Bawaslu Halsel Telusuri Siswa SD Dilibatkan dalam Kampanye Bassam-Helmi di Desa Bahu

HALSEL, CN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), bakal menindaklanjuti dugaan kuat siswa Sekolah Dasar Negeri 178 (SDN 178 Halsel) di Desa Bahu, Kecamatan Mandioli Selatan, yang dilibatkan dalam kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba dan Helmi Umar Muhcsin (Bassam-Helmi).

Koordinator Divisi Hukum Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas (HP2H) Bawaslu Halsel Hans William Kurama, mengatakan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti terkait dengan anak Sekolah dilibatkan dalam Kampanye Pasangan Calon (Paslon) Bassam-Helmi di Desa Bahu.

“Kami menerima Laporan ini melalui pemberitaan Media. Oleh sebab itu, kami sedang mengumpulkan bukti-bukti kaitan dengan kejadian ini. Kemudian secara kelembagaan, Bawaslu akan melakukan penelusuran untuk mengumpulkan bukti-bukti tambahan kaitan dengan dugaan keterlibatan anak-anak Sekolah,” ujar Hans William Kurama, saat ditemui wartawan diruang kerjanya, Selasa (15/10/2024).

Sesuai dengan prosedur, Hans William Kurama bilang, Bawaslu harus melakukan penelusuran secara menyeluruh kepada semua pihak-pihak yang dianggap perlu untuk diambil keterangannya.

“Sebelum kami masuk ke tahap selanjutnya, berdasarkan bukti yang di kumpulkan dari hasil penelusuran kami.
Yang pasti, kami tetap normatif dalam menjalankan tugas kami sebagai pengawas pemilu/Pemilihan,” tegasnya. (Hardin CN)

Sultan Husain Alting Sjah ke Maba Selatan, Warga Teriak Ou Pulang Kampung 

HALTIM, CN – Bagi warga Maba, Sultan Husain bukanlah orang asing. Selain sebagai pemimpin sebuah kesultanan yang wilayah adatnya sampai ke Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Provinsi Maluku Utara (Malut), Sultan Husain merupakan “anak kandung” Maba.

Sehingga itu, saat menginjakkan kaki di Desa Bicoli, Kecamatan Maba Selatan, Senin (14/10/2024) malam, Calon Gubernur Malut nomor urut 1 Husain Alting Sjah disambut warga sambil teriak “Ou pulang kampung, Ou pulang kampung”.

Dimana, leluhur Husain, Sultan Zainal Abidin, ketika mengusir penjajah dan dikejar penjajah, warga Maba lah yang menampungnya. Sultan Zainal lantas digelari “Jou Pulang Maba”. Ia tutup usia di negeri tersebut dan jere-nya (makamnya-red) ada di situ.

“Ada Sultan Zainal Abidin Sjah yang menyatukan Papua masuk ke dalam (wilayah) Indonesia, dan sebelumnya ada Sultan Zainal Abidin yang meninggal di Bicoli sini. Setiap saya datang, saya selalu ziarah ke jere tersebut,” jelas Sultan Husain Alting Sjah.

“Dan saya tahu bahwa saya pe susah juga saya akan datang ke sini, karena dong ini tara akan kase tinggal saya susah seorang diri,” tambahnya.

Menurutnya, warga Bicoli akan memberikan 90 persen suara kepadanya sebagai bentuk rasa cinta dan kasih sayang terhadap sultan.

“Dan Insya Allah, cinta dan kasih sayang kalian semua kepada saya itu, tidak akan bertepuk sebelah dada. Tidak akan bertepuk sebelah tangan. Dan torang akan bersama-sama kase bagus Maluku Utara,” ujarnya.

Bahkan ditengah orasi Sultan Husain, seorang ibu berteriak Sultan harus jadi Gubernur agar bisa memperbaiki jalan di Desa mereka yang belum layak.

Zulkarnaen Daeng Barang, salah satu warga, menyatakan seluruh keluarga Daeng Barang memberikan dukungan kepada Pasangan Calon (Paslon) Sultan Husain-Asrul Rasyid Ichsan.

“HAS menang! Sultan lantik jadi Gubernur,” pungkasnya penuh semangat.

Dalam kunjungan ke Bicoli itu, Sultan Husain disambut Coka Iba dan masyarakat adat Soasangaji. (Hardin CN)

Paslon Bassam-Helmi dan Oknum Kepala Sekolah di Mandioli Selatan Diduga Libatkan Siswa dalam Kampanye Politik

HALSEL, CN – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), Hasan Ali Bassam Kasuba dan Helmi Umar Muhcsin, diduga kuat melibatkan siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) saat melakukan kampanye politik di Desa Bahu, Kecamatan Mandioli Selatan.

Dimana, sejumlah foto yang diterima wartawan cerminnusantara.co.id, Senin (14/10/2024), terlihat para siswa mengenakan seragam Sekolah, ikut hadir dalam kampanye politik yang dilaksanakan Paslon Bassam-Helmi.

Padahal, dilansir AntaraNews.com, melalui Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kepada para peserta Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, Gubernur dan Bupati/wali Kota tidak melibatkan anak dalam kampanye, kecuali bagi anak yang sudah mempunyai hak pilih.

Itu artinya, permintaan yang disampaikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak itu, maka Paslon Bupati dan Wakil Bupati Halsel Bassam-Helmi, seharusnya menegaskan kepada Kepala Sekolah maupun para Guru untuk tidak melibatkan siswa dalam kampanye politik.

Selain permintaan larangan anak terlibat dalam kampanye, Aparatur Sipil Negara (ASN) juga dilarang terlibat dalam kampanye politik. Namun hal itu, rupanya diabaikan Kepala Sekolah inisial RR dan para Guru Sekolah yang ada di Desa Bahu terkait larangan ASN terlibat politik praktis. Sedangkan Paslon Bassam-Helmi, mengabaikan permintaan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengenai anak-anak dilarang dilibatkan dalam kampanye Pemilu dan Pilkada.

Hingga berita ini ditayangkan, oknum Kepsek dan Paslon Bassam-Helmi masih dalam upaya konfirmasi. (Hardin CN)

Wakapolda Malut Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Kie Raha 2024

TERNATE, CN – Wakapolda Provinsi Maluku Utara (Malut), Brigjen Pol. Stephen M. Napiun, S.H., S.I.K., M.Hum., memimpin apel gelar pasukan Operasi “Zebra Kie Raha 2024” yang berlangsung di Lapangan Apel Mapolda Malut, Senin (13/10/2024).

Apel ini dihadiri oleh Danrem 152 Babullah, Irwasda Polda Malut, pejabat utama Polda, Danlanal Ternate, serta peserta apel dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Wakapolda Malut menyampaikan bahwa Operasi Zebra 2024 dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia selama 14 hari, mulai dari 14 hingga 27 Oktober 2024.

Di wilayah Maluku Utara, operasi ini menggunakan sandi “Zebra Kie Raha 2024” dengan tujuan menciptakan kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Pemilu Tahun 2024 serta meningkatkan kesadaran masyarakat.

“Operasi Zebra ini memiliki beberapa prioritas penindakan, di antaranya: penggunaan helm bagi pengendara sepeda motor, sabuk pengaman bagi pengendara mobil, pelanggaran melawan arus lalu lintas, dan pengendara di bawah umur,” ungkapnya.

Selain itu kata dia, operasi juga menargetkan pelanggaran seperti penggunaan telepon genggam saat berkendara, pelanggaran batas kecepatan, serta pengendara yang berada di bawah pengaruh alkohol atau narkoba.

“Operasi Zebra ini tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya keselamatan dalam berlalu lintas,” ujarnya.

Menurutnya, Kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih cukup tinggi. Lewat operasi ini, kami berharap bisa mengurangi jumlah kecelakaan dan korban, serta menciptakan lalu lintas yang aman dan nyaman, terutama di Tahun politik.

“Seluruh personel yang terlibat dalam operasi untuk selalu menggunakan pendekatan yang humanis, ramah, dan profesional, agar masyarakat merasa aman dan nyaman dengan kehadiran polisi di jalan,” pungkasnya. (Ridal CN)

Gelar Deklarasi Pemilu Damai di GSJA Kasih Karunia Desa Sayoang, Ketua Bawaslu Halsel: Gereja dan Mesjid Tidak Boleh Dijadikan Tempat Kampanye

HALSEL, CN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), menggelar sosialisasi dan deklarasi pemilu damai di Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Kasih Karunia Desa Sayoang, Kecamatan Bacan Timur, Minggu (13/10/2024).

Hadir dalam kegiatan ini, Kapolres Halsel AKBP Hendra Gunawan SH, SIK, MM, Kepala Kejaksaan Negeri Labuha Ahmad Patoni SH, MH, Pasiter Kodim 1509/Labuha Lettu Inf. Bambang Swarjana dan kordinator penanganan pelanggaran data dan informasi Bawaslu Malut Sumitro Muhammadia.

Ketua Bawaslu Halsel, Rais Kahar dalam sambutannya menekankan, pentingnya komitmen bersama dalam menciptakan pemilu yang damai dan bebas konflik dalam wilayah Halsel.

Rais Kahar juga menegaskan, deklarasi ini bukan sekedar seremoni belaka, melainkan harus menjadi Komitmen Yang Nyata (Konkrit) dari semua pihak yang terlibat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Selanjutnya, kehadiran Bawaslu dalam deklarasi pemilu damai ini dengan tujuan, untuk memastikan komitmen dari semua pihak yang menandatangani deklarasi dalam rangka untuk mencegah potensi konflik Pilkada.

“Di Halsel saat ini, telah bebas dari konflik pemilu dan kami telah berkordinasi dengan TNI-Polri serta LSM, guna menjaga Pilkada 2024 tetap aman dan damai,” ujar Rais.

Lebih lanjut, Rais mengingatkan, agar seluruh peserta pemilu mematuhi aturan terkait tempat atau lokasi kampanye.

“Kepada bapak ibu sekalian, baik Jemaat Gereja maupun masyarakat Desa Sayoang, saya mau sampaikan bahwa gedung Gereja dan Mesjid tidak boleh dijadikan tempat kampanye. Karena tempat ibadah adalah untuk beribadah, bukan untuk kegiatan politik. Pelanggaran seperti ini akan diberikan sanksi pidana sesuai aturan pemilu,” tegasnya.

Rais berharap, semoga Pilkada 2024 ini menjadi ajang integritas bangsa yang dapat memperkuat persaudaraan dan silaturahmi.

“Meski ini merupakan arena kompetisi politik,” harap Ketua Bawaslu Halsel, Rais Kahar. (Hardin CN)