Jika Tidak Dipulangkan 46 TKA China, Hasby Yusuf Bakal Bongkar Kebohongan Pemprov Malut

TERNATE, CN – Polemik seputar kehadiran 46 orang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ke Pulau Obi Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut) kian memanas.

Pernyataan Kepala Dinas Pertambangan dan ESDM Provinsi Maluku Utara, Hasim Daeng Barang yang menduga 46 orang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang tiba di Pelabuhan Obi, Kabupaten Halsel memperpanjang ijin tinggal di Imigrasi. dibantah oleh Ketua BKPRMI Maluku Utara, Hasby Yusuf.

Hasby menegaskan agar pemerintah Provinsi Maluku Utara menghentikan alasan membela TKA asal China, bahwa mereka hanya mengurus perpanjangan izin tinggal di Imigrasi.

“Ini saya berikan bukti: Paspor mereka dari Phonm Penh Kamboja pada tanggal 4 April 2020. Artinya alasan Pemprov Maluku Utara bahwa penerbangan internasional ditutup itu bohong,” tulis Hasby melalui akun Facebooknya, Rabu (15/4/2020).

Hasby juga menegaskan, jika TKA asal China tidak di pulangkan, ia akan mengungkapkan atas dugaan kebohongan Pemerintah Provinsi Malut.

“Mau kase pulang atau saya bongkar semua kebohongan Pemda Maluku Utara melindungi TKA asal China?,” tegasnya.

Hasby Yusuf mengaku memiliki semua bukti foro paspor 46 TKA asal China yang datang ke Maluku Utara akhir penanganan lalu.

“Kepala Imigrasi Ternate jangan tinggal diam, begitu juga Kadisnaker dan Bupati Halmahera Selatan,” tegasnya lagi. (Red/CN)

Eksekusi 46 TKA Asal China Ke Lokasi Perusahan Lampu Dipadamkan, Harapan Lock Down Pemerintah Gagal

HALSEL, CN – Warga Obi tolak Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang masuk secara diam-diam, di tengah-tengah pencegahan virus Corona (Covid-19).

Ulah masuknya Tenaga Kerja asal China ditengah-tengah mewabahnya Covid-19 ini diduga dari Perusahan Kontraktor PT. MCC yang membangun Semelter, PT. MCC tersebut adalah Perusahan Subkontraktor dari PT. HPL yang kerja samanya membangun Pabrik pengolahan bahan nikel setengah jadi.

Namun, secara diam-diam melakukan pelanggaran besar karena telah memasukan TKA asal China tanpa melalui proses karantina atau pemeriksaan kesehatan.

Salah seorang warga yang juga terlibat didalam aksi tersebut saat di konfirmasi membenarkan, TKA asal China yang masuk secara diam-diam ke Desa Kawasi berjumlah kurang lebih 46 orang.

“Mereka Masuk menggunakan Kapal Ekspres KM. BUDI MULYA dari Manado langsung ke tempat tujuan site Obi Kawasi,” kata dia yang enggak di publish namanya, Rabu (15/04/2020).

Lanjut dia, setelah sampai di Obi Kawasi sekitar Pukul 08:00 WIT malam dan pada saat juga semua lampu yang ada di Site Pelabuhan di padamkan.

“Disitu di eksekusi TKA asal China secara diam-diam ke perusahan dan di kawal langsung oleh Security,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan, seharusnya seluruh Pelabuhan dan Bandara Udara harus di awasi secara ketat.

“Agar warga asing yang berdatangan harus di cegah dan di periksa oleh tenaga medis, apalagi yang datang ke Indonesia dari negara asal China,” pintanya. (Red/CN)

GMNI Cabang Bacan Kecam Tindakan PT HPAL Datangkan TKA Asal China

HALSEL, CN – Ditengah mewabahnya virus Covid-19, Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China masuk di Desa Kawasi Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut) yang diduga menggunakan Kapal Hago, sehingga pekerja lokal di perusahan tersebut serta masarakat Obi tidak terima atas tindakan yang sengaja di lakukan oleh pihak terkait di tengah mewabahnya virus Covid-19. Menanggapi hal itu, Ketua GMNI Cabang Bacan angkat bicara.

Kepada media ini, Selasa (14/4/2020) Ketua GMNI Cabang Bacan, Alfian Tuisan menegaskan, pihak PT. HPMAL harus bertanggung jawab.

“PT. HPAL harus bertanggung jawab atas semua ini, dalam tindakan yang di luar SOP penanganan wabah Covid -19,” tegasnya.

Alfian menegaskan lagi, Jika sesuatu yang terjadi di masarakat Obi, maka pihak perusahan dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Halsel pun harus turut bertanggung jawab.

Alfian menegaskan lagi, Pemda Kabupaten Halsel lebih kususnya Kadis Nakertrans dalam hal ini juga harus bertanggung jawab,” tegasnya lagi. (Rafli/CN)

Indahkan Perintah Presiden, PT MCC Diduga Datangkan TKA Asal China di Desa Kawasi

HALSEL, CN – Dengan adanya edaran Lock Down dari Presiden RI, Joko Widodo, guna pencegahan virus Corona (Covid-19), namun PT. MCC dengan sengaja memasukan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ke Desa Kawasi, Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut) secara diam-diam tanpa adanya pemeriksaan.

Diketahui PT. MCC yang berlokasi kerja di Desa Kawasi adalah salah satu perusahan yang bergerak di Bidang Kontraktor Pembangunan dengan sengaja mengindahkan instruksi  Presiden RI terkait Lock Down pencegahan virus Covid-19.

Pantauan media cerminnusantara.co.id pada Minggu (12/4/2020) di lokasi, sangat jelas adanya warga asing yang kurang lebih 12 orang bekerja di salah satu Perusahan Kontraktor tanpa di karantina dan diduga kuat masuk secara diam-diam. Sehingga membuat pekerja lokal ngamuk dan turun melakukan aksi besar-besaran.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Kawasi yang enggan di korankan namanya ketika dikonfirmasi membenarkan, bahwa kurang lebih 12 orang TKA yang datang langsung dari China untuk menjadi Tenaga Kerja  Perusahan Kontraktor Bangunan PT. MCC tersebut.

“TKA yang masuk di Desa Kawasi secara diam-diam ini, mungkin dari pihak Perusahan dengan sengaja karena saat itu, lampu semua di padamkan sekitar Pukul, 08.00 WIT malam. Barulah mereka memasukan Tenaga Kerja dari China yang berjumlah kurang lebih 12 orang itu,” ungkapnya.

Selain itu, ia menjelaskan, pada hal adanya peraturan Lock Down yang di buat oleh Perusahan tidak sesuai dengan peraturan Perusahan yang sesungguhnya karena pekerja lokal yang tinggal di lokasi lingkar tambang tidak boleh turun untuk jenguk sanak keluarga sekalipun ada keluarga yang meninggal tapi tidak di izinkan untuk turun dari site ke kampung pada saat cuti.

“Tetapi kenapa TKA asal China yang datang tanpa adanya karantina langsung masuk ke Perusahan, padahal kita tahu bahwa China itu salah salah satu tempatnya virus mematikan itu berasal, inilah yang menyebabkan pekerja lokal marah dan langsung buat gerakan secara spontanitas untuk turun ke jalan dan melakukan aksi,” kata dia. (Red/CN)

Peduli Dampak Covid-19, STP Labuha Bersama KitaBisa dan LMI Bagi Sembako Gratis

HALSEL, CN – Penyebaran wabah pandemi Covid-19. Sekolah Tinggi Pertanian (STP) Labuha bekerja sama dengan Lembaga Manajemen Infaq (LMI) dan KitaBisa.com kembali menggelar aksi sosial pembagian sembako kaum Dhuafa yang terdampak Covid-19 di Labuha dan sekitarnya, pada Minggu (12/4/2020).

Ketua STP Labuha, Yudhi Eka Prasetia, S. Si, M. Si ketika dikonfirmasi menjelaskan, kegiatan sosial pembagian sembako itu merupakan kelanjutan dari aksi penyemprotan Disinfektan yang lalu.

“Kita tahu bahwa dampak wabah Covid-19 ini bukan hanya menyentuh aspek kesehatan saja, namun juga memukul berbagai sendi kehidupan masyarakat. Imbas dari kebijakan Social Distancing dan Work From Home benar- benar sangat memukul sisi sosial dan ekonomi masyarakat, seperti pendapatan para pelaku usaha jatuh, terutama UMKM , tingkat daya beli masyarakat menurun dan aktivitas sosial masyarakat menjadi terbatasi. Jadi untuk memerangi wabah Covid-19 ini harus komprehensif, bukan hanya pendekatan dari sisi pencegahan dan pemutusan mata rantai penyebarannya saja, tapi juga harus diperhatikan solusi terhadap masalah-masalah sosial dan ekonomi masyarakat,” terang Yudhi.

Selain itu Yudhi menjelaskan lagi, untuk tahap awal, sasarannya beragam dari berbagai profesi mulai dari mahasiswa tidak mampu, tenaga honorer, tukang ojek, yatim dan janda.

“Pada tahap awal ini kami menyalurkan 20 paket sembako yang terdiri dari 5 kg beras, 1L minyak goreng, 2 kg gula, 1 kg tepung terigu, 2 kotak teh dan 1 kaleng susu kental manis,” jelas Yudhi.

Ketua STP Labuha itu berharap, semoga bantuan kecil itu bisa meringankan beban masyarakat di tengah wabah pandemi Covid-19, apalagi menjelang bulan suci Ramadhan.

“STP Labuha akan terus menebar energi kolaborasi untuk berkontribusi bagi Halmahera Selatan,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan LMI, Andres Irawan mengatakan, ia menilai STP Labuha sangat pro aktif dan concern soal Covid-19 tersebut.

“Kami menilai STP Labuha sangat proaktif dan concern dengan masalah Covid-19 ini sehingga kami tidak ragu untuk bekerja sama dengan STP Labuha. Apalagi dengan bekerja sama dengan STP Labuha, kami juga terbantu dalam merekrut para relewan LMI. Ke depan LMI inshaa Allah akan siap bersinergi dalam program-program lain seperti program Ramadhan, pemberdayaan ekonomi termasuk pendidikan,” pungkasnya. (Red/CN)