatan yang selalu dilaksanakan setiap kali hadir seorang pemimpin yang akan menempati jabatan Dandim 1508/Tobelo. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memupuk dan meningkatkan jiwa korsa serta rasa bangga terhadap satuan sehingga akan terwujud semangat juang yang tinggi pada setiap prajurit dalam mengemban tugas-tugas selanjutnya.

Tradisi penjemputan tersebut diawali dengan penghormatan oleh Kasdim 1508/Tbl Mayor Inf Robi Manuel dan selanjutnya Dandim bersama istri memasuki Kodim 1508/Tobelo. Kemudian berlanjut dimana anggota jaga memberikan penghormatan senjata dan laporan dari jaga pos. Serta menerima penghormatan berjajar dari regu Jaga Kesatriaan.

Kemudian dilanjutkan dengan penyambutan tari-tarian Tobelo serta berjalan diiringi oleh para Perwira dan anggota, PNS serta Persit KCK cabang XXXI Kodim 1508/Tbl menuju Makodim.

Sertijab Dandim 1508/Tobelo sudah dilaksanakan pagi ini di Makorem 152/Babullah. Sebelumnya Dandim 1508/Tobelo Letkol Inf I Putu Witharsana Eka Putra menjabat Danyonif 731/Kabaresi Brigif 27/Nusa Ina, sedangkan Letkol Inf Raymond Sitanggang akan menempati Jabatan baru sebagai Waasops Kopassus. (Red/CN)

Tidak Netral, Kepala UPTD Kayoa Utara Kerahkan Perangkat Desa Pasang Baliho Balon Petahana 

HALSEL, CN – Sikap tidak Netralitas yang di tunjukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemda Halsel pada setiap momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan wakil Bupati Halsel sudah tidak menjadi rahasia umum lagi. Seperti yang di tunjukan oleh Jubaida Saleh Kepala UPTD Kayoa Utara yang juga karteker Kades Ake Jailolo Kecamatan Kayoa Utara Kabupaten Halmahera Selatan.
    
Yang bersangkutan diketahui telah membawa Alat Peraga Kampanye (APK) berupa Baliho milik Petahana yang juga Bakal calon (Balon) Bupati dan wakil Bupati Halsel  periode 2020-2025 Bahrain Kasuba dan Lutfi Machmud, Baliho yang di bawa oleh Kepala UPTD Kayoa Utara yang juga karteker Ake Jailolo, Jubaida saleh langsung mengerahkan kepada perangkat Desa Bajo Kecamatan Kayoa untuk memasang Baliho tersebut tanpa memberikan biaya pemasangan Baliho kepada para Perangkat Desa dengan alasan atas perintah Bupati Halsel Bahrain Kasuba sehingga para kaur Desa terpaksa melakukan pemasangan baliho tersebut meski tanpa biaya karena karteker Kades Ake Jailolo mencatut nama Bupati Halsel.

Para Kaur Desa Bajo Kecamatan Kayoa yang melakukan pemasangan Baliho tersebut di antaranya, Husain, Idrus, Hasan, Laode Baco, Risno abdulah Alwi , dan Udin Lapata. Para Kaur Desa ini melakukan pemasangan Baliho Petahana secara terang-terangan dan mengabaikan teguran dari Panwas Lapangan PPL Desa Bajo Kecamatan Kayoa, kayu Balok yang di gunakan para Staf Desa saat melakukan pemasangan Baliho Petahana Bahrain Kasuba -Lutfi Mahmud di tanggung oleh Kepala Desa Bajo Kecamatan Kayoa, Hi Ade Yusuf.

Hal ini di sampaikan oleh warga Desa Bajo Kecamatan Kayoa, Ahmad kepada wartawan, Rabu (5/8/2020) mengatakan, pihaknya mendesak kepada Bawaslu Kabupaten Halmahera Selatan segera menangkap Kepala UPTD Kayoa Utara yang juga karteker Kades Ake Jailolo Jubaeda Saleh dan Kades Bajo Kayoa Hi Ade Yusuf serta sejumlah Perangkat Desa Bajo Kecamatan Kayoa Kabupaten Halmahera Selatan karena dinilai tidak Netral dalam mengahadapi Pilkada Halsel, padahal ASN dan perangkat Desa di larang berpolitik praktis.

Sementara itu kepala UPTD Kayoa Utara Jubaeda Saleh dan Kades Bajo Kayoa Hi Ade Hi Yusuf saat di konfirmasi wartawan, Rabu (5/8) melalui saluran Teleponnya, Nomor Handphonenya tidak aktif. (Red/CN)

Pemasangan APK, Ketua DPD PAN Halsel Akui Usman-Bassam Dapat Respon Luar Biasa Dari Masyarakat Gane

HALSEL, CN – Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) periode 2020-2025 Hi. Usman Sidik dan Bassam Kasuba mendapat pujian dan respon yang begitu luar biasa dari masyarakat Halsel. Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua DPD PAN Halsel Mansur Abdulfatah.

“Alhamdulillah dengan respon masyarakat yang begitu luar biasa terkait dengan sikap yang diambil oleh Hi. Usman Sidik dan Bassam Kasuba untuk melakukan perubahan besar di Halmahera Selatan,” ungkap Mansur ketika dikonfirmasi Wartawan Cerminnusantara.co.id, Rabu (5/8/2020).

Untuk itu, Mansur menjelaskan bahwa berbgai Desa yang ada Kabupaten Halsel itu respon masyarakatmya begitu antusias terhadap Usman Sidik dan Bassam Kasuba.

“Jadi mulai Desa Batulak, Gumira, Bosso, Cango, Moloku, Nurjihat, Tokaka dan Terakhir Dolik, Fulai, itu respon masyarakatnya begitu antusias terhadap saudara berdua kita, yaitu Hi. Usman Sidik dan Bassam Kasuba,” jelasnya.

Ia juga memuji Calon Wakil Bupati Halsel Bassam Kasuba bahwa ia adalah anak muda yang tangguh, anak muda yang benar-benar bersikap untuk membawa kesejahteraan masyarakat Halmahera Selatan pada khususnya Gane Barat.

“Dari 12 Desa itu merespon sangat luar biasa terhadap Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan yaitu Usman Sidik dan Bassam Kasuba,” jelasnya lagi.

Sementara dalam pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) sendiri itu semua masyarakat berbondong-bondong, bergotong royong untuk memasang APK Calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung oleh Tujuh Partai Politik itu.

“Jadi sampai saat ini kita sudah 5 Hari di Kecamatan Gane Barat Utara dan dari 12 Desa itu tidak ada satu Desa dan tidak ada satu warga pun tidak merespon terkait dengan pemasangan APK di pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Hi. Usman Sidik dan Ali Hasan Bassam Kasuba,” katanya.

Sementara soal pembentukan Tim. Ketua DPD PAN itu mengatakan lagi bahwa masyarakat berbondong-bondong. Padahal tadinya mereka hanya menyiapkan satu Desa hanya 50 orang, tetapi malah satu Desa terdapat ada 50 dan ada juga 60 hingga 70 orang.

“Mereka sendiri merespon luar biasa karena salah satu tokoh makayoa yaitu sodara Hi. Usman Sidik yang berani tampil dengan menjawab seluruh keresahan masyarakat Halmahera Selatan saat ini, jadi pada intinya tidak ada kendala sama sekali dilapangan,” tutupnya. (Red/CN)