Kompol Heriyono Pimpin Penyemprotan Pasar Tradisional Petisah

MEDAN, CN – Ps. Kabag Ops Sat Brimob Polda Sumut Pimpin langsung penyemprotan Disinfektan Pasar Tradisional Petisah, di Jalan Kota Baru 3, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, pada Senin (15/6/2020) malam.

Menurut keterangan yang di dapat, kegiatan penyemprotan yang seyogyanya di lakukan siang hari, kali ini harus di laksanakan menjelang malam. Sebab hiruk pikuk pasar, seperti jual beli dan aktivitas lainnya terhenti di waktu malam.

“Ya benar, memang harus menjelang malam kita lakukan. Sebab, semua aktivitas jual beli di pasar ini, dari pagi hingga sore, jadi malam kosong,” ucap Kompol Heriyono.

Sementara itu, melalui Humas Sat Brimob Polda Sumut Rizki, SN, S.H., Dansat Brimob Polda Sumut Kombes Pol. Abu Bakar Tertusi, S.I.K., S.H. menjelaskan, Saat Ini, upaya pencegahan terhadap Covid-19 harus intens di lakukan. Mengingat, Kota Medan masih tinggi tingkat penyebaran virus tersebut.

“Kita akan terus lakukan penyemprotan di semua tempat. Mengingat saat ini, Kota Medan masih sangat tinggi tingkat penyebaran, maupun orang yang terjangkit. Atas dasar itu kita terus lakukan upaya pencegahan,” paparnya.

Sebanyak 16 orang personil di terjunkan pada penyemprotan kali ini, dengan menyusuri seluruh areal pasar. Dari mulai Basement ( parkir ), tangga, hingga keseluruhan lapak maupun meja dagangan. (Hendra CN)

Polda Sumut Berhasil Amankan 15 Kg Sabu Dari 3 Orang Tersangka

MEDAN, CN – Di Dampingi Pejabat Utama Polda Sumut, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Drs. Martuani Sormin, M.Si. pimpin press release pengungkapan kasus 15 kg sabu jaringan Aceh-Sumut, yang di lakukan oleh Dit Resnarkoba Polda Sumut. Bertempat di depan ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara TK II Medan, Senin (15/6/2020) Pukul 14.00 WIB.

Di dalam pemaparannya Kapolda Sumut mengatakan, pada kasus ini, ada tiga tersangka yang ditangkap, yakni berinisial KR, HS dan MYN. Dimana salah satu dari ketiga tersangka diberi tindakan tegas terukur, karena melawan petugas saat dilakukan penangkapan

Terkait penangkapan tersebut, berawal dari informasi masyarakat pada hari Minggu tanggal 14 Juni 2020, bahwa ada 1 (satu) orang laki laki yang membawa Narkotika jenis sabu dari Provinsi Aceh menuju provinsi Sumut melalui Jalan Lintas Sumatera-Besitang Kabupaten Langkat.

Kemudian, guna menindaklanjuti informasi tersebut, personel unit 2 Subdit II Dit Resnarkoba Polda Sumut langsung menuju perbatasan Sumut – Aceh, tepatnya di Jalan Lintas Sumatera-Besitang Kabupaten Langkat.

Saat itu juga,personil berhasil memberhentikan 1 (satu) unit mobil Yaris warna hitam yang berisikan penumpang 2 orang yang berinisial KR dan HS. Selanjutnya, kedua orang laki-laki tersebut diamankan serta di lakukan penggeledahan terhadap keduanya.

Setelah dilakukan penggeledahan, personil menemukan barang bukti berupa 1 (satu) buah ransel hitam didalam mobil tersangka, yang di dalamnya berisikan Narkoba jenis sabu seberat 5 kg, yang di bungkus dengan 5 kemasan teh china.

Berdasarkan keterangan dari kedua tersangka, mereka disuruh salah satu tersangka berinisial MYN, untuk membawa barang haram tersebut. Sebelumnya, mereka telah menyerahkan 1 (satu) buah tas ransel berisikan 10 bungkus teh china yang berisikan Narkotika jenis sabu kepada MYN, yang saat itu MYN mengendarai 1 (satu) unit mobil Inova warna biru BK 1262 AL.

Selanjutnya, pada hari Minggu tanggal 14 Juni 2020 sekira pukul 23.00 Wib, Personel Unit II Subdit II Dit Resnarkoba Polda Sumut melakukan pengembangan dan pengejaran terhadap MYN. Alhasil, personil berhasil menemukan mobil tersebut, sesuai dengan ciri-ciri yang di informasikan dari kedua tersangka sebelumnya.

Pada saat mobil tersebut akan dihentikan, tepatnya di Jalan Megawati Binjai, pengemudi mencoba kabur dan tidak mau diberhentikan. Akhirnya, kejar-kejaran antara petugas dan tersangkapun terjadi.

Menurut Kapolda Sumut, petugas berhasil menghentikan mobil pelaku di simpang jalan tol Binjai – Medan. Namun, saat pelaku turun dari mobilnya, pelaku yang berinisial MYN langsung melakukan perlawanan, dengan menodongkan senjata api ke arah petugas. Kemudian, guna menghindari hal-hal yang tidak di inginkan terjadi, petugas terpaksa melakukan tindakan tegas terukur terhadap pelaku.

“Saat di hentikan di simpang Jalan Tol Binjai-Medan, MYN melakukan perlawanan dengan mencoba menembak petugas dengan senjata api miliknya,” papar Kapolda Sumut.

Saat di periksa, di dalam mobil yang dikendarai MYN ditemukan dan disita barang bukti berupa 1 (satu) buah tas ransel warna hitam hijau, yang berisikan 10 (sepuluh) bungkus teh china warna hijau muda, yang di dalamnya ternyata berisikan Narkotika Jenis sabu seberat 10 Kg.

Kapolda Sumut juga mengatakan, setelah di lakukannya pemeriksaan, petugas langsung membawa tersangka MYN ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan, untuk dilakukan pertolongan medis. Namun, saat ditengah perjalanan menuju rumah sakit, tersangka MYN meninggal dunia.

“Dari hasil penangkapan 15 Kg sabu, berarti 150.000 (seratus lima puluh ribu) orang, dengan asumsi 1 gram sabu untuk 10 orang pengguna. Kami juga akan selidiki terkait kepemilikan senjata tajam para tersangka,” tutur Kapolda Sumut. (Hendra CN)

Jelang HUT Bhayangkara Ke-74, Sat Brimob Polda Sumut Bagikan Sembako

MEDAN, CN – Peringatan HUT Bhayangkara yang ke-74 tinggal menghitung hari. Di sela-sela jelang peringatan HUT tersebut, Sat Brimob Polda Sumut terus lakukan bhakti sosial ke masyarakat.

Sebagai wujud bhakti Brimob untuk Indonesia, kali ini, Sat Brimob Polda Sumut kembali bagikan paket sembako ke warga. Tepatnya di Jalan Bunga Cempaka Pasar III, Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Senin (15/6/2020).

Pada pelaksanaan kegiatan berbagi kasih ini, sebanyak 82 paket sembako yang di bagikan ke warga. Dengan di pimpin langsung Ps. Kabag Ops Sat Brimob Polda Sumut Kompol Heriyono.

Saat di konfirmasi, Dansat Brimob Polda Sumut Kombes Pol. Abu Bakar Tertusi, S.I.K., S.H. melalui Ps. Kabag Ops Kompol Heriyono menjelaskan kepada awak media, bahwa pihaknya secara rutin lakukan kegiatan seperti ini, sebagai bukti bhakti Brimob untuk masyarakat.

“Jauh hari sebelum menjelang HUT Bhayangkara ini, kita sudah lakukan kegiatan berbagi kasih ke warga. Tujuannya, untuk membuktikan bahwa kami (Brimob-red) akan selalu siap dalam hal apapun, apalagi untuk sosial ke masyarakat,” jelas Kompol Heriyono.

Selain Ps. Kabag Ops Kompol Heriyono, turut mendampingi pada kegiatan ini, yakni Wadanki 1 Batalyon A Pelopor Iptu Ngatimin, beserta 15 orang personil Sat Brimob Polda Sumut. (Hendra CN)

1 Banteng Keluar Kandang, Ancaman Buat PDI Perjuangan di Pilwalkot Gunungsitoli

GUNUNGSITOLI, SUMUT, CN – Partai PDI Perjuangan dikenal sebagai salah satu Partai dengan sistem kaderisasi yang baik. Setiap kader trennya disebut banteng, ditempa berjenjang dan serius. Sehingga para banteng ini sangat siap apabila diperhadapkan dengan pertarungan-pertarungan politik, baik di level legislatif maupun di level eksekutif.

Dikutip dari media daring era Indonesia, Djarot Saiful Hidayat yang diwawancarai awak media pada pelaksanaan sekolah Politik PDIP di wisma Kinasih pada tahun 2017 menjelaskan tentang jenjang kaderisasi yang diberlakukan bagi seluruh anggota partai PDI Perjuangan. Djarot bahkan menyebut ada 3 tahapan yang dilalui di level kader.

“Karena di kami, anggota PDIP ada beberapa lapis, ada anggota simpatisan, ada anggota biasa dan ada kader. Untuk kader harus melalui tiga tahapan sekolah partai, ada kader pratama, madya dan utama,” tutur Djarot kepada era Indonesia.

Naasnya, sebahagian besar banteng-banteng ini tidak bernasib baik. Diantaranya tergilas oleh salah satu faksi yang sedang naik daun di internal partai. Banteng-banteng ini kemudian sangat liar dan berbahaya. Persis seperti prajurit yang keluar dari kesatuan.

Pada tanggal 19 Februari 2020, PDI Perjuangan menerbitkan rekomendasi buat pasangan Ir. Lakhomizaro Zebua – Sowa’a Laoli untuk diusung kembali pada Pilkada Gunungsitoli. Dimana Pilkada serentak dijadwalkan pada tanggal 9 Desember 2020.

Semula pasangan petahana ini melenggang dengan euforia karena mereka percaya, bakal mengantongi rekomendasi dari seluruh partai yang ada.

Sialnya, pada Jum’at (12/6/2020) Ratusan spanduk propaganda bertebaran di wilayah Gunungsitoli. Tampil mantan walikota Gunungsitoli Martinus Lase berpasangan dengan Mantan Wakil Ketua DPRD asal Partai PDI Perjuangan Hadirat ST. Gea dengan sokongan 3 partai politik yakni, Partai Demokrat, Nasdem dan PAN.

Petahana beserta kroni-kroninya terbelalak. Perang urat saraf di medsos pun tak dapat dihindari. Pro dan kontra turut meramaikan debat di berbagai lini sosial media.

Tampilnya kader PDI Perjuangan Hadirat ST. Gea mendampingi Martinus Lase, sesuatu yang tidak pernah terbesit dalam pikiran petahana. Mereka mengira, gugurnya Hadirat dalam pemilu tahun lalu akan mengakhiri kariernya di dunia politik.

Petahana melupakan track record Hadirat Gea yang telah melalang buana diberbagai event politik. Bagaimana peran Hadirat bersama TIM menyusun strategi pemenangan Madani Jilid I pada Pilkada 2011. Bagaimana Hadirat dan kawan-kawannya berhasil mengantar Lakhomizaro Zebua – Sowa’a Laoli (LASO) jilid I di tapuk kekuasaan pada periode berikutnya.

Mereka melupakan itu! Justru ia dicoba dilucuti. Selain dikondisikan pada pileg 2019 oleh kroni-kroni wakil walikota di wilayah Dapil II Gunungsitoli, ia bahkan tak dapat porsi dalam komposisi kepengurusan DPC PDI Perjuangan Kota Gunungsitoli. Hanya karena ia tidak disukai oleh faksi yang sedang naik daun di DPP PDI Perjuangan saat ini.

Di dunia politik hal-hal semacam ini lumrah. Namun PDI Perjuangan harus siap, ketika salah satu dari kader yang ia besarkan berbalik arah menyerangnya. Ibarat banteng yang keluar kandang, kemudian mengancam keberadaan kawanannya. Dia jelas-jelas adalah ancaman serius. Sebab ia tahu gudang logistik, gudang senjata hingga strategi yang dipakai PDI Perjuangan dalam memenangkan setiap pertarungan politik. Ketakutan kubu petahana terhadap sosok Hadirat, terlihat di setiap komentar pendukung petahana diberbagai lini media sosial beberapa hari terakhir. Terkesan phobia dan alergi.

Kepiawaian politik Hadirat ST. Gea tidak bisa diukur hanya dari hasil pemilu tahun lalu. Sebelum ia masuk dunia politik, Hadirat aktif di parlemen jalanan. Bahkan organ besutanya bersama aktifis lainnya, yakni Agrenis pernah berjaya di zamannya. Karier politiknya sebagai wakil ketua DPRD Kota Gunungsitoli 2 periode, juga patut diperhitungkan. Lebih dari itu, Hadirat tentu saja tidak sendirian. Ia pasti membawa keluar sekawanan banteng yang loyal dengannya. Dan bersiap-siap merongrong kandang banteng.

Sebagai politisi yang lahir dari rahim PDI Perjuangan. Ia sangat memahami konsep apa yang hendak ditawarkan kepada masyarakat kota Gunungsitoli dalam menghadapi Pilkada mendatang. Soal- soal ekonomi dan peningkatan sumberdaya manusia, sepertinya bakal menjadi consern pasangan ini. Karena merupakan kelemahan pasangan LASO selama ini. Maka sekali lagi! Ini berbahaya buat PDI Perjuangan.

Perubahan atmosfir perpolitikan di kota Gunungsitoli yang sebelumnya terkesan adem, harus menjadi atensi petahana untuk mempertahankan kekuasaannya. Pertanyaannya, mampukah kandang banteng bertahan dari rongrongan para banteng diluar kandang? Allahu alam! Pilkada serentak 9 Desember akan menjawabnya. (APL CN)

Melalui Group WhatsaAp, Oknum ASN Buat Komentar Hoax

Gunungsitoli-Sumut, CN – Salah seorang oknum ASN Kota Gunungsitoli lontarkan komentar diduga Hoax di Group Whatsapp Wajah Nias Utara, setelah membaca pemberitaan tentang “Hebohnya,,,Oknum ASN Pemkot Gunungsitoli” menjadi Kepala Perwakilan media online Kota Gunungsitoli, Minggu (14/6/2020).

Katanya, “Saya dengar semalam sudah dipecat , ucap Akun Whatsapp mirip milik Agust Zega II Ama tia sekitar pukul.

Namun hal ini berbanding terbalik saat dikonfirmasi oknum ASN berinisial AAZ saat dikonfirmasi menyampaikan, tolong di WA saja ya, karena saya lagi dijalan lagi nyetir,

“Cari sendiri lah, saya juga hanya mendengar,” tuturnya lewat via Whatsapp sekitar pukul 19:01 WIB.

Dari pantauan awak media, Oknum ASN tersebut terkesan tidak bertanggung jawab memberikan komentar-Nya di dalam Group Whatsapp. (APL CN)