Dukung New Normal, Subden KBR Semprotkan Disinfektan di Bank Sumut

MEDAN, CN – Guna mendukung penerapan New Normal atau tatanan normal baru di Sumut, Subden KBR Detasemen Gegana Sat Brimob Polda Sumut rutinkan penyemprotan Disinfektan di beberapa fasilitas umum dan fasilitas keuangan di Medan.

Penyemprotan cairan anti virus yang di laksanakan personil Subden KBR ini di lakukan di sebuah Bank Sumut yang berada di Jalan Dr. Mansyur Medan, Sumatera Utara. Sabtu, (13/6/2020) pagi.

Terlihat di lokasi, 5 orang personil Subden KBR Detasemen Gegana Sat Brimob Polda Sumut yang di pimpin Panit 2 Subden KBR Ipda Faisal Lubis menyisir semua tempat yang ada di areal Bank Sumut tersebut. Baik dalam ruangan, halaman luar, galeri ATM maupun lokasi parkir kendaraan.

“Sengaja kita lakukan di tempat-tempat yang biasa ada keramaian seperti Bank. Sebab, potensi penyebaran maupun penularan bisa terjadi di tempat-tempat seperti ini,” ucap Ipda Faisal Lubis.

Terpisah, Dansat Brimob Polda Sumut Kombes Pol. Abu Bakar Tertusi, S.I.K., S.H. melalui Humas Sat Brimob Polda Sumut Brigadir Rizki, SN, S.H. mengatakan, hal ini sebagai upaya mendukung penerapan New Normal di Kota Medan, sekaligus untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Ya, ini sebagai upaya Sat Brimob Polda Sumut dalam mendukung penerapan New Normal di Sumatera Utara. Sekaligus, untuk mencegah penyebaran virus tersebut,” papar Dansat melalui Humas Sat Brimob Polda Sumut. (Hendra CN)

Komjen Pol. Agus Andrianto Bantu Penderita Kanker Payudara di Deli Serdang

DELI SERDANG, CN – Terkait viralnya berita perihal seorang wanita penderita Kangker Payudara (Rehulina Nainggolan), Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto langsung merespon dan adakan Vidcall kepada Rehulina Nainggolan (51), di kediamannya di Jalan Makmur Ujung, Gang Flamboyan, Percut Sei Tuan, Deli serdang.

Rehulina, yang saat ini menderita kangker payudara sejak 9 bulan lalu, sangat membutuhkan uluran tangan untuk membantu penyembuhan penyakitnya. Melalui Staf Ibey Nasution yang datang ke rumah Rehulina, selain memberikan sembako dan sejumlah uang, Kabaharkam akan segera memberikan bantuan pengobatan.

Saat vidcall, Komjen Pol Agus Andrianto mengatakan, bantuan berupa sembako dan sejumlah uang sudah disalurkan. Nantinya, Rohulina akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan, untuk mendapatkan perawatan.

“Kita berharap, bagaimana ibu tersebut bisa sembuh. Seperti yang disampaikan Kapolri Jenderal Idham Aziz dan Pak Jokowi, Polri harus hadir dan dirasakan masyarakat,” katanya, Sabtu (13/6/2020) Sumatera Utara.

Terkait pembiayaan perobatan nantinya di Rumah Sakit Agus mengatakan, bahwa semua sudah tidak perlu di pikirkan oleh pasien, dan sudah di tanggung pihaknya.

“Rencana hari ini atau besok dibawa ke rumah sakit. Tim masih mempersiapkan semuanya,” ujarnya.

Bukan kali ini saja, Saat menjabat sebagai Kapolda Sumut, Agus Andrianto juga peka terhadap kehidupan warga Sumatera Utara, dan sudah banyak melakukan kegiatan sosial membantu warga.

Diperkirakan, 92 ribu warga mendapatkan bantuan pengobatan. Penyakit yang ditangani pun beragam, dari sakit biasa, kangker, tumor dan katarak. Semua biaya di tangggung olehnya.

Saat ditemui di kediamannya, Jumat malam 12 Juni 2020, Rohulina mengaku awalnya hanya tumbuh benjolan di payudaranya. Namun, seiring bergantinya hari dan bulan benjolan tersebut membesar dan pecah.

“Tiga hari lalu pecah dan sudah keras. Berdenyut rasanya,” ucap Rehulina Nainggolan.

Sementara itu, suami Rehulina yang bernama Syamsul Kamal (55) mengaku, selama sakit, dirinya hanya bisa membawa istrinya berobat ala kadarnya.

“Berobat dokter dan dikasih obat herbal aja, supaya denyut di payudara istri saya tidak berdenyut,” ujarnya.

Ia mengaku, beberapa hari lalu membawa istrinya ke puskesmas dan sang istri dinyatakan kanker.

“Pihak puskesmas menyatakan istri saya mengidap kanker payudara, dan harus dilakukan operasi,” jelasnya.

Namun, karena tidak adanya BPJS membuat Syamsul mengurungkan niat untuk mengoperasi penyakit yang diderita sang istri.

“BPJS belum di urus. Surat miskin tidak dapat lagi, tapi saya memohon sama kelurahan/kecamatan akhirnya dapat. Disuruh lagi ke Dinsos Deli Serdang untuk pengurusan, agar bisa dapat Kartu Indonesia Sehat (KIS),” cetusnya.

Syamsul sendiri mengaku, sejak pandemi COVID-19 melanda tidak lagi bekerja.

“Biasa kerja pasang reklame, tapi saat COVID-19, ya tidak kerja lagi. Kalau ada pun ya serabutan,” katanya.

Syamsul sangat berterima kasih pada Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto yang telah memberikan bantuan.

“Saya hanya bisa berterima kasih. Semoga pak Agus sehat, dan juga pak Kapolri dimudahkan tugasnya,” doanya.

“Gimana, ibu sehat. Kita bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan ya untuk diobati,” kata Agus Andrianto saat lakukan vidcall dengan Rehulina Nainggolan si penderita Kanker Payudara.

“Sehat-sehat bu, besok akan dibawa ke rumah sakit,” sambung Kabaharkam.

Mendengar perkataan Kabaharkam tersebut, mata Rahulina tampak berkaca-kaca. “Terima kasih banyak ya pak. Sehat selalu ya pak,” tutur Rehulina sembari menitiskan air mata. (Hendra CN)

Penderita Kanker Payudara, Rehulina Butuh Uluran Tangan Para Dermawan dan Pemerintah

MEDAN, CN – Rehulina Nainggolan (51), warga tidak mampu penderita kanker payudara saat ini hanya dapat tergeletak lemas, sembari menanti uluran tangan para dermawan guna membantu biaya operasi penyakit yang di deritanya.

Beralamat di Jalan Makmur Ujung Gg. Flamboyan, Desa Sena Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, Sumatera Utara, Rehulina Nainggolan hanya bisa pasrah atas penyakitnya.

menurut keterangan yang di dapat langsung dari suami si penderita, Samsul Kamal, Saat ini mereka hanya mampu untuk melakukan perobatan ala kadarnya. Pasalnya, mereka sekeluarga tidak mempunyai BPJS, baik yang di biayai pemerintah maupun yang mandiri.

“Istri saya sudah hampir 1 tahun menderita kanker di payudaranya, dan kami mau berobat tidak punya uang. BPJS kami gak punya, dan bantuan apapun dari pemerintah kami gak pernah dapat,” ungkap Samsul Kamal saat di mintai informasi oleh awak media ini. Jumat, (12/6/2020).

Samsul Kamal juga mengatakan, “Untuk biaya sehari-hari, seperti makan dan yang lainnya saja kami kesulitan, apalagi untuk membawa istri saya berobat. Pihak puskesmas memang menyarankan untuk di lakukan operasi. Tapi, kami uang dari mana, sedangkan untuk mengurus BPJS saya gak tahu gimana cara,” papar Samsul Kamal kembali.

Berdasarkan informasi yang berhasil di dapat dari Kiki Amelia, yakni salah seorang tetangga Rehulina juga mengungkapkan hal yang sama. Bahwa saat ini, dirinya hanya bisa bantu menyebarkan informasi tentang penyakitnya. Dengan harapan, agar Pemerintah Daerah maupun para dermawan mau membantu meringankan biaya operasi penyakitnya.

“Saya gak bisa berbuat apa-apa saat ini bang. Kasihan keluarga mereka, untuk biaya hidup saja mereka tidak mampu, apalagi untuk biaya berobat penyakit kankernya,” ucap Kiki Amelia.

Saat ini, hanya berbekal Surat Keterangan Tidak Mampu dari Kantor Desa Sena Sambirejo Timur, Samsul Kamal juga belum tahu, tindakan apa yang akan dirinya lakukan untuk mencari solusi atas penyakit yang di derita istrinya. (Hendra CN)

Edy Rahmayadi Jenguk Pasien Penderita Tumor Seberat 30 Kg

MEDAN, CN – Gubernur Sumut Edy Rahmayadi jenguk Andriadi Putra (34), pasien penderita tumor seberat 30 kg yang di rawat di Rumah Sakit Khusus Bedah Accuplast. Tepatnya, berada di Jalan Sei Bahbolon Nomor 40 Medan, Kamis, (11/6/2020).

Kedatangan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi ke Rumah Sakit tersebut juga didampingi Ketua TP PKK Sumut Nawal Edy Rahmayadi, pasca Andriadi menjalani operasi pengangkatan tumor tahap pertama.

Menurut informasi dari pihak keluarga, Andriadi menderita tumor jenis neorofibramatosis sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun, dua tahun belakangan, tumor tersebut semakin membesar dari wajah hingga perutnya.

Edy Rahmayadi mengungkapkan, dirinya melihat kondisi Andriadi dari beberapa postingan di media sosial. Kemudian, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi langsung mengarahkannya ke RS Khusus Bedah Accuplast Medan.

“Saya melihatnya dari medsos, saya suruh lacak dan saya rasa dia sangat butuh bantuan, sehingga langsung kita arahkan ke sini (RS Khusus Bedah Accuplast). Dia masuk tanggal 8, dan Alhamdulillah sekarang, sebagian besar tumornya sudah diangkat,” terang Edy Rahmayadi.

Menurut Edy, kondisi Andriadi memang cukup memprihatinkan, hingga beberapa media luar negeri ikut membicarakan pria yang tinggal di Jalan Pancing Nomor 10, Medan tersebut.

Edy Rahmayadi berharap, kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Dan untuk kedepan, media dan masyarakat harus secepatnya memberikan informasi kepada Bakti Kesehatan Bermartabat (BKB) jika ada masyarakat yang membutuhkan pertolongan seperti ini, agar segera ditindaklanjuti.

“Ini banyak mengundang perhatian, bahkan dari luar negeri. Jadi, saya berharap, bila ada kasus seperti ini cepat diberitahukan kepada BKB, sehingga tidak sampai sebesar ini tumornya dan penanganannya lebih mudah,” kata Edy Rahmayadi.

Dirinya juga menjelaskan, bahwa operasi pengangkatan tumor Andriadi sendiri tidak dipungut biaya. Sebab, ini merupakan program Pemprov Sumut dan BKB. Sehingga, masyarakat Sumut yang kurang mampu bisa terbantu dengan hadirnya BKB.

“Kesehatan salah satu prioritas kami Pemprov Sumut saat ini, sehingga kita bentuk BKB. Yang bertujuan, untuk membantu masyarakat kurang mampu mengatasi masalah kesehatan mereka. Ini salah satu bentuknya (membantu Andriadi),” ungkap Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Sementara itu, saat mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumut, Andriadi tampak menahan tangis dan haru, saat keduanya bertemu di ruang tempat Andriadi di rawat. Yakni, Ruang perawatan Rumah Sakit Khusus Bedah Accuplast.

“Terima kasih Pak (Gubernur), dokter dan perawat yang sudah membantu saya,” kata Andriadi, sambil menahan tangis saat usai menerima bantuan dari Edy Rahmayadi.

Di kesempatan yang sama, Herida Sri Andriani, orang tua Andriadi juga turut mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak, yang sudah membantu anaknya agar terbebas dari penyakitnya tersebut.

“Kami sekeluarga berterima kasih kepada semua pihak, dokter, perawat dan terutama kepada Bapak Gubernur. Kami sangat bersyukur, akhirnya anak kami bisa diobati,” kata Herida, sambil meneteskan air mata.

Berdasarkan keterangan Ketua Tim BKB Mahyono, Andriadi akan menjalani tiga tahap operasi untuk mengangkat seluruh tumornya. Setelah tahap pertama pengangkatan tumor di bagian perut, tahap kedua tim dokter akan berupaya mengangkat tumor di bagian wajah, dan ketiga tumor-tumor kecil yang ada di tubuhnya.

“Kita akan lihat kondisinya, bila terus stabil dalam lima atau tujuh hari kedepan, kita akan lanjutkan operasi bedah tahap kedua. Kita optimis, karena tim kami sukses angkat tumor terbesar di bagian perut, dan kondisi pasien baik hingga saat ini. Ini juga tidak terlepas dari semangat Andriadi yang ingin cepat pulih dari penyakitnya,” terang Mahyono.

Mahyono kembali mengatakan, selain Andriadi, BKB juga baru saja menyelesaikan enam operasi bibir sumbing pada balita dalam tujuh hari terakhir. Balita yang berasal dari Paluta dan Nias, ditemukan Rumah Sakit berjalan BKB, dan langsung di bawa ke Rumah Sakit Khusus Bedah Accuplast Medan.

“Dari minggu lalu hingga sekarang kita sudah menyelesaikan enam operasi bibir sumbing pada balita. Hari ini ada dua lagi, jadi totalnya ada delapan. Mudah-mudahan kita bisa terus berbakti kepada Sumut, membantu masyarakat yang membutuhkan. Kami juga mohon doa dan dukungannya agar program ini bisa terus berjalan,” pungkas Mahyono. (Hendra CN)

Cegah Penyebaran Covid-19, Subden KBR Kembali Semprot Rumah Ibadah

MEDAN, CN – Guna mencegah semakin meluasnya penyebaran virus Corona, Subden KBR Detasemen Gegana Sat Brimob Polda Sumut kembali lakukan penyemprotan Disinfektan di tempat ibadah.

Penyemprotan cairan anti virus kali ini di lakukan di sebuah tempat ibadah umat Kristen, yakni Gereja Sidang Rohul Indonesia (GSRI), yang berada di Jalan Jamin Ginting Medan, Sumatera Utara. Pada hari Kamis, (11/06/2020).

Dansat Brimob Polda Sumut Kombes Pol. Abu Bakar Tertusi, S.I.K., S.H., saat di konfirmasi melalui Wakasubden KBR Detasemen Gegana Satbrimob Polda Sumut memaparkan, mengingat penyebaran Covid-19 di Kota Medan masih tinggi, pihaknya akan terus intensifkan penyemprotan Disinfektan di sejumlah tempat yang di anggap rawan penyebaran maupun penularan.

“Seperti yang kita ketahui bersama, penyebaran Covid di Medan masih sangat tinggi. Bahkan, grafiknya tidak menunjukkan adanya penurunan. Untuk itulah kami intensifkan upaya pencegahan melalui cairan Disinfektan,” paparnya.

Terpantau di lapangan, penyemprotan di lakukan di seluruh ruangan Gereja, dari mulai pintu masuk hingga halaman luar Gereja, termasuk lokasi parkir kendaraan dan toilet umum. (Hendra CN)