HPMJ dan Puskesmas Jiko Lakukan Penyemprotan Disinfektan ke Tempat Ibadah dan Fasilitas Umum

HALSEL, CN – Himpunan Pelajar Mahasiswa Jiko (HPMJ) bekerja sama dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Jiko Kecamatan Mandioli Selatan, melaksanakan kegiatan penyemprotan Disinfektan pada rumah ibadah, kios, dan Fasilitas umum sekaligus mengsosialisasikan kepada masyarakat di Desa Jiko Kecamatan Mandioli Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan.

Kepala Puskesmas Jiko Jahra talib Amd keb, menyampaikan kepada media ini bahwa saat ini telah melaksanakan kegiatan penyemprotan pada tempat-tempat duduk pasien dan gang-gang pintu masuk keluar pasien, demi mencegah penanganan Covid-19 (Corona Virus).

Upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona atau Covid-19 terus dilakukan Pemerintah Indonesia. Berbagai imbauan, ajakan terus digalakkan untuk mengedukasi warga perihal penularan virus corona.

Dalam hal ini, Himpunan Pelajar Mahasiswa Jiko (HPMJ) bekerjasama dengan puskesmas Jiko setempat melakukan penyemprotan disinfektan kerumah rumah warga, tempat ibadah, dan fasilitas umum sebagai antisipasi terhadap penyebaran covid-19, Jumat (15/05/2020).

Selain itu, Ketua HPMJ Dirman Korma juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Desa Jiko Kecamatan Mandioli Selatan agar tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan melibatkan orang banyak.

“Harapannya, agar masyarakat tetap terjaga kesehatanya, mengingat pandemi atau virus  corona sangat berbahaya dan mudah menular. Sebaiknya kita harus tetap waspada dan hati-hati. Kita tunda dulu kegiatan-kegiatan yang kurang penting. Ikuti aturan pemerintah,” ujar Dirman Korma. (Red/CN)

5 Nama Pembunuh Ikbal Dikantongi Polres Halsel

HALSEL, CN – Polres Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) saat ini sudah mengantongi 5 pelaku pembunuhan sadis Ikbal Ode Antara alias La Iki (25) yang terjadi di Kecamatan Obi.

Kepada Media cerminnusantara.co.id Jumat (15/05) Kasat Reskrim Polres Halsel IPTU Dwi Gastimur Wanto menyampaikan bahwa penangan kasus tersebut terbilang hati – hati pasalnya, kondisi Tempat Kejadian Perkara (TKP) masih dijaga ketat Personil Polisi.

“Pasukan Intel kita masih ada di TKP, sejauh ini kita sudah kantongi 5 pelaku,” ujarnya.

Lanjutnya, sementara kita masih menunggu laporan kondisi teraman di TKP untuk pengamanan para Personil dilapangan dikhususkan penjagaan di Polsek Obi, menjaga keamanan masa,

Terkait 5 Nama yang telah di kantongi, IPTU Dwi Gastimur Wanto menyampaikan pihaknya belum bisa mempublish nama 5 pelaku tersebut, sebab masih dalam penanganan pengamanan konflik.

“Para pelaku berfariasi, ada yang dari keluarga Almarhum Yulia (16), ada pula dari warga sekitar,” ungkapnya.

Diketahui pelaku pembunuhan terhadap Yulia (16) gadis pelajar di SMK Pelayaran Pulau Obi, akhirnya tewas diamuk masa, Selasa (12/5/20), malam sekitar pukul 22: 34 WIT. Pelaku yang diketahui bernama La Iki (25), berhasil ditangkap warga saat hendak melarikan diri. Warga dirasuki emosi secara brutal memukul pelaku menggunakan batu, kayu dan benda tajam lainnya hingga tewas.

Sedangkan kakaknya Adenan Ode Anatara (27), juga berhasil ditangkap saat hendak melarikan diri di Desa Alam Pelita, Kecamatan Obi Barat. Dia ditangkap oleh babinsa Desa setempat Serda Anyong W, bersama warga. (Red/CN)

Rumah Mewah Kadis Pertambangan Provinsi Malut, Ini Reaksi Warga Netizen

HALSEL, CN – Rumah Kepala Dinas Pertambangan Provinsi Maluku Utara (Malut) Hasim Daeng Barang terbilang sangat mewah, terlihat dari postingan salah satu akun FaceBoock Adhy Mandela yang di unggahnya di Grub HALMAHERA SELATAN 2020.

Sebuah rumah mewah lantai Tiga yang baru dibangun dengan beberapa pekerja yang melaksanakan pekerjaan rumah tersebut.

Terpantau dari media Cerminnusantara.co.id, jumat (15/05/20) Dari hasil unggahan akun FaceBoock Adhy Mandela inilah mendapat komentar dari netizen diantaranya:

Akun Faceboock (fb) Muhammad Majid yang mengatakan ini rumah ka istana.

Ada juga akun Facebook (fb) Paula Quinli yang mengatakan Kadis pertambangan hebat eee,, Rumah kayak istana.smga selesai cpatlah capat menikmati kenyamanan rmh yang mewah.

Selain itu Akun Facebook (fb) atas nama Prakas Jauhari mengatakan, dalam komentarnya, oh..itu sudah karena APBD deng gaji kan gaji lebe basar, jadi harus cari lgi pejabat yang bagitu ,,semakin banya pejabat yg bgtu semakin maju tong p Daerah.

Tak hanya itu, Akun Faceboock (fb) atas nama Abdila Pauladi dalam komentarnya mengatakan, Pendapatan besar harus di imbangi degan prestasi yg besar juga, supaya masyarakat juga puas dengan kinerja kalian.

Dari unggahan akun FaceBoock Adhy Mandela inilah menuai berbagai komentar yang berisi kritikan dan ada juga yang memuji dari 50 komentar para netizen.(Red/CN)

Bidan Desa Loleomekar Bantah Marah Pasien Melahirkan

HALSEL, CN – Terkait dengan berita yang di tayangkan sebelumnya di media cerminnusantara.co.id tentang Bidan Desa Leleomekar memarahi pasien saat melahirkan itu tidak benar karena hal tersebut terjadi miskomunikasi antara Bidan Desa dan pasien.

Ketika dikonfirmasi wartawan cerminnusantara.co.id, Kamis (14/5/2020) Bidan Desa Suryati M. Zen menceritakan Kronologisnya bahwa pada hari Minggu 3 Mei 2020 Pukul, 09.00 WIT. Datang seorang Biang Kampung ke Bidan Desa Suriyati M. Zen dengan maksud memanggil Bidan ke Desa Loleomekar untuk memeriksa kondisi anak dari salah seorang dengan Keluhan Pusing, Mual dan Muntah Karena Kehamilan Trimester Pertama, setelah itu, Biang mengatakan kalau ada ibu hamil inisial. LD tidak bisa berjalan, akhirnya Bidan Suriyari M. Zen memutuskan untuk kerumah Pasien untuk mengecek kondisi pasien tersebut.

“Saya sempat melakukan pemeriksaan tekanan darah menanyakan keluhan yang di rasakan pasien, tetapi pasien hanya mengatakan telapak kakinya terasa sakit, jadi saya pun lanjut menanyakan lagi apakah sudah ada tanda untuk persalinan? Tapi pasien mengatakan tidak ada tanda-tanda persalinan,” ungkap Bidan Desa.

Pasien LD (19) itu hamil anak pertama dan taksiran persalinan LD pada 10 Juni 2020 , jadi Bidan tidak melakukan pemeriksaan dalam pada pasien, hanya saja bidan menjelaskan tanda-tanda persalinan pada pasien, apabila di dapatkan tanda-tanda seperti yang telah di jelaskan oleh Bidan, maka segerahlah menghubungi Bidan Desa, karena di Desa Loleomekar tidak ada fasilitas Kesehatan berupa Pustu/Polindes.

Kemudian Bidan Desa memutuskan untuk balik ke Rumah Dinas di Desa Loleojaya untuk Sholat Dohor, selesai sholat Dohor Bidan kembali ke Desa Loleomekar pada Pukul 13.10 WIT. Untuk melakukan screening pada sasaran ODP Covid-19 sampai dengan Pukul 16.00 WIT. Setelah selesai Bidan kembali ke rumah Dinas di Desa Loleo Jaya untuk Sholat dan beristirahat.

Setelah itu, pada Pukul, 16.50 WIT , datang salah seorang Kader mengatakan LD mau melahirkan, Jam 17.00 WIT, Bidan Suriyati pun tiba di Desa Loleomekar dengan Ambulance bertujuan menjemput pasien untuk di bawah ke Puskesmas, namun LD sudah melahirkan di tolong oleh Biang Kampong dengan kondisi bayi tidak menangis, tali pusat layu dan membiru. Spontan Bidan Suriyati pun langsung melakukan pertolongan pertama, namun bayi tidak dapat di selamatkan.

“Menurut keterangn keluarga dan mama Biang ketika saya tanyakan bahwa bayi tersebut sudah lahir kurang lebih 1 jam lalu dan mengalami atau tertahan lama di jalan lahir dengan kondisi ada lilita tali pusat,” jelasnya.

Hal ini, membuat Bidan Suriyati marah ke pasien dan keluarga serta Biang karena keluarga dan Biang sebelumnya tidak memanggil Bidan. Padahal saat itu posisi Bidan Suryati masih di Desa Loleomekar memeriksa sasaran memeriksa ODP Covid-19, namun keluarga membela diri dengan mengatakan kalau LD melahirkan secara tiba-tiba tanpa ada rasa sakit dan tidak tanda-tanda mau melahirkann hal ini tidak dapat di terima secara ilmu pengetahuan.

“Karena sudah berada di tempat kehjadian, saya juga memeriksa kondisi Ibu LD yang saat itu tidak mengalami masalah sebelum kembali ke Puskesmas untuk melaporkan kejadian ini kepada bidan Koordinator dan Kepala Puskesmas, namun saya sempat memintaa maaf ke keluarga dan pasien karena sudah marah-marah ke pasien dan Keluarga pasien pun menerima dan mengatakan kalau yang salah bukan Bidan tetapi keluarga pasien sendiri karena terlambat memanggil Bidan, tetapi papa mantu pasien Ibu LD tidak terima cucunya tersebut meninggal dan mengatakan mau melaporkan kejadian tersebut ke Dinas karena Bidan Desa tersebut Bukan PNS tetapi PTT,” ucapnya.

Selain itu, Suyati mengaku bahwa ia langsung sampaikan kepada Kepala Puskesmas Loleo Jaya dan Bidan Koordinator dan pada pukul 21.00 Kepala Puskesmas beserta Bidan Koordinator dan Bidan suriyati serta beberapa teman Puskesmas langsung mendatangi rumah Kepala Desa Loleomekar dan Biang untuk mengklarifikasi kejadian tersebut.

“Kepala Desa Loleomekar mengatakan ini bukan salah Bidan atau mama Biang, tetapi salah ibu LD sendiri karena menyembunyikan keluhan atau tanda-tanda melahirkannya baik kepada Bidan maupun Biang dan dia juga mengatakan bahwa dia akan memanggil papa mantu dari pasien untuk menjelaskan kejadian sebenarnya dan menyuruhnya untuk meminta maaf kepada Bidan,” pungkasnya.

Suryati menambahkan, namun sampai saat ini papa mantu dari pasien belum meminta maaf kepada Bidan Suriyati.

“Tapi malah muncul berita mengenai kejadian tersebut,” tutupnya. (Red/CN)

Bupati Halsel Bahrain Kasuba Dinilai Bohongi Penambang Kasubibi

HALSEL, CN – Bupati Halmahera Selatan (Halsel) Bahrain Kasuba dianilai Bohongi penambang Kasubibi.

Pada awalnya Bupati Halsel izinkan tambang rakyat tetap beroperasi di tengah pandemi Corona, Alsannya warga setempat saat ini sedang mencari kebutuhan ekonomi untuk persiapan memasuki bulan Ramadhan.

Meski begitu, Bahrain meminta kepada masyarakat yang bukan warga Kabupaten Halsel, agar segera meninggalkan lokasi tambang rakyat di Desa Kusubibi,” hail itu di sampaikan di hadapan sejumlah awak media pada Senin (6/4/2020), di Kantor Bupati Halsel.

Namun pernyataan Bupati Halsel ini berubah di saat para penambang mulai beroprasi, dan bahkan ada yang belum beroprasi pengolahan hasil tambang mereka namun bupati Halsel menutup Tambang Kasubibi, hal ini menimbulkan reaksi penambang bahwa bahrain telah bohongi warga penambang

Melalui Kabag hukum Ilham Abubakar diruang kerjanya Rabu (13/05). Bupati kabupaten Halmahera Selatan Bahrain Kasuba menegaskan tambang emas desa kusubibi Kecamatan Bacan Barat harus ditutup.

Pasalnya, menabrak 3 hukum, diantaranya melanggar undang-undang Kehutanan, undang-undang lingkungan hidup, undang-undang pertambangan serta Undang-undang 23 terkait pemerintahan daerah,” ujar Abubakar

Abubakar melanjutkan “bahwa Instruksi Bahrain Kasuba sudah disampaikan ke camat bacan barat Lasihamu untuk ditindaklanjuti sesuai surat perintah.

Lewat Kabag Hukumnya Bupati Halmahera selatan menegaskan pihaknya akan rangkul TNI Polri guna menutup aktifitas tersebut.

“Jika tetap membandel, maka kita akan serahkan ke ranah hukum, sebab status hukumnya ilegal,” tegasnya. (Red/CN)