MEDAN, CN – Sejumlah warga mengaku kecewa dengan Kepala Lingkungan (Kepling) 25 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan, Medan Sumatera Utara.
Warga mendesak, agar Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Kepala Kecamatan (Camat) dan Kepala Kelurahan (Lurah) agar mengganti Kepling tersebut.
Dikatakan demikian, pasalnya selama menjabat, warga merasa Kepling 25 Kelurahan Pekan Labuhan tidak peduli dengan kondisi lingkungan dan warganya.
Warga juga sudah dua kali melayangkan surat pengaduan ke pihak Kelurahan Pekan Labuhan dan Kecamatan Medan Labuhan hingga Komisi I DPRD Kota Medan, namun hingga kini kepala lingkungan tersebut masih menjabat dan terkesan semakin arogan kepada mereka.
Leni (35), seorang ibu rumah tangga yang sekaligus warga lingkungan 25 Kelurahan Pekan Labuhan menyampaikan kekecewaannya terhadap kinerja Kepling, yang selama ini terkesan mengabaikan keluhan masyarakat.
“Kepling tidak memperhatikan kami sebagai warga, dan kami minta Kepling segera diganti sesuai aspirasi masyarakat,” ujarnya kepada wartawan, Senin (6/7/2020).
Sementara itu, Mariana, yang juga warga setempat mengeluhkan kinerja Kepling 25 Pekan Labuhan. Pasalnya, selaku warga, dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan, kendati hal itu disampaikan kepada Kepling mereka.
“Tentang bantuan dari pemerintah saya tidak dapat, baik bantuan Covid-19 maupun yang lainnya termasuk bantuan program PKH. Sudah saya sampaikan secara langsung ke Kepling, tapi tidak pernah ditanggapi,” keluh Mariana.
Tak hanya itu, warga lingkungan 25 Pekan Labuhan juga mengeluhkan sikap Kepling 25 yang disebut-sebut bernama Safarudin alias Udin tersebut terkesan semakin arogan. Menurut warga, Udin selaku Kepling yang seharusnya mengayomi masyarakat malah semakin semena-mena.
“Saya menanyakan ke Kepling tentang bantuan BLT orang tua saya yang berusia 70 tahun. Sebab namanya keluar tapi kenapa tidak dapat. Disaat bertanya ke Kepling, bukan mendapatkan solusi malah si Kepling marah-marah ke saya dan sudah sering Kepling bersikap semena-mena kepada warga,” ungkap Jupri.
Lain halnya dengan Muhammad Syafii (40), dirinya mengungkapkan, bahwa dirinya sempat konflik dengan tetangga dan pernah melaporkan ke Kepling. Bukan diadakan penyelesaian lebih baik, malah Udin (nama panggilan-red) selaku Kepling terkesan tidak mampu menyelesaikan permasalahan warga.
“Berawal ketika istri saya menggunakan sepeda, disenggol tetangga berinisial A yang mengendarai sepeda motor dan saat itu istri saya terluka. Kemudian saya melaporkan ke Kepling, bukannya dimediasi dengan baik, malah pak Udin selaku Kepling tidak menindaklanjuti,” tuturnya.
Terpisah, Anggota Komisi I DPRD Kota Medan, Abdul Latif Lubis, M.Pd., saat dikonfirmasi wartawan terkait hal tersebut, dirinya menghimbau agar Pemko Medan melalui Camat Medan Labuhan dan Lurah Pekan Labuhan menyegerakan dan memproses aspirasi warga tersebut.
“Kepada aparatur terkait untuk segera memproses aspirasi warga dan lebih peduli terhadap hal ini agar terwujudnya Kepling baru yang lebih dekat kepada warganya dan merupakan tokoh yang mereka cintai,” tandas Abdul Latif.
Terkait hal itu, Camat Medan Labuhan Rudi Asriandy ketika dikonfirmasi wartawan, Rudi menjelaskan, bahwasannya dia sudah menjumpai Lurah Pekan Labuhan dan Kepling 25 tersebut.
“Kemarin sudah saya jumpai langsung Kepling tersebut dan Lurah tentang keluhan masyarakat, masih dalam membagi permasalahan,” jelasnya. (Hendra CN)