Oleh: Andri Sudin
Mungkin di antara kita telah merasakan Nuansa sebuah kerinduan, Namun perlu di ingat tidak selamanya rindu itu bernilai positif, jika Rindu tersebut tidak mampu di bendung serta di topang oleh iman yang kokoh. meskipun Rindu memiliki banyak perspektif Namun pada catatan kecil ini, penulis akan mencoba mengajak kita pada satu khakekat Rinduh yakni, rinduh pada pasangan. Rinduh menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya memiliki keinginan yang kuat untuk bertemu. Rinduh akan terasa ketika beradah jauh dari orang yang di cinta seperti ketika jauh dari orang tua saudara, teman dekat, dan pasangan maupun Suami atau istri.
Lantas siapa sangkah Rinduh tidak selalu memiliki nilai positif seperti Terkadang Rindu juga akan melahirkan kekecawaan yang histeris bilah Rinduh itu tak kesampaian. Dalam Islam Rinduh bukanlah hal yang tercelah, namun di perlukan untuk menyertai dengan kerendahan hati, kesucian dan menjaga diri. Misalnya Rinduh pada seorang istri tentunya memberikan rasa duka, bilah Rasa Rinduh itu di hantui oleh waktu dan jarak yang amat jauh, apalagi Rindu tersebut tidak kesampaian di karenakan jarak dan waktu menjadi pemisah ataukah di sebabkan adanya penyebaran Virus Corona (Covid 19).
Bilah perasaan Rindu sudah mulai memuncak dan terasa tak dapat di bendung lagi, di tambah lagi dengan godaan Saytan yang semakin kuat, serta iman yang tidak kokoh. makah kerinduan tersebut akan melahirkan rasa Histeris dalam jiwa seseorang, sehingga langkah-langkah melepaskan Rinduh terkadang pada cara-cara yang tidak islami. Oleh karenah itu, untuk membendung Rasa Rinduh yang semakin memuncak hanyalah dengan berdoah. Seperti firman Allah dalam Q.S Al-Mukmin ayat 60.
“Berdoalah kepadaku niscayah akan ku perkenankan bagimu”
Merindukan seseorang istri misalnya kadang kalah di manah kita berada dalam suatu kondisi, di saat pertemuan belum memungkinkan untuk bisah terwujud. Maka di saat seperti inilah memungkinkan kita terkadang tidak mampuh membendung Rasa Rindu yang tertanam dalam dirih. Untuk itu, penulis mengajak kita sekalian untuk menyadari bahwa hakekat Rasah Rinduh lebih indah bilah di nikmati sendirih, maka nikmatilah rasa Rinduh itu dengan berdoa, sekalipun lautan menjadi pemisah. insya Allah dengan berdoa dan tawakkal, Rasa Rinduhmu akan terwujud serta indah pada waktunya.