Cermin Nusantara

Tarkam Kembali Terjadi di Halsel, Satu Korban Terkena Peluru Bets

Labuha-CN – Tauran Antar Kampung (Tarkam) kembali terjadi di Desa Loleo Mekar Kecamatan Kasiruta Timur Kabupaten Halmahera Selatan

Dari keterangan Kepala Desa Loleo Mekar, Syukri Kader, peristiwa bermula saat acata joget di desa Loleo Mekar pada Tanggal 18/8/19 (Minggu Malam), sekiranya pukul 00.00 Wit, Kades loleo mekar memberikan Arahan untuk tidak melanjutkan acara joget mengingat adanya pemberitahuan dari camat, bahwa Ada instruki dari bupati, selama tiga bulan ini tidak bole mengadakan pesta mengingat gempa yang terjadi baru-baru ini.

Lanjut Syukri, Selepas dari keputusan tersebut , warga Setempat tidak menerima jika acara joget di hentikan sehingga terjadi adu mulut antra saya dan pemuda Loleo Mekar.

Mengingat acara Joget juga di hadiri pemuda Loleo Jaya, sebelum konflik antra Desa Loleo Mekar dan Pemuda Desa Loleo jaya dirinya sempat memperingatkan kepada pemuda Desa Loleo Jaya Agar tidak mendekat dan mencampuri adu Mulut antra saya dan pemuda loleo Mekar, di tengah-tenga adu mulut Tiba-tiba ada bongkahan batu mengenai tenda yag di duga dari arah pemuda loleo jaya berkumpul, selepas dugaan pelemparan batu tersebut, seorang pemuda Desa Loleo Jaya mengangkat kursi dan memukul saya namun beruntung bisa di tepis, ungkap Syukri

Melihat saya di pukul, Tauranpun terjadi antara pemuda desa Loloe Mekar dan pemuda desa loloe jaya, berkisar beberapa menit ahirnya pemuda loleo jaya lari berpencar, Dalam selang waktu yang tidak lama pemuda Desa Loleo Jaya kembali melakukan penyerangan, disitulah terjadi penembakan yang di duga kuat di lakukan oleh insial AU pemuda asal loleo jaya menggunakan senjata bets,

Dari keterangan warga, AU melancarkan peluru sebanyak tiga kali tembakan namun hanya satu tembakan yang mengenai tangan kanan Jais Tuamus (22) Warga Desa Loleo Mekar, Peristiwa yang di alami Jais ini akan kami minta pertanggung jawaban kepada pelaku, Tutup Syukri

Atas peristiwa ini pelaku di tahan oleh pihak kepolisin sementa Korban masih dirawat di RS Marabose Halmahera Selatan. (fajrin)

PMII dan KPRO Desak Pemeritah Cabut Izin PT. TBP dan PT. Harita Grup

HALSEL, CN – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasis Islam Indonesia (PMII) dan Komite Perjuangan Rakyat Obi (KPRO) mendesak pemerintah daerah dan pemerintah pusat agar segera mencabut IUP PT. Trimega Bangun Persada (TBP) dan Mengadili Pimpinan PT. Harita Group, Lim Hariyanto Widjaya, Selasa, 20/8/2019

Massa menggunakan Satu unit mobil pick up di lengkapi sound system dan mendatangi kanto RRI Cabang Ternate guna menyampaikan tuntutan mereke,

di depan RRI Cabang Ternate Koordinator Aksi Adi meminta kepada Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat agar segera mencabut IUP PT. TBP dan Mengadili pimpinan PT. Harita Group Lim Hariyanto Widjaya.

Massa menilai Masuknya Harita Grup menggantikan PT Antam di kepulauan Obi di areal desa Kawasi kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan lewat anak perusahanya PT Trimega Bangun Persada (TBP) berawal dari pemberian kuasa Pertambangan Penyelidikan Umum Bahan Galian Nikel no 95.A tahun 2008 dan pemberian IUP PT TBP oleh Bupati Halmahera Selatan saat itu Muhammad Kasuba (Dokumen Amdal PT TBP, 2015) hingga saat ini tercatat beberapa perusahan di bawa Harita Grup yang beroprasi di areal Desa Kawasi kepulauan Obi banyak membawa masalah bagi masyarakat kawasi dan masyarakat obi secara umum, Teriak adi dalam orasinya

Adi Juga menjelaskan, Dengan konsesi lahan seluas 160420 hektar, maka masyarakat Obi dan generasi kedepan suda kehilangan lahan garapan pertanian seluas 160420 hektar, ini adalah perampasan primitif lewat lembaga eksekutif tanpa mempertimbangan pulau-pulau kecil dan wilayah ruang penghidupan rakyat, bahkan desa kawasi masuk dalam wilayah IUP PT TBP dan masyarakat Kawasi terancam di usir dari perkampungan,

Lanjut Adi, pada 22 November 2018 lalu terjadi penggusuran lahan warga untuk pembangunan bandara di waktu subuh, lahan seluas 50 Hektar di gusur tanpa persetujuan dengan pemilik lahan, hal ini sudah tentunya melanggar UU Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 pasal 20 ayat 1 Hak milik adalah hak turun-temurun, serta PP pengganti UU No 51 1960 tentang larangan pemakaian tanah tanpa izin yang berhak atau kuasanya. Ungkapnya

Berlangsungnya eksploitasi dan operasi produksi yang dilakukan oleh PT. Harita Grup di kepulauan Obi, membuat hilangnya areal hijau seluas 160420 hektar sebagai pasokan Oksigen dan menyumbang asap pabrik/smelter, hal ini sudah tentunya mempengaruhi perubahan iklim dan cuaca yang berefek juga pada gagal panen hasil pertanian cengkih dan lain-lain. Pungkas Adi

Faisal Ketua KPRO dalam oraainya mengatakan, Program sosial etis minimalis dari Harita grup dalam bentuk program CSR sampai saat ini tumpul dan bahkan meresahkan, sementara rujukan filosofi CSR di ambil dari International Standarisation Organization (ISO 26000) mengarah pada sosial etis, sosial etis ini kemudian menjadi roh pada pasal 74 ayat 1 tentang CSR pada UU nomor 40 tahun 2007 tentang Perusahan Terbatas, ini juga di perkuat dengan PP no 47 tahun 2012 tentang CSR tersebut jelas tanggung jawab besar dari pihak perusahaan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di lingkar tambang, namun Program CSR Harita Grup hanya menjadi alat untuk memanipulasi keasadaran rakyat Obi.

Lanjut Faisal, kehadiran Spit KM Masa Jaya dapat mengurangi perekonomian PKL di pelabuhan, ojek darat dan ojek laut/Spead boat, Rusakanya Infastruktur jalan, air bersih yang tidak layak, perlu ada perhatian dari pemerintah.

Dari pantawan cerminnusantara.com, setelah massa menyampaikan tuntunan di depan RRI Cabang Ternate massa aksipun membubarkan diri dengan tertib. (Red/CN)

Tidak Ada Pensiun Politik : Sidik D. Siokona Kembali Bertarung

Ternate, CN : Rektor Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Kieraha Ternate Sidik Dero Siokona memastikan bakal calon kembali pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Ternate 2020 mendatang

Hal tersebut diungkapkan Sidik ketika ditemui cerminnusantara.com, di Kediamannya. Jl. Pertamina Kelurahan Ngade Kecamatan Ternate Selatan, Selasa (20/8/2019) dini hari

Kepada cerminnusantara.com, mantan calon Walikota Ternate ini mengatakan politik itu tidak ada kata pensiun, jika ada yang calon lalu gagal dan berhenti itu artinya tidak serius keinginannya untuk membangun daerah.

“politik itu tidak ada kata pensiun, sipa yang calon lalu gagal dan tidak mau mencalonkan diri kembali, itu artinya dia tidak serius ingin membangun daerah” Jelas Sidik

Sidik pun mengaku suda membangun komunikasi di sejumlah partai bahkan suda ada partai yang ia daftar sebagai calon Walikota Ternate

“saya sejau ini suda berkomunikasi dengan sejumlah partai dan suda ada partai yang saya daftar sebagai calon Walikota Ternate” ungkapnya

Namun ketika di tanya terkait partai apa saja yang ia daftar sebagai calon Walikota Ternate, dirinya meminta agar tidak di publis untuk sementara waktu.

“soal partai mana yang saya suda daftar dan rencana mau mendaftarkan diri sebagai Calon Walikota Ternate untuk sementara waktu agar jangan dulu di publis, nanti kalu suda mendaftar semua baru di publis ke media: Tutup Sidik. (amat edet)

Akar Kayu di Jalan Mengancam Keselamatan Pengendara

LABUHA, CN_ Jalan Raya diantara Labuha Babang tepat dihujung Desa Hidayat Kecamatan Bacan, kini mulai Pecah akibat akar kayu yang semakin hari semakin membesar.

Dari Pantauan cerminnusantara.com pada Selasa, (20/8/19), jalan ini sangat menggangu aktifitas Masyarakat yang saat berkendaraan melewati jalan tersebut.

Hal ini di keluhkan salah satu pengendara Roda Dua Lajala Samaun yang juga Mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanian Labuha (STP Labuha) saat melintasi jalan tersebut

“disaat kita melewati jalan ini pasti merasa sangat tergganggu dikarenakan kondisi jalan yang bergelombang, pecah-pecah, sehingga kita yang berkendaraan beroda dua merasa takut, lama kelamaan akar kayu ini bisa merusak jalan dan bisa juga mengakibatkan kecelakaan”. Ungkap Lajaya Samaun,

Lajaya Samaun juga berharap pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Halmahera Selatan agar memperhatikan jalan tersebut

“Kalau bisa dari pihak Pemerintah Daerah secepatnya mengantisipasi agar dapat mengatasi akar-akar kayu yang sudah membuat jalan yang pecah dan mengancam keselamatan pengendara sekarang ini”. Pintanya. (FAJRIN)

Wisuda IAIN Ternate Diwarnai Unjuk Rasa

Ternate, CN : Sidang Terbuka Senat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, wisuda Ke VII Program Magister Sarjana dan Diploma Tiga Tahun 2019 Diwarnai Aksi Unjuk Rasa (Unras) Selasa,  20 Agustus 2019
Aksi tersebut lantaran sejumla mahasiswa pasca sarjan tidak di wisudakan dan merasa di rugilan karena jurusan yang mereka ambil belum terakreditasi

Adam Basirun, kordinator aksi yang juga mahasiswa pasca sarjana yang gagal wisuda dalam orasinya menyebutkan,  bahwa pihak lembaga harus bertanggung jawab atas 21 mahasisa Pasca Sarjana Jurusa Hukum Keluarga Islam (HKI)  dan Hukum Ekonomi Syariah (HES) IAIN Ternate 

Lanjut Adam,  pihak kampus segera mengembalikan uang perkuliahan dan menutup Program Studi tersebut karena dinilai ilegal yang sudah memakan korban, dirinya pun menghimbau kepada masyarakat Maluku Utara bila mana masuk ke kampus IAIN Ternate agar berhati-hati dan mengecek jurusan sebelum mendaftaf. Ungkap Sadam

Atas permasalahan ini sekiranya 21 mahasiswa pasca sarjana terpaksa tidak dapat di wisudakan dan hanya bisa pasrah untuk menunggu akreditasi jurusan yang mereka tekuni. 


Terpisah Rektor IAIN Ternate DR. Samlan Hi Ahmad ketika di temui mengaku tidak mengetahui aksi yang di buat oleh mahasiswa yang merasa di rugikan, padahal jarak antara masa aksi dan ruang wisuda hanya berkisar 50 Meter. “ada aksi ya saya tidak tau ” Ungkap Samlan 


Terkait dua jurusan tersebut Samlan mengaku saat ini masih di urus proses akreditasinya, lambatnya akreditasi karena ada regulasi baru sehingga menghambat akreditasi, dirinya pun menghimbau kepada mahasiswa dua jurusan tersebut agar cuti sehingga mengurangi biaya perkuliahan. 

Untuk di ketahui, Sidang Senat IAIN Ternate Wisuda ke VII kali ini di laksanakan di Gedung Duafa Center Kota Ternate dengan peserta Wisuda Magister Sarjana dan Diploma Tiga Sebanyang 240 orang.

Dari pantawan cerminnusantara.com massa aksi menggunakan satu unit Mobil Open Cup di lengkapi saun sistem berorasi di depan Masjid Almunawa yang berdekatan dengan lokasi wisuda,  aksipun sempan memanas lantaran masa aksi menerobos masuk ke dalam beruntung di amankan satuan intelkam polres ternate.  (amat edet)