Pembagian BLT Desa Silang Tidak Sesuai Juknis, GMNI Halsel Ancam Lapor Ke Polda Malut

HALSEL, CN – Gerakan mahasiswa nasional indonesia (GMNI) Cabang Halmahera Selatan (Halsel) menilai penyaluran Bantuan Langsung Tunai ( BLT) untuk masarakat tidak mampu di Kecamatan Bacan Timur Selatan tidak sesuai juknis dari Kementrian Desa.

Pasalnya, dalam penyaluran BLT di Desa Silang terdapat banyak ketimpangan. Mulai dari pendataan hingga penerimaan BLT oleh masarakat dinilai menyalai Permendes no 6 Tahun 2020 tentang perubahan permendes no 11 Tahun 2019 tentang prioritas penggunaan Dana Desa Tahun 2020.

“Ada dugaan kuat terjadi penggalapan Alokasi Dana BLT sesuai juknis 25% sampai 30% dari besaran pagu DD Tahun ini dari alokasi Formula Rp 68 Juta ada yang lebih, namun untuk Halsel alokasi total dari 25% adalah Rp 183.600.0000 selama 3 bulan.” ungkap sekertaris DPC GMNI Halsel Sumitro H Komdan ketika menghubungi melalui telepon seluler kepada cerminnusantara.co.id Sabtu (16/5/2020).

Sumitro H Komdan menyebut bahwa dari data dan fakta di lapangan terdapat adanya skenario dari Kepala Desa silang dan BPD dalam penyaluran BLT.

Menurutnya, dalam menghadapi pendemik Covid-19, dirinya menilai Pemerintah Daerah telah menjadikan wabah sebagai lahan empuk dalam meraup keuntungan yang terstruktur secara sitematis dari Kabupaten sampai ke Desa.

Dengan alasan itu, semua Kader GMNI telah di gerakan untuk melakukan pengawalan dan pengawasan penyaluran bantuan BLT di semua Desa di Kabupaten Halmahera Selatan, bahkan dirinya menyebut hasil investigasi di beberapa Desa Bacan Timur Selatan telah di rekap.

“Selesai lebaran kami lapor ke penegak hukum. tapi tidak lapor di Halsel karena masih banyak kasus DD yang menumpuk di meja penyelidikan jadi kita serahkan ke Polda dan Kejati Malut agar 6 DPC GMNI di Malut bisa mengawal sama-sama,” tegasnya. (Rafli CN)

Sumbang Gaji, Bhabinkamtibmas Takome Memberi Sedekah Kepada Para Lansia

TERNATE, CN – Polisi Dermawan Bripka Eki La Tarimaa yang bertugas sebagai Babinkamtibmas di kelurahan takome Kota Ternate, ia menggunakan gajinya untuk membeli sembako kemudian di bagi bagi ke para lansia di kelurahan takome.

Aksi kemanusiaan yang Bripka Eki lakukan pada hari minggu (17/05/20) pukul 10.00 Pagi ia mendatangi rumah-rumah para lansia kemudia membagikan Sedekah Berupa Beras 5 Kg dan Uang.

Kegiatan seperti Ini sering ia lakukan Lakukan, seperti menyambangi Anak Yatim, para Lansia, dengan tujuan menanyakan kebutuhan Hidup dan kesehatan mereka.

Ketika di konfirmasi Wartawan Cerminnusantara.co.id Bripka Eki mengatakan ia memberikan beras Hanya 5 kg dan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan mereka.

“Semoga sedikit sumbangan dari saya ini bisa bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan,” katanaya.

Bripka Eki mengatakan ini adalah bentuk sukur saya kepada Tuhan karena atas rahmatnya, saya diberikan sedikit Rejeki untuk berbagi di tengah pademi Corona.

“Bahwa sebagai seorang Abdi Negara harus Mengutamakan Pelayanan, apa lagi ditengah Pademi Covid-19 ini,” ucapnya.(Red/CN)

Terkait Insiden Pasien Covid-19 Keluar Dari Hotel Sahid, Direktur LSM Rorano Angkat Bicara

HALSEL, CN – Terkait insiden PDP dan Orang posistif Covid-19 yang keluar dari Hotel Sahid (14/05/20), Memberi gambaran penanganan yang tidak baik oleh Pemerintah Daerah.

Dalam tulisan yang di rilis media cerminnusantara.co.id Minggu (17/05/20) Direktur Lembaga Suadaya Masyarakat (LSM) Rorano, Asgar Saleh Menyampaikan bahwa Covid-19 ialah virus yang menular sangat cepat, Sebab itu Statusnya Pandemi karena seluruh dunia terdampak dalam waktu singkat. Covid19 adalah bencana non alam dan sudah jadi Darurat Kesehatan

Sementara Kapasitas kesehatan kita di Maluku Utara tidak siap, ini artinya Semua serba darurat dan berusaha menyesuaikan diri agar bisa bertahan, bahkan perbandinganya dulu belum ada Lab, sekarang sudah ada, Dulu belum ada kematian sekarang sudah ada.

Lanjutnya, Kondisi seperti ini serba salah, Bisa dibayangkan bagaimana kita harus mencari imam untuk shalat jenazah di tengah malam hanya karena semuanya belum terbiasa

Sementara itu Poin penting menurut Asgar ialah, masalah kepercayaan pada Otoritas Kesehatan (Dokter). Rasanya aneh jika ada yang sakit lalu ke dokter dan divonis malaria, TB, HIV, Demam Berdarah, Diabetes Melitus dan banyak penyakit lainnya, kita terima vonis itu dan membeli obat atau bersedia di rawat di RS agar sembuh. Dalam kasus Covid-19 ini, ada yang malah melawan keputusan Dokter

Asgar saleh melihat penyebabnya dari sisi Sosial Ekonomi, Ia mengatakan tragedi insiden Sahid Hotel adalah tamparan bagi pemerintah Daerah

“Alasannya, mereka keluar antara lain karena tidak ada jaminan kepada keluarga, ada yang isteri dan anaknya tak punya duit, ada yang listrik diputus, ada yang kosan belum bayar. Intinya mereka minta kepastian,” kata Asgar

Asgara Saleh menyampaikan bahwa, dari 77 kasus positif, mayoritas adalah laki-laki dan sebagian besar adalah Kepala Keluarga yang selama ini menafkahi hidup mereka. Sebab sebulan atau lebih dikarantina itu memukul ekonomi keluarga mereka.

“Bisa di bayangkan bahwa Ada rutinitas yang hilang, ada tanggungjawab yang tak bisa dilakukan karena di karantina, fungsi sebagai pemberi nafkah hilang dan Keluarganya susah sebab Sebulan tidak ada uang,” ucapnya.

Maka Kata Asgar, Pemerintah Daerah yang harus mengganti peran ini, Sebab ini bencana nasional, Tugas pemerintah tidak hanya sebatas karantina pasien tetapi memastikan seluruh kehidupan sosial ekonomi keluarga pasien berjalan normal.

“Katanya punya dana miliaran, Kalo satu KK yang sementara dikarantina disubsidi 3 juta per bulan untuk beli beras, bayar listrik dan air, beli ikan, beli susu untuk anak mereka, pasti tidak sampai 100 juta,” pungkas Asgar (Red/CN)

Operasi Cipkon Jelang Lebaran, Polsek Pulau Bacan Grebek Pabrik Penyulingan Miras Tradisional

HALSEL, CN – Polsek Pulau Bacan berhasil musnahkan 450 liter bahan baku mentah pembuatan miras ( saguer ) dan mengamankan 10 liter miras jenis Cap Tikus siap edar.

Ratusan Liter bahan baku mentah pembuatan miras dan puluhan liter miras siap edar diamankan dalam giat cipta kondisi jelang hari Raya Idul Fitri Tahun ini yang di Pimpin langsung Kanit Patroli AIPTU Munir Abdullah., bersama 5 anggotanya, Sabtu (16/5/20).

Aparat Korps berbaju coklat kembali menyisir kawasan hutan di Desa Marabose Kec. Bacan Kab. Halsel yang di sinyalir tempat produksi miras tradisional jenis cap tikus.

Alhasil ditemukan dari hasil penggrebekan yaitu 1 tempat penyulingan miras yang terdapat beberapa alat yang digunakan untuk penyulingan serta ratusan liter bahan baku mentah pembuatan miras dan 10 liter miras siap edar.

Sedangkan pemilik tempat penyulingan miras terlebih dahulu mengetahui kedatangan petugas dan berhasil melarikan diri, meski demikian polisi tetap mencari tau kepemilikan tempat penyulingan miras, sehingga kedepan tidak ada lagi tempa penyulingan seperti itu.

Kapolsek Pulau Bacan IPTU Albertus Mabel, S.I.K., saat di konfirmasi membenarkan adanya Razia miras oleh personilnya.

Lanjut Kapolsek, miras merupakan sumber pemicu masalah yang sering kerap menimbulkan kejahatan maupun kriminalitas jelang hari raya Idul Fitri.

Operasi Cipkon, tuturnya kerap kami laksanakan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kab. Halsel.

“Cipkon dengan sasara miras dilakukan untuk meminimalisir tindak pidana kejahatan yang bersumber dari pengaruh penggunaan miras yang kerap terjadi,” tutupnya. (Hafik CN)

BNI Ternate Distribusikan Kartu Keluarga Sejahtera di “Pelosok Halmahera”

TERNATE, CN – Saat setiap warga Negara dianjurkan untuk membatasi aktivitas karena saat ini tengah dilanda pandemi Corona Covid-19, disisi lain kebutuhan bagi kelompok masyarakat ekonomi lemah menjadi sangat mendesak, karena dampak wabah ini telah menekan perekonomian, menurunkan produksifitas, serta berakibat pada banyaknya karyawan yang dirumahkan terlebih sampai berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK).

Sehingga pemerintah segera melakukan penyaluran berbagai bantuan sosial (Bansos) melalui Bank – Bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yang ditunjuk Kementrian Sosial Republik Indonesia. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah salah satu Bank yang ditunjuk untuk mendistribusikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Penyaluran Program Sembako Covid-19 Tahun 2020.

Untuk Maluku Utara, BNI Cabang Ternate ditunjuk untuk mendistribusikan KKS Penyaluran Program Sembako Covid-19 tahun 2020 di Kabupaten Halmahera Barat, dan Sabtu (15/5) telah mulai melakukan pendistribusian.

Penyelia Penjualan BNI Cabang Ternate, Nurhayat mengatakan Pendistribusian KKS dilaksanakan di 8 kecamatan yaitu Jailolo, Jailolo Selatan, Sahu, Sahu Timur, Ibu, Ibu Selatan, Tabaru dan Loloda dengan jumlah desa adalah 148 di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) dan diberikan ke 2.953 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Pendistribusian ke 2.953 KPM yang dilakukan dengan transportasi laut dan darat ini diikuti sekitar 30 Pegawai BNI Ternate, hadir pula pada kegiatan ini diantaranya Pemimpin BNI Cabang Ternate, Jonathan Lapian, Pemimpin Bidang Pemasaran Zulkifli Salampessy, Pemimpin Bidang Pelayanan Nasabah Maria A. Manu serta pendamping dari masing-masing kecamatan dan tenaga pengamanan dari kepolisian. Pemimpin BNI Cabang Ternate, Jonathan Lapian yang juga ikut melakukan Pendistribusian mengatakan, Sesuai arahan Presiden Jokowi bahwa penyaluran bansos dilaksanakan sebelum Hari Raya idul fitri 1441 H, sehingga kami segera melakukan pendistribusian, meskipun berada dalam tekanan wabah Covid-19, kami tetap menerapkan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.

“Sesuai arahan Presiden Jokowi bahwa penyaluran bansos dilaksanakan sebelum Hari Raya idul fitri 1441 H, sehingga kami segera melakukan pendistribusian, meskipun berada dalam tekanan wabah Covid-19, kami tetap menerapkan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19,” ujar Jonathan.

Jonathan menambahkan, BNI menyatakan siap menjadi digital banking partner untuk program yang terkait dengan subsidi ataupun bantuan sosial dari pemerintah, termasuk bansos KKS Program Penyaluran Sembako COVID-19 Tahun 2020 ini.

BNI juga yang memperkenalkan kemudahan menggunakan teknologi perbankan untuk menajamkan penyaluran bansos agar bisa dilakukan secara nontunai (Cashless) dan memenuhi prinsip 6T seperti yang diharapkan pemerintah, yaitu tepat sasaran, tepat kualitas, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, dan tepat administrasi.

Sementara itu, Pemimpin Bidang Pemasaran BNI Ternate, Zulkifli Salampessy menyampaikan terima kasih kepada Pendamping Kecamatan, Pengamanan dari Kepolisian serta Karyawan/ti Bank BNI yang sama-sama ikut mendampingi guna mempercepat proses pendistribusian dimaksud.

“Semoga apa yang kita lakukan ini selain karena menjalankan tugas dan tanggung jawab juga bernilai ibadah di Bulan suci ramadhan ini,” harap Pak Zul sapaan Zulkifli. (Bur CN)