DD Telah Dicairkan, 231 Kepala Desa di Halsel Belum Membagikan BLT

HALSEL, CN – Sebagian besar Desa di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut) yang terdampak penanganan virus Corona atau (Covid-19), ternyata hingga kini belum menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Tahap pertama dari Pemerintah Desa.

Dana Bantuan yang bersumber dari Dana Desa (DD), sebagaimana kebijakan Pemerintah Pusat yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 40/PMK.07/2020 tentang pengelolaan Dana Desa yang akan di gunakan untuk BLT sebagai bentuk kegiatan penanganan dampak Covid-19 yang memberikan efek negarif terhadap Perekomomian masyarakat dengan besaran Rp 600 ribu per Kepala Keluarga (KK) selama 3 bulan yang musti dibagikan sejak April lalu hingga Juni mendatang, ternyata belum tersalurkan ke seluruh Desa di Wilayah Halsel.

Berdasarkan data yang dikantongi dari di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Halsel, tercatat baru 18 Desa yang menyalurkan Bantuan BLT menggunakan Dana Desa dari Total 249 Desa. Itu artinya masih tersisah 231 Desa yang belum membagikan dana tersebut pada masyarakat, Padahal saat ini masyarakat Halsel dalam kondisi terdesak akibat dampak Pandemi Corona.

Kepala DPMD Halsel, Bustamin Soleman saat dikonfirmasi, Jumat (8/5/2020), menjelaskan bahwa data yang mereka terima sehingga hari ini baru 18 Desa yang menyalurkan bantuan BLT Tahap Pertama, sedangkan sisanya belum menyalurkan. Padahal proses pencairan sudah di lakukan.

“Saya tidak tahu alasan kenapa Desa lain belum salurkan padahal anggarannya sudah cair,” tutur Bustamin.

Lanjut Bustamin, padahal sudah ada surat edaran Bupati Nomor 140/40/2020 tertanggal 28 April lalu, tentang tanggap darurat Covid-19 perihal Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Padat karyaTunai. Dimana isi dari edaran Bupati itu lebih dititikberatkan pada kebijakan BLT di 249 Desa di Halsel.

“Intinya seluruh Desa di Halsel wajib hukumnya untuk berikan BLT pada masyarakat berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI nomor 40/PMK.07/2020,” katanya.

Adapun syarat para penerima mendapatkan BLT itu mereka yang tidak mendapatkan bantuan lain, sehingga tidak dobel, misalnya bantuan PKH, Program non tunai atau kartu sejahtera, kemudian BLT pusat, Kartu Prakerja maupun Bantuan yang bersumber dari APBD seperti Sembako tidak berhak mendapatkan BLT dana desa.
Olehnya itu diharpkan pada seluruh Kepala Desa (Kades) untuk segera memasukan data nama nama penerima BLT, baik itu yang belum maupun yang sudah menyalurkan bantuan untuk ditetapkan dalam SK Bupati paling lambat pekan depan.

“Saya tidak tahu alasanya apa sampai terlambat, tapi sebagian besar Kades beralasan terlambat Informasi, karena itu Pemkab Halsel meminta supaya seluruh Kades segera menyerahkan data nama penerima bantuan ke DPMD,” tegas Bustamin.

Berikut ke 18 Desa yang sudah menyalurkan bantuan BLT, diantaranya Desa Lele, Gala, Sum, Tabamusa, Doro, Wiring, Gonone, Pulau Gala, Karamay, Dorolamo, Sagawele, Bisori, Kupal, Ngute Ngute, Guyap, Dokumoloku, Kaireu dan Lemo Lemo. (Hafik CN)

Pemdes Kukupang Tidak Transparan Anggaran Dana Desa, IPPMAKU Bakal Gelar Aksi

HALSEL, CN – Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kukupang (IPPMAKU) akan melaksanakan sebuah kegiatan yang bertajuk lokal serta mengundang Badan Permusyaratan Desa (BPD) untuk hering bersama secara terbuka yang berkaitan dengan transparan Anggaran Dana Desa dan mengevaluasi kinerja Pemerintah Desa.

Secara Administrasi IPPMAKU telah melayangkan undangan formal kepada Ketua BPD beserta Anggota, namun undangan tersebut tidak di respon, sementara IPPMAKU kedatangan Ketua BPD dan anggotanya namu tak kunjung datang tanpa alasan.

Diketahui, bukan baru pertama kali IPPMAKU melakukan hering dengan Pemerintah Desa, tapi sudah kedua kalinya dengan hasil yang sama yakni tidak pernah di respon oleh Pemerintah Desa.

Dari sikap yang dilakukan oleh Pemerintah Desa ini, Ikatan Pemuda Pelajar mengaku kecewa atas perlakuan tidak bersosial yang di lakukan oleh Pemerintah Desa Kukupang.

Pada hal dari Tahun 2019-2020 tidak ada tranparan Anggaran Dana Desa dari pihak Kepala Desa kepada masyarakat.

Ketika ditemui cerminnusantara.co.id, Ketua OKK Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Kukupang Hendra Nawawi menyampaikan bahwa sudah dua kali mengadakan pertemuan antara Pemdes IKPPMKU.

“Sudah dua kali kami mengadakan acara hering bersama dengan Pemerintah Desa, namun tidak di respon, baru tidak ada alasan yang jelas,” kaanya. (07/05/2020).

Hendra menyampaikan lagi, tujuan mereka buat hering tersebut agar Pemdes bisa mengevaluasi terkait Pembangunan Desa.

“Tujuan kami buat hering ini agar supaya supaya Pemerintah Desa bisa mengevaluasi tentang Pembangunan Desa karena yang menjadi persoalan Dana Desa dari Tahun 2019-2020 itu di kemanakan karena masyarakat selalu bertanya soal ini, maka kami selaku Putra Daerah Desa Kukupang apa salahnya membuat Hering agar Pemerintah Desa bisa transparansi soal penggunaan Dana Desa,” jelasnya.

Selain itu ia menegaskan, Jika Pemerintah Desa tidak merespon soal ini, mereka menyatakan sikap dengan tegas akan mengkinsolidasi massa berbagai elemen mahasiswa.

“Kami nyatakan sikap dengan tegas, akan melakukan konsolidasi secara besar-besaran berbagai elemen mahasiswa bersama masyarakat untuk menyuarakan keluhan masyarakat kukupang terkait dana desa yang tidak transparan oleh Pemerintah Desa Mukupang,” tegas Hendra. (Red/CN)

Pemda Berikan Ambulance di Puskesmas Kecamatan Obi Barat

HALSEL, CN – Ditengah pandemi Covid-19, pastinya semua orang membutuhkan berbagai macam peralatan, guna mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19 yang saat ini mendunia.

Mulai dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah mempersiapkan dan distribusikan peralatan untuk memutuskan mata rantai virus Corona atau Covid-19.

Hal tersebut dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Maluku Utara (Malut).

Di Kecamatan Obi Barat Pemda Halsel kini distribusikan Alat Bantuan berupa Ambulance.

“Terimakasih kepada Pemkab Halsel dan Dinas Kesehatan atas pemberian Ambulance kapada Puskesmas Kec. Obi Barat. Jadi torang (Mereka) so senang orang Obi Latu,” tulis salah satu akun Facebook di Groub Fb Kepulauan Obi, Rabu (6/5/2020) (Red/CN)

Bantuan Tahap Dua Dari Usman Sidik Untuk Mahasiswa Halsel Disalurkan

TERNATE, CN – Bantuan sembako dari calon Bupati Halmahera Selatan, H Usman Sidik untuk mahasiswa Halmahera Selatan tahap dua telah disalurkan. Para mahasiswa itu merupakan perantau yang memilih tidak mudik di tengah pendemi Covid-19 di Kota Ternate.

Bantuan tahap dua tersebut disalurkan secara simbolis oleh dua putra Usman, yakni Ananta Riski Raya Perdana Sidik dan Attaylah Putra Maheza Sidik kepada perwakilan mahasiswa di sejumlah lokasi, Kamis (7/4/2020).

Setidaknya ada 160 paket sembako yang dibagikan. Usman yang dikonfirmasi secara terpisah berharap, bantuan ini bisa membantu para mahasiswa tersebut selama di Kota Ternate.

“Saya berharap dengan bantuan tahap dua ini mereka bertahan, paling tidak mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak mudik,” ujar Usman.

Dia mengimbau agar para mahasiswa tidak pulang ke kampung dulu. Hal ini supaya setiap orang yang berasal dari zona merah seperti Kota Ternate, tidak menjadi pembawa virus corona ke daerah lain.

“Saya berharap agar mereka tidak pulang kampung sesuai imbauan pemerintah. Karena wabah ini harus dicegah dengan meniadakan perpindahan orang saat lebaran atau dikenal dengan mudik,” imbuhnya.

Usman meminta solidaritas sesama mahasiswa untuk saling membantu pada situasi seperti saat ini. Pemberian sembako tersebut diapresiasi oleh mahasiswa dan pelajar dari Halmahera Selatan.

“Sebenarnya bantuan seperti ini harus dari Pemda Halmahera Selatan dan kami sudah lama berharap sejak pendemi ini ada, namun tidak ada bantuan dalam bentuk apapun dari pemda,” kata Reki Tomangkoko asal Desa Galala, Mandiloli Selatan di asrama mahasiswa Bobo Mandioli Utara di Kelurahan Toloko, Ternate Utara. (Red/CN)

Satu Orang Penambang Kusubibi Pingsan Diduga Terinfeksi Covid-19

HALSEL, CN – Satu Orang penambang rakyat Kusubibi kecamatan Bacan Barat diduga kuat terpapar virus Corona atau covid 19, penambang yang berasal dari Kota Bogor Provinsi Jawa Barat ini langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Labuha pada kamis (7/5) malam pukul 20.30 WIT dengan Speed Boat.

Informasi yang diperoleh disebutkan, satu orang dari Tambang Kusubibi diduga terpapar Virus Corona atau Covid 19 karena mengalami sakit dengan gejala batuk, sesak nafas dan demam tinggi dan yang bersangkutan pingsan sehingga di eksekusi dari lokasi tambang dan dibawa menuju pelabuhan Habibi Labuha saat ini. Yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan dari Bogor Jawa Barat.

Sekretaris Satuan Gugus Tugas (Satgas) Kabupaten Halmahera Selatan Daud Djubedi ketika dikonfirmasi membenarkan satu warga penambang rakyat di desa Kusubibi yang sakit sehingga dievakuasi ke Labuha dengan speed boat karena sakit.

“Hasil pemeriksaanya yang bersangkutan malaria juga namun tetap penangananya gunakan prosedur covid 19 termasuk dijemput di pelabuhan Habibi,” tuturnya.

Daud lantas mengatakan, saat ini yang bersangkutan sudah di RSU Labuha namun masih dilakukan pemeriksaan termasuk rapid test terhadap yang bersangkutan.

“Yang bersangkutan dari Bogor jadi masih menunggu hasil pemeriksaan kesehatannya,” pungkasnya. (Red/CN)